F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tiga Landasan Utama – a – Mengenal Dinul Islam Bagian 1

Tiga Landasan Utama – 27 – Mengenal Dinul Islam Bagian 1 - TSALATSATUL USHUL
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Grup WhatsApp BELAJAR ISLAM
Pembina : Ustadz Beni Sarbeni, Lc.
https://bis.belajar-islam.net
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Materi : 📚 TSALATSATUL USHUL 📖 Mengenal Dinul Islam #1
Pemateri : Ustadz Beni Sarbeni, Lc. Hafidzhahullahu Ta'ala
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Saudara sekalian di grup WhatsApp Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah Rabbul alamin, kita lanjutkan kajian kitab Tsalatsatul Ushul karya Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab. Kali ini akan saya sampaikan materi dengan judul,

Mengenal Dinul Islam Bagian Pertama

Penulis Rahimahullah berkata:

الأصل الثاني : معرفة دين الإسلام بالأدلة وهو الاستسلام لله بالتوحيد، والانقياد له بالطاعة، والبراءة من الشرك وأهله

Dasar yang kedua: Mengenal Dinul Islam beserta dalil-dalilnya. Islam adalah (1) berserah diri kepada Allah dengan tauhid, (2) tunduk patuh kepada Allah Tabaraka wa ta'ala dengan mentaati-Nya dan (3) berlepas diri dari kesyirikan beserta orang-orang yang berbuat syirik.

Sebelumnya telah dibahas dasar pertama yakni mengenal Rabb Allah Subhanahu wa ta'ala. Karena inti daripada kitab Tsalatsatul Ushul ini adalah:
  1. Ma'rifatullah (Mengenal Allah)
  2. Ma'rifatu Dinil Islam (Mengenal Agama Islam), dan
  3. Ma'rifatun Nabi Shallallahu alaihi wasallam (Mengenal Nabi Shallallahu alaihi wasallam)
Nah, sebelumnya sudah dibahas tentang dasar pertama yaitu ma'rifatullah (mengenal Allah) bahwa Dialah Allah yang berhak diibadahi, tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah. Juga sebelumnya telah dibahas tentang ibadah dan macam-macam ibadah.

Saudara sekalian sebagaimana disampaikan oleh penulis di atas, Ma'rifatudinil Islam (Mengetahui dinul Islam dengan seluruh dalil-dalilnya). Semua ini mesti diketahui beserta dalil-dalilnya walaupun hanya satu kali dalam seumur hidup.

Dijelaskan dalam hadits yang shahih bahwa diantara jawaban orang yang ditanya di alam kubur adalah "Aku tidak tahu yang jelas aku mendengar manusia mengatakan sesuatu" ketika ditanya tentang Allah, ketika ditanya tentang Islam, ketika ditanya tentang Nabi Shallallahu alaihi wasallam, inilah jawaban orang yang celaka.

Berarti tidak boleh hanya taklid mengikuti begitu saja, harus disertai dengan dalil walaupun hanya sekali dalam seumur hidup. Sebagaimana dijelaskan oleh syaikh Sholih Alu Syaikh dalam syarah Tsalatsatul Ushul, beliau mengatakan,

Sebagian ulama berdalil Dengan hadits ini, yakni dengan kalimat "Aku tidak tahu yang jelas aku mendengar manusia mengatakan sesuatu" bahwa taklid tidak sah dalam jawaban tiga pertanyaan di atas yaitu pertanyaan tentang Allah, pertanyaan tentang Islam, dan pertanyaan tentang nabi.

Apa itu Din

Ad-Din Secara bahasa sering kita terjemahkan dengan kata agama, ia sebenarnya memiliki arti ketaatan. Din itu berarti ibadah dan akhlak, ia adalah ketaatan yang terus-menerus yang telah menjadi sifat melekat dan akhlak

Apa itu Islam

Islam secara bahasa adalah Islam (berserah diri)

Adapun secara istilah:

1. Tunduk patuh atas ketentuan Allah Subhanahu wa ta'ala yang bersifat kauni yaitu ketentuan Allah di alam semesta yang tidak ada pilihan bagi manusia di dalamnya, ia pasti terjadi, seperti kapan seseorang itu lahir, kapan seseorang itu meninggal. Tidak ada pilihan bagi manusia dan kita tidak tahu kapan kita diwafatkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Nah, berserah diri dalam ketentuan kauni ini juga berarti Islam

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,

اَفَغَيْرَ دِيْنِ اللّٰهِ يَبْغُوْنَ وَلَهٗ ٓ اَسْلَمَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ
"Maka apakah mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal kepada-Nya lah menyerahkan diri( berislam) segala apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah lah mereka dikembalikan" (QS. Ali Imran: 83)
Dalam ayat ini, Allah berfirman, "dan hanya kepada-Nya lah berislam" maksudnya berserah diri secara kauni (aturan Allah) di alam semesta ini. Tidak ada yang bisa menolak aturan Allah ini.

Jadi Islam secara istilah adalah berserah diri kepada aturan Allah yang bersifat kauni (aturan Allah) di alam semesta ini seperti lahirnya seseorang, meninggalnya seseorang, dan takdir-takdir Allah yang lain.

2. Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Orang yang ber-Islam adalah yang bertauhid, meng-ikhlaskan ibadahnya hanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. ini terbagi menjadi dua makna

A. Makna umum, Berserah diri kepada Allah dan ibadah dalam bentuk agama yang dibawa oleh seluruh Nabi karena inti seluruh agama yang dibawa oleh para Nabi adalah mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah

B. Makna khusus, agama yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam

Contoh, dalam Surah Al-Baqarah ayat 132 Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ
"Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”(QS. Al Baqarah: 132)
Islam dalam ayat ini adalah Islam dalam arti beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan arti umum. Jadi agama seluruh Nabi itu adalah agama Islam. Oleh karena itu, ini jadi wasiat bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Yakub untuk anak cucunya. Islam dalam arti umum ini tidak cukup setelah datangnya Baginda Nabi Shallallahu alaihi wasallam, jadi bukan hanya mengikhlaskan ibadah kepada Allah saja tapi juga harus mentaati, meyakini, membenarkan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah (utusan Allah). Makanya dalam syahadat ada dua

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ

Dalam sebuah hadits yang shahih diriwayatkan oleh Al Imam Muslim beliau bersabda,

والذي نفسُ مُحمَّد بيدِه، لا يسمعُ بي أحدٌ من هذه الأمة يهوديٌّ، ولا نصرانيٌّ، ثم يموتُ ولم يؤمن بالذي أُرْسِلتُ به، إلَّا كان مِن أصحاب النار
“Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidaklah seorang pun di kalangan umat ini, Yahudi atau Nasrani, mendengar tentang aku, kemudian dia mati dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus dengannya (risalah), kecuali dia termasuk penghuni neraka.”(HR Muslim, dari Abu Hurairah)
Demikianlah Ikhwan sekalian yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Semoga materi yang saya sampaikan ini bisa dipahami dengan baik

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.