F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tiga Landasan Utama – 07 – Landasan Kedua: Mengenal Agama Islam Bagian Pertama

Tiga Landasan Utama – 07 – Landasan Kedua: Mengenal Agama Islam Bagian Pertama - AKADEMI BELAJAR ISLAM
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Tsalatsatul Ushul : ❝ MENGENAL AGAMA ISLAM❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Landasan Kedua: Mengenal Agama Islam #1

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Sahabat sekalian yang semoga senantiasa dimuliakan oleh Allah rabbul ‘alamin. Kita lanjutkan kajian kitab Tsalatsatul Ushul (Tiga Landasan Utama), sebelumnya sudah kita bahas tentang “ma'rifatullah” mengenal Allah yaitu bahwa mengenal Allah itu didalamnya meyakini Allah sebagai rabb yang Maha Pencipta, yang memiliki alam semesta, yang mengatur alam semesta, kemudian kita meyakini bahwa hanya Allah yang berhak diibadahi, kita pun meyakini Allah itu Maha Sempurna, tidak ada yang sama dengan Allah sesuatu apapun, Allah berfirman

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Tidak ada yang serupa dengan Allah sesuatu apapun dan dialah Allah yang Maha Mendengar lagi maha melihat
Kita pun sudah membahas bahwa hak Allah yang paling utama adalah al-’Ibaadah, yakni beribadah hanya kepada Allah rabbul ‘alamin, kita pun sudah membahas tentang, apa itu ibadah bahkan sudah kita bahas sebagian contoh-contoh ibadah,

Kali ini masuk ke dalam bahasan الْأَصْلُ الثَّانِـي landasan yang kedua yaitu مَعْرِفَـةُ الْإِسْلَامِ mengenal agama Islam, landasan kedua mengenal agama Islam,

Penulis rahimahullah berkata bisa dibuka bukunya, penulis rahimahullah berkata,

الْأَصْلُ الثَّانِـي : مَعْرِفَـةُ دِيْنِ الْإِسْلَامِ بِالْأَدِلَّـةِ ، وَهُوَ الْاِسْتِسْلَامُ لِلَّهِ بِالتَّوْحِيْدِ ، وَالْاِنْقِيَادُ لَـهُ بِالطَّاعَةِ ، وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِـهِ .
Landasan yang kedua yaitu mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya, Islam adalah Berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk patuh kepada Allah dengan mentaati nya, dan berlepas diri dari kesyirikan beserta orang-orang yang berbuat syirik.
Para jama’ah sekalian,

Makna Islam

Islam secara bahasa artinya الاستسلام yaitu berserah diri. Islam secara bahasa artinya الاستسلام yaitu berserah diri.

Adapun Islam secara istilah, ada makna umum ada makna khusus,
  1. Makna secara umum adalah sebagaimana yang disampaikan oleh penulis, bahwa Islam itu adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk patuh, kepada Allah dengan mentaati nya, dan berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan juga pelakunya, itulah makna Islam secara umum.
  2. Adapun secara khusus, Islam memiliki dua makna,
    • Yang pertama Islam adalah agama yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam itu makna khusus yang pertama,
    • Sementara makna khusus yang kedua, Islam itu adalah amalan-amalan yang dzahir atau amalan amalan yang nampak.
Jadi kalau dibagankan definisi Islam,

A. Secara bahasa, secara bahasa artinya berserah diri
B. Secara istilah, secara istilah dibagi lagi menjadi dua,
  1. Makna umum, Makna umum dari kata Islam sebagaimana yang dibawakan oleh penulis di dalam kitab ini.
  2. Makna khusus, Adapun makna khusus itu pun ada dua;
    • Islam artinya adalah agama yang dibawa oleh baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam,
    • Islam adalah amalan-amalan yang nampak (dzahir),
Baik, itulah makna Islam, kembali kepada definisi yang dibawakan oleh penulis dalam kitab ini. Bahwa definisi ini adalah makna Islam secara umum, bahwa Islam adalah berserah diri kepada Allah, dengan mentauhidkan Allah, tunduk patuh kepada Allah, dengan mentaati Allah, dan berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan juga pelakunya.

Islam secara umum ini adalah agama seluruh para Nabi. Islam secara umum ini adalah agama seluruh para Nabi. Oleh karena itu, dalam Surat Al-Baqarah ayat : 132,

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ

وَوَصّٰى بِهَآ dan berwasiat dengannya, dengan apa, dengan Islam, siapa, Ibrahim dan ya’kub kepada anak-anak mereka dan mereka berkata, wahai anak-anakku,

اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ sesungguhnya Allah telah memilih untuk kalian agama,

فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ maka janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan seorang muslim atau seseorang yang memeluk agama Islam. Islam di sini adalah Islam dalam arti umum, yaitu sebagaimana yang dibawakan definisinya oleh penulis.

Saya harap sampai di sini bisa dipahami dengan baik.


Kemudian kita lanjutkan, makna atau penjelasan dari definisi Islam secara umum.

Islam secara umum.

Bahwa Islam itu adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan Allah. Karena inti daripada agama Islam adalah tauhid, yaitu beribadah hanya kepada Allah saja, dan ini adalah dakwahnya para Nabi, sebagaimana yang Allah firmankan, misalnya dalam Surat An-Nahl ayat : 36,

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ
Sungguh kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul, lalu apa dakwahnya para Rasul اعْبُدُوا اللّٰهَ beribadahlah kalian hanya kepada Allah, وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ dan tinggalkanlah oleh kalian thogut, yaitu segala sesuatu yang diibadahi selain Allah.
Kemudian,

وَالْاِنْقِيَادُ لَـهُ بِالطَّاعَةِ
Tunduk patuh kepada Allah dengan mentaati Allah
Termasuk mentaati Allah adalah mentaati setiap Rasul yang diutus kepada umat tertentu, seperti kita nih ,diutus kepada kita, Baginda Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam, maka sebagai seorang muslim wajib taat kepada Allah dan kepada Rasul, Rasul Allah yang membawa syariat, karena kalau inti agama sama semua Nabi juga, yang berbeda antara agama yang satu dengan agama yang lain adalah syariatnya, hukum-hukum yang ada di dalamnya itu berbeda beda. Adapun inti agama yakni tauhid semuanya sama.

Kemudian,

وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِـهِ
Dan berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan juga para pelakunya,
Karena seseorang tidak akan disebut sebagai orang yang mentauhidkan Allah jika dia tidak berlepas diri dari segala kesyirikan juga pelakunya. Makanya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, ucapan Nabi Ibrahim kepada bapak dan kaumnya, itu diabadikan oleh Allah dalam al-Quran Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ إِلا الَّذِي فَطَرَنِي
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya إِنَّنِي sesungguhnya aku, بَرَاءٌ berlepas diri dari segala apa yang kalian sembah, إِلا الَّذِي فَطَرَنِي kecuali Allah yang telah menciptakan aku.
Jadi jelas seorang muwahhid atau orang yang mentauhidkan Allah harus بَرَاءٌ berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan, atau kekufuran juga pelakunya, dan al-Quran mengajarkan kepada kita untuk mengucapkan apa, untuk mengucapkan لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ bagi kalian agama kalian bagiku agamaku, tidak boleh mencampur campur agama, itulah Islam.


Kemudian penulis membahas tentang tingkatan agama Islam,

Tingkatan agama Islam

Penulis berkata,

وَهُوَ ثَلَاثُ مَرَاتِبَ

Islam itu ada tiga tingkatan,

الْإِسْلَامُ وَالْإِيْمَانُ وَالْإِحْسَانُ ، وَكُلُّ مَرْتَبَـةٍ لَـهَا أَرْكَانٌ

Islam itu ada tiga tingkatan,
  1. Islam,
  2. Iman,
  3. Ihsan,
Dan setiap tingkatan memiliki rukun, tadi sudah kita bahas makna Islam secara umum.

Nah, Islam atau agama Islam itu sendiri memiliki tiga tingkatan, ada Islam, ada Iman ada Ihsan. Islam yang jika disebut secara bersamaan dengan Iman dan Ihsan bukanlah Islam dalam arti umum.

Lalu apa makna Islam, Iman, dan Ihsan, di sini, maka jawabannya kalau kata Islam, Iman dan Islam disebutkan secara bersamaan, maka Islam yang dimaksud adalah amalan-amalan anggota badan. Iman yang dimaksud adalah amalan amalan hati. Adapun Ihsan adalah melakukan Islam dan Iman secara sempurna.

Nah, gitu maknanya ya.

Makanya kata Islam dan kata Iman adalah dua kata yang disebutkan secara bersamaan, maknanya berbeda, tapi kalau disebutkan secara terpisah maknanya sama. Kalau Islam dan Iman disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan Islam adalah amalan anggota badan, sementara Iman adalah amalan-amalan hati, tapi kalau disebutkan secara terpisah Islam itu Iman, Iman itu Islam sama-sama saja.


Baik, dan setiap tingkatan memiliki rukun, Islam punya rukun, Iman punya rukun, Ihsan punya rukun, dan saya yakin, para jamaah pun tahu apa itu rukun Islam, apa itu rukun Iman, demikian pula Ihsan.

Baik, selanjutnya penulis membahas tentang rukun setiap tingkatan.

Tingkatan pertama Islam beserta rukun-rukunnya,

Penulis rahimahullah berkata,

فَأَرْكَانُ الْإِسْلَامِ خَمْسَةٌ : شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَإِقَامُ الصَّلَاةِ ، وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ ، وَحَـجُّ بَيْتِ اللهِ الْـحَرَامِ .
Adapun rukun-rukun Islam itu ada lima,(1) Dua kalimat syahadat yaitu syahadat أَنْ لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ bersaksi bahwa tidak ada إِلٰـهَ yang berhak diibadahi kecuali Allah dan syahadat atau bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, kemudian(2) mendirikan shalat,(3) menunaikan zakat,(4) puasa ramadhan,(5) yaitu menunaikan haji ke baitullah, itulah rukun-rukun Islam.

Baik selanjutnya penulis membawakan dalil-dalil setiap rukun dalil syahadat أَنْ لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ dalilnya apa, bahwa kita harus bersyahadat, banyak, di antara dalilnya adalah,

Dalil Syahadat Laa Ilaha Illallah

Surat Ali-Imron ayat : 18.

Penulis berkata فَدَلِيْلُ الشَّهَادَةِ persaksian ya, bahwasanya tidak ada إِلٰـهَ yang berhak diibadahi kecuali Allah adalah firman Allah ta'ala, dalam Surat Ali-Imron ayat : 18,

Allah berfirman,

شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًاۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Allah bersaksi bahwa tidak ada إِلٰـهَ yang berhak diibadahi kecuali Allah, kemudian Malaikat pun bersaksi, kemudian para ahli ilmu pun bersaksi, قَاۤىِٕمًاۢ بِالْقِسْطِ Allah menegakkan keadilan, tidak ada إِلٰـهَ yang berhak diibadahi kecuali Allah, Allah Maha Perkasa dan Allah Maha Bijaksana.
Nah, itu di antaranya bahwa Allah pun bersaksi, kalau seseorang bersaksi, kalau kita mengatakan bersaksi, maka
  1. kita harus paham, apa yang kita persaksikan kalau kita bersaksi لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ berarti kita harus paham لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ
  2. kita harus mengucapkannya,
  3. kita harus mengabarkan nya kepada orang lain dan
  4. kita harus mengamalkan tuntutan dan tuntunan yang ada dalam kata tersebut.
Jadi kalau kita bersaksi لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ berarti kita harus paham, yang kedua kita harus mengucapkan, yang ketiga kita harus mengabarkan, yang keempat kita harus mengamalkan tuntutan dan tuntunan yang ada di dalam kalimat tersebut.

Makanya orang masuk Islam, ya harus diucapkan, diucapkan dia harus paham, maknanya dia harus diucapkan kemudian mengabarkan kepada orang lain dan berusaha untuk mengamalkan tuntutan dan tuntunan yang ada di dalamnya.

Kemudian makna لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ.

Makna Kalimat Tauhid لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ

Ini penting penulis rahimahullah berkata,

وَمَعْنَاهَا : لَا مَعْبُوْدَ بِحَقٍّ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ .

لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ itu artinya tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali kecuali Allah. Di dalamnya ada dua rukun, rukun لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ ada dua,
  1. النفي menafikan segala sesuatu yang diibadahi selain Allah
  2. الإثبات menetapkan peribadatan hanya untuk Allah
Jadi لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ adalah tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah subhanahu wa ta’ala.

Makanya kalau orang mengucapkan لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ dengan meyakini tidak ada pencipta kecuali Allah akan tetapi dia menyekutukan Allah dalam ibadah, maka sejatinya dia belum melaksanakan tuntutan dan tuntunan yang ada dalam kalimat لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ

Selanjutnya adalah

Dalil makna kalimat tauhid,

Makna kalimat tauhid itu kan tadi menafikan segala peribadatan kepada selain Allah dan menetapkan bahwasanya ibadah hanya untuk Allah. Makna dalilnya kalau maknanya seperti itu, nah, diantara dalilnya adalah Surat Azh-Zukhruf, ya, Surat Azh-Zukhruf ayat : 26 sampai ayat 28,

Allah berfirman,

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖٓ اِنَّنِيْ بَرَاۤءٌ مِّمَّا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا الَّذِيْ فَطَرَنِيْ فَاِنَّهٗ سَيَهْدِيْنِ وَجَعَلَهَا كَلِمَةً ۢ بَاقِيَةً فِيْ عَقِبِهٖ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَۗ
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, sesungguhnya aku berlepas diri dari segala sesuatu yang kalian sembah, berarti ini menafikan, menafikan segala peribadatan, kepada selain Allah اِلَّا الَّذِيْ فَطَرَنِيْ kecuali kepada Allah yang telah menciptakan aku, nah, ini berarti الإثبات menetapkan ibadah hanya untuk Allah subhanahu wa ta'ala, jadi dalilnya Surat Azh-Zukhruf tentang makna لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ.
Baik para jamaah sekalian, demikian materi yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.