F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tiga Landasan Utama – 01 – Pembukaan Kitab Tsalatsatul Ushul dan Pola Hidup Muslim

Tiga Landasan Utama – 01 – Pembukaan Kitab Tsalatsatul Ushul dan Pola Hidup Muslim
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Tsalatsatul Ushul : ❝ PEMBUKAAN KITAB dan POLA HIDUP MUSLIM❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Pembukaan Kitab Tsalatsatul Ushul dan Pola Hidup Muslim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, washolatu wassalamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala ‘alihi wa ashabihi wa mau walah ‘amma ba’du

Sahabat Belajar Islam yang semoga senantiasa dimuliakan oleh Allah rabbul ‘alamin. Alhamdulillah ini adalah pertemuan kita yang pertama untuk pelajaran kitab Tsalatsatul Ushul (Tiga Landasan Utama) seraya memohon pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala, senantiasa memberikan kepada kita hidayatul irsyad wat taufiq, hidayah dalam bentuk bimbingan dan hidayah dalam bentuk kemampuan dalam melaksanakan setiap ilmu yang Allah berikan kepada kita.

Sahabat sekalian yang semoga dimuliakan oleh Allah Allah rabbul ‘alamin,
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Bersemangatlah untuk melakukan segala hal yang bermanfaat bagimu seraya memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan janganlah lemah”
Saya Abu Sumayyah Beni Sarbeni sebagai saudara dari sahabat sahabat sekalian, ingin membantu membimbing sahabat-sahabat sekalian dalam memahami agama ini dalam mengenal Allah, mengenal Rasul dan mengenal agama islam. Semoga perjalanan ini perjalanan dalam menuntut ilmu ini diberkahi oleh Allah subhanahu wa ta'ala, baik kita mulai dari pengantar penerjemah, setelah daftar isi itu ada pengantar penerjemah dan mohon sebelumnya agar daftar isi di baca ya, karena di antara hal yang penting ketika kita hendak membaca buku adalah membaca Daftar Isi terlebih dahulu.

Pengantar Penerjemah,

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarga, para Sahabat dan yang mengikutinya sampai akhir zaman.
Buku ini walaupun kecil, hanya saja ia memuat dasar-dasar agama Islam yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap Muslim. Di antara isinya adalah ilmu yang hukumnya fardhu ain, ilmu yang hukumnya wajib atas setiap muslim, tidak bisa terwakili oleh sebagian di antara mereka.

Kitab Tsalatsatul Ushul karya Syaikhul Islam wal Muslimin, Mujaddid dakwah dan agama. Mujadid itu artinya sosok pembaharu yang mengembalikan ajaran agama Islam sebagaimana yang dahulu pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi bahwa setiap awal dari 100 tahun akan ada seorang Mujadid yang mengembalikan ajaran Islam kepada apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Di antara Mujadid yang lainnya adalah Al Imam As-Syafi'i rahimahullah, demikian pula Umar Ibnu Abdil Aziz. Nah, As-Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab adalah seorang Mujadid, Mujadid dakwah dan agama, karena beliau berdakwah untuk mengembalikan umat kepada tauhid, berdakwah untuk mengembalikan umat kepada ajaran Al-Quran dan sunnah dengan pemahaman As-Salaful Ummah atau para Sahabat, Tabiin dan Atba’ut Tabiin.

Jadi nama beliau adalah Muhammad bin Abdul Wahab(red, biografi) —semoga Allah memberikan untuknya balasan yang melimpah. Kitab Tsalatsatul Ushul ini adalah kitab yang banyak dihafal oleh kaum muslimin karena faidah-faidahnya yang agung. Walaupun kecil tapi ilmu yang ada di dalamnya adalah ilmu yang sangat mendasar dan wajib diketahui oleh setiap muslim.

Kemudian penerjemah berkata, ia sangat penting untuk dipelajari oleh kaum muslimin, di dalamnya dibahas Tiga Landasan Utama yang menjadi pertanyaan di alam kubur. Tiga landasan utama yang menjadi pertanyaan di alam kubur, yaitu pertanyaan tentang Man Robbuka, siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? dan apa agamamu?.

Di dalamnya pula disampaikan tingkatan agama Islam dan hal-hal penting lainnya. Nanti kita bahas apa saja yang menjadi tingkatan agama Islam. Kami terjemahkan buku ini ke dalam Bahasa Indonesia dengan harapan semakin meluas manfaatnya, di samping itu juga sebagai panduan pembelajaran di BIS (Belajar Islam). Kemudian, kami memberikan judul terhadap beberapa alinea dari kitab ini, jadi judul-judulnya itu di kitab aslinya sebenarnya tidak ada, tapi oleh penerjemah dicantumkan judul-judul tersebut supaya memudahkan para pembaca, setidaknya bisa memberikan gambaran secara umum tentang isi dari alinea tersebut.

Hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala kami berharap semoga upaya kami ini bermanfaat bagi kaum Muslimin dan menjadi pahala di hari yang tidak bermanfaat harta dan anak-anak, kecuali mereka yang kembali kepada Allah dengan qolbun salim (hati yang bersih).

Notes: dibaca juga artikel lama belajar islam tentang Tiga Landasan Utama – 01 – Mukadimah Penerjemah Kitab Tsalatsatul Ushul

Abu Sumayyah Beni Sarbeni 7 Dzulqo’dah 1442 H / 2 Juli 2020.

Bagian pertama: Empat perkara yang wajib dipelajari setiap muslim (Pola Hidup Muslim).

Bagian pertama dari kitab ini yaitu tentang empat perkara yang wajib dipelajari, wajib dipelajari oleh setiap muslim laki-laki maupun perempuan. Dan empat perkara ini saya beri judul Pola Hidup Muslim ( red, dibaca juga artikel sebelumnya belajar islam tentang Tiga Landasan Utama – 03 – 4 Perkara yang Wajib Dipelajari ( Pola hidup muslim ) Bagian 1 - Belajar Islam BIS ), artinya seorang muslim itu hidupnya harus seperti apa yang dijelaskan nanti dalam kitab ini. Jadi saya akan baca seluruhnya, nanti faidahnya juga akan saya sampaikan.

Penulis rahimahullah berkata:
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih maha penyayang
اعلم - رحمك الله -، انّه يجب علينا تعلم اربع مسائل
Ketahuilah —semoga Allah merahmatimu—, bahwa wajib bagi kita mempelajari empat perkara.
الأولى: العلم، وهو معرفة الله، ومعرفة النبيه، و معرفة دين الاسلام بالادلة. الثانية: العمل به. الثالثة: الدعوة اليه. الرابعة: الصبر على الاذى فيه

Pertama: Ilmu, yakni mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya —Shallallahu alaihi wasallam—, dan mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya.
Kedua: Mengamalkannya.
Ketiga: Mendakwahkannya.
Keempat: Bersabar dalam menghadapi gangguan padanya.
Ada beberapa faedah dari apa yang tadi saya baca, bisa ditulis oleh para jamaah sekalian.

Faidah Pertama - Penulis mengawali kitabnya dengan "Basmalah"

Penulis mengawali kitabnya dengan basmalah, basmalah itu adalah bacaan bismillahirrohmanirrohim, dan ini perkara yang dianjurkan, alasannya di antaranya adalah,
  • Mengikuti gaya penulisan Al-Quran di mana setiap surah dalam Al-Quran senantiasa diawali dengan basmalah, kecuali satu surah saja yaitu Surah At-taubah.
  • Karena mengikuti gaya penulisan surat baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para raja. Jadi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika ingin mengirim surat untuk mendakwahi para raja maka beliau memerintahkan seorang sekretaris Beliau agar mengawali suratnya dengan basmalah, misalnya,
بسم الله الرحمن الرحيم من محمد عبد الله ورسوله إلى هرقل عظيم الروم
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih maha penyayang, dari Muhammad Rasulullah kepada Heraklius, pembesar Romawi.
Jadi senantiasa Nabi mengawali suratnya dengan basmalah. Oleh karena itu Al Imam Al qurthubi rahimahullah dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Qurthubi atau nama aslinya Al-Jami' li Ahkamil Quran, beliau berkata bahwa, “Para ulama sepakat bahwasanya menuliskan basmalah itu dianjurkan di awal setiap buku dan risalah”, demikian kurang lebih perkataan Al Imam Al Qurthubi. Ini faidah yang pertama.

Faidah Kedua – Perkataan penulis “Ketauhilah semoga Allah merahmatimu.”

Penulis mengatakan i’lam rahimakallah, “Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu”, jadi seorang guru mendoakan muridnya semoga Allah merahmatimu, dan demikianlah seharusnya bahwa seorang guru senantiasa menyayangi muridnya. Bentuk kasih sayangnya di antaranya adalah dengan doa, seperti i’lam rahimakallah “Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu”. Oleh karena itu dulu di antara hadits yang senantiasa disampaikan pertama kali oleh seorang guru kepada muridnya adalah hadits Nabi,

الراحمون يرحمهم الرحمن ارحموا أَهل الأرض يرحمكم من فى السماء
Orang yang senantiasa menyayangi maka akan disayangi oleh Allah, sayangilah oleh kalian makhluk Allah yang ada di bumi niscaya Allah yang ada di langit akan menyayangi kalian.

Hadits itu senantiasa dibacakan pertama kali oleh seorang guru kepada muridnya.

Faidah Ketiga – Perkataan penulis, “Sungguh wajib bagi kita mempelajari empat perkara.”

Penulis mengatakan wajib bagi kita mempelajari empat perkara. Jadi hukumnya wajib mempelajari empat perkara. Lalu apa empat perkara tersebut? Empat perkara tersebut adalah ilmu, amal, dakwah dan sabar, inilah yang saya sebut dengan pola hidup Muslim, bahwa seorang Muslim harus berilmu, seorang Muslim harus beramal, seorang Muslim harus berdakwah, seorang Muslim harus bersabar. Kemudian dijelaskan di sini oleh penulis,

العلم، وهو معرفة الله، ومعرفة النبيه، و معرفة دين الاسلام بالادلة

Yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah mengenal Allah, mengenal Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya.

Jadi pola hidup muslim itu adalah Ilmu, amal, dakwah dan sabar. Yang dimaksud dengan ilmu adalah ilmu agama, bahwa seorang Muslim harus memiliki ilmu agama, yang ilmu agama ini kalau diringkas dari berbagai jilid yang ada di perpustakaan itu sebenarnya hanya ada tiga, yang pertama adalah mengenal Allah, yang kedua adalah mengenal Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam, dan yang ketiga adalah mengenal agama islam beserta dalil-dalilnya, itulah ilmu. Jadi ilmu kalau dilihat dari objek kajiannya ya mengenal Allah, mengenal Nabi dan mengenal Islam.

 
Tapi kalau dilihat dari sumbernya agama, ringkasnya ada tiga sebenarnya sumber ilmu agama Islam itu, yang pertama adalah Al-Quran, yang kedua adalah as-sunnah atau hadits dan yang ketiga adalah perkataan para Sahabat.
Oleh karena itu Imam Adz-Dzahabi demikian pula Al Imam Ibnu Qayyim mengatakan,

العلم قال الله قال رسوله قال الصحابة
Ilmu itu adalah Firman Allah, ilmu itu adalah sabda Rasulullah, ilmu itu adalah perkataan para sahabat.
Jadi sekali lagi saya simpulkan ilmu yang dimaksud di sini jika dilihat dari objek kajiannya maka ilmu agama, yang ringkasnya adalah mengenal Allah, mengenal Nabi dan mengenal agama Islam. Tapi kalau dilihat dari sumbernya maka sumber ilmu agama ringkasnya ini adalah tiga, yang pertama Al-Quran, yang kedua adalah al-hadits dan yang ketiga adalah perkataan para Sahabat.

Faidah Keempat – Perkataan penulis, “Kewajiban yang pertama adalah ilmu.”

Penulis mengatakan “dengan dalil-dalilnya”,
artinya adalah mengenal Allah, mengenal Nabi dan mengenal agama Islam, hal-hal yang mendasar di dalam tiga perkara tersebut itu tidak boleh sekedar ikut-ikutan, tapi harus beserta dalil. Beserta dalil di sini bukan berarti hafal dalil, akan tetapi yang penting kita tahu bahwasanya hal ini ada dalilnya, baik dalam Al-Quran maupun hadits. Tidak harus hafal, tapi yang jelas ada dalilnya, bukan hanya sekedar ikut-ikutan atau hanya kata orang. Nah itu yang pertama, pola hidup muslim adalah berilmu.

Yang kedua adalah beramal,
karena sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Imam Ahmad,
إنما العلم الخشية الله
Ilmu itu sejatinya adalah takut kepada Allah.
Maksudnya ilmu yang hakiki adalah ilmu yang melahirkan rasa takut dalam diri sehingga darinya muncul amal. Bukan hanya sebatas wawasan tapi juga diamalkan.

Pola hidup muslim yang ketiga adalah berdakwah.
Jadi kalau kita sudah punya ilmu maka wajib disampaikan, didakwahkan, mengajak orang lain sebagaimana para Nabi melakukannya, maka ahli ilmu pun harus mendakwahkan ilmunya.

Kemudian yang keempat adalah bersabar.
Ilmu, amal, dakwah, sabar. Karena dalam menuntut ilmu butuh kesabaran, karena dalam mengamalkan ilmu butuh kesabaran, karena dalam mendakwahkan ilmu butuh kesabaran, karena untuk jadi orang sabar pun butuh kesabaran. Sekarang ini para jamaah kan mendengarkannya butuh kesabaran dengarkan dengan baik. Jadi itulah pola hidup muslim. Ilmu, amal, dakwah, sabar.
Penulis –rahimahullah– berkata,

والدليل قوله تعالى: وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang. (1) Demi masa, (2) Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian. (3) Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih, serta saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran.”

قال الشافعي رحمه الله تعالى : لو ما أنزل الله حجة على خلقه إلا هذه السورة لكفتهم

Imam As-Syafi’i rahimahullah berkata, “Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah kepada makhluk-Nya kecuali surah ini, niscaya surah ini sudah cukup menjadi hujjah bagi mereka.

وقال ال بخاري رحمه الله تعالي : (باب : العلم قبل القول والعمل). والدليل قوله تعالى : فاعلم انه، لا اله الاالله واستغفر لذنبك ... فبدأ بالعلم قبل القول والعمل
Imam Al-Bukhari rahimahullah berkata, “Bab: ilmu sebelum ucapan dan perbuatan. Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala (yang artinya), “Maka ketahuilah bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan beristighfarlah atas dosamu” - (QS. Muhammad:19).
Para jamaah sekalian, tadi penulis menyampaikan bahwa pola hidup muslim itu adalah yang pertama ilmu, yang kedua adalah amal, yang ketiga adalah dakwah, yang keempat adalah sabar. Pertanyaan berikutnya, apa dalilnya Anda mengatakan demikian? Oleh karena itu penulis menyampaikan, adapun dalilnya adalah Surah Al-’Asr. Saking pentingnya masalah ini sampai-sampai Allah bersumpah “Demi masa, sesungguhnya manusia seluruhnya ada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman”. (Red, dibaca juga tulisan Tiga Landasan Utama – 04 – 4 Perkara yang Wajib Dipelajari ( Pola hidup muslim ) Bagian 2 - Belajar Islam BIS )

Iman di dalamnya adalah ilmu sebagaimana dijelaskan oleh Syekh As-Sa’di dalam tafsirnya Kitab Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, illa ladzina amanu disini maksudnya kecuali orang yang berilmu. Wa’amilussholihat, dan dia melakukan amal shalih. Amal Shalihh adalah amal yang dibangun di atas dasar ilmu dan dilakukan secara ikhlas, ini yang kedua, ilmu dan amal. Watawasaubilhaq, saling berwasiat dengan kebenaran adalah dakwah. Watawasaubisshobri, dan saling berwasiat dengan kesabaran.

Lengkap, ilmu, amal, dakwah dan sabar.

Imam Ibnul qayyim dalam kitab Zaad al-Ma'ad fi Hadyi Khairil Ibad mengatakan bahwa generasi rabbani adalah generasi yang memenuhi empat perkara ini, dia berilmu, dia beramal, dia berdakwah dan dia bersabar.
Kemudian penulis menukilkan perkataan Al-Imam As-Syafi'i rahimahullah ta'ala yang menunjukkan kedudukan surah ini.

Al-Imam As-Syafi'i rahimahullah mengatakan “Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah kepada makhluk-Nya, —hujjah itu adalah alasan yang dengannya Allah menuntut makhluk— kecuali surah ini saja, maka surah ini sudah cukup sehingga Allah akan meminta pertanggungjawaban kepada kita.”

Artinya penting sekali untuk mengamalkan ayat ini, bahwa kita sebagai seorang Muslim harus punya ilmu, ilmu di sini adalah ilmu agama. Yang kedua harus mengamalkannya, yang ketiga harus mendakwahkannya, yang keempat adalah bersabar, baik bersabar dalam menuntut ilmu, dalam mengamalkan ilmu dan juga dalam mendakwahkannya.

Sebagian orang beramal tanpa ilmu, bahkan sebagian orang berdakwah tanpa ilmu, tentunya ini berbahaya. Makanya Allah pun mengurutkannya yang pertama harus ilmu terlebih dahulu. Imam Al Bukhari rahimahullah berkata pada bab dalam kitab shahihnya, “ilmu sebelum seseorang bicara dan ilmu sebelum seseorang beramal”. Allah dalam Surah Muhammad berfirman,

فاعلم انه، لا اله الاالله واستغفر لذنبك
Berilmu terlebih dahulu, bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah, kemudian beristighfar.
Istighfar itu amal, jadi sebelum beramal, berilmu dulu. Maka dari itu penulis berkata,
فبدأ بالعلم قبل القول والعمل
Allah mengawalinya dengan ilmu sebelum berucap dan sebelum beramal.
Demikianlah pertemuan pertama kita. Insyaallah kita lanjutkan pada kesempatan berikutnya yaitu bagian yang kedua tentang tiga perkara yang wajib dipelajari.
Semoga bermanfaat,

Abu sumayyah Beni Sarbeni. 

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.