F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tiga Landasan Utama – d – 4 Perkara yang Wajib Dipelajari ( Pola hidup muslim ) Bagian 2

Tiga Landasan Utama – 04 – 4 Perkara yang Wajib Dipelajari ( Pola hidup muslim ) Bagian 2 - Belajar Islam BIS
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Grup WhatsApp BELAJAR ISLAM
Pembina : Ustadz Beni Sarbeni, Lc.
https://bis.belajar-islam.net
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Materi : 📚 TSALATSATUL USHUL📖 4 Perkara yang Wajib Dipelajari (Pola Hidup Muslim) #2
Pemateri : Ustadz Beni Sarbeni, Lc. Hafidzhahullahu Ta'ala

Tiga Landasan Utama – 04 – Empat Perkara Yang Wajib Dipelajari Bagian 2

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Para pendengar di grup whatsapp Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, kita lanjutkan kajian kitab Tsalatsatul Ushul. Masih membahas tentang 4 perkara yang wajib dipelajari oleh setiap muslim.

Sebelumnya telah dijelaskan kewajiban pertama, yaitu menuntut ilmu.

Kewajiban kedua – Mengamalkan ilmu

Inilah tujuan dari ilmu itu sendiri bahwa ilmu untuk diamalkan.

Oleh karena itu Al Imam Ibnu Sirin Rahimahullah berkata,
“Ilmu itu berbisik kepada amal, jika ilmu itu diamalkan maka kebaikan baginya, dan jika ilmu itu tidak diamalkan maka dia akan pergi.”
Meninggalkan amal ada yang mengakibatkan kekufuran, ada yang sifatnya maksiat, ada yang hukumnya makruh, bahkan ada juga yang sifatnya mubah. Misalnya:
  • Ilmu tentang tauhid, jika tidak diamalkan sehingga seseorang menyekutukan Allah, maka itu mengakibatkan kekufuran.
  • Ilmu tentang wajibnya berbakti kepada orang tua, jika tidak diamalkan maka itu adalah kemaksiatan
  • Ilmu tentang tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika sunnah-sunnahnya ditinggalkan maka hukumnya makruh.
  • Ilmu tentang perkara mubah seperti macam-macam makanan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika seseorang meninggalkannya maka itu adalah perkara yang mubah.
Imam Al Juwainy Rahimahullah dalam kitabnya al-Waraqāt fī Uṣṣūl al-Fiqh berkata,
“Perilaku Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada yang dilakukan dalam rangka ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah, ada juga yang tidak demikian. Jika perbuatan Nabi itu dilakukan bukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah atau bukan dalam rangka ketaatan maka hukumnya adalah mubah bagi Nabi dan kita semuanya.” 
Orang yang tidak mengamalkan ilmunya padahal dia tahu maka sifatnya adalah sama seperti sifat orang-orang Yahudi.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menjelaskan tentang keadaan orang-orang Yahudi,

أَتَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ ٱلْكِتَٰبَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Mengapa kalian suruh orang lain mengerjakan kebaikan sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri padahal kalian membaca Al Kitab (yaitu Taurat). Maka tidakkah kalian berfikir?” (QS. Al Baqarah: 44)

Kewajiban ketiga – Mendakwahkan ilmu

Tiga Landasan Utama – 04 – 4 Perkara yang Wajib Dipelajari ( Pola hidup muslim ) Bagian 2 - Belajar Islam BIS
Secara bahasa dakwah artinya mengajak. Dan yang dimaksud di sini adalah mengajak manusia ke jalan Allah yang dibangun di atas ilmu, bukan di atas kebodohan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat An Nahl ayat 125,

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
“Serulah manusia ke jalan Allah dengan hikmah, dengan nasihat (pelajaran) yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”

Kewajiban keempat – Bersabar dalam menuntut ilmu, mengamalkannya dan mendakwahkannya serta melatih diri dalam menjadi orang sabar.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Az Zumar ayat 10,

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
Sampai kapan kita harus bersabar? Sampai Allah mewafatkan kita. Jika kita ingin mendapatkan pertolongan dari Allah.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Allah senantiasa bersama orang-orang yang bersabar.” (QS. Al Baqarah: 153)

Demikianlah empat perkara yang mesti menjadi Pola hidup setiap muslim. 

Tiga Landasan Utama – 04 – 4 Perkara yang Wajib Dipelajari ( Pola hidup muslim ) Bagian 2 - Belajar Islam BIS

Adapun dalilnya penulis mencantumkan firman Allah yakni Surat Al ‘Ashr ayat 1-3,

والدليل قوله تعالى : وَٱلۡعَصۡرِ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ
وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ
“Demi masa. Sungguh manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran.”(QS. Al ‘Ashr : 1-3)
Al Imam Asy Syafi’i Rahimahullahu ta’ala berkata,

قال الشافعي رحمه الله لو ما أنرل الله حجة على خلقه إلا هذه السورة لكفتهم.
“Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah kepada makhluk-Nya kecuali surat ini saja, niscaya surat ini sudah cukup menjadi hujjah bagi mereka.”
Al Imam Al Bukhari Rahimahullahu ta’ala berkata,

وقال البخاري رحمه الله : باب العلم قبل القول والعمل والدليل قوله تعالى : (فَٱعۡلَمۡ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ ) فبدأ بالعلم قبل القول والعمل
“Bab Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan. Dan dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), ‘Maka ketahuilah bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan beristighfarlah atas dosamu’ (QS. Muhammad: 19).”
Tiga Landasan Utama – 04 – 4 Perkara yang Wajib Dipelajari ( Pola hidup muslim ) Bagian 2 - Belajar Islam BIS
Maka sebagaimana disebutkan di atas bahwa dalil akan empat perkara tersebut adalah Surat Al ‘Ashr ayat 1-3 dan Surat Muhammad ayat 19.

Dalam Surat Al Ashr, Allah bersumpah demi masa bahwa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian kecuali orang yang beriman (maksudnya adalah orang yang berilmu). Karena iman terwujud dengan adanya ilmu. Sebagaimana Syaikh As Sa’di menjelaskan dalam tafsirnya, Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan. Dan melakukan amal salih -ilmunya diamalkan-. Dan saling berwasiat dengan kebenaran -ilmunya didakwahkan-. Dan saling berwasiat dengan kesabaran karena untuk menuntut ilmu, mengamalkannya, dan mendakwahkannya membutuhkan kesabaran.

Dan orang yang menempuh semua jalan ini disebut Ar Rabbani (generasi Rabbani) sebagaimana yang dikatakan Al Imam Ibnul Qayyim Al Jauziy dalam kitabnya, Zadul Maad fi Hadyi Khairil Ibad.

Dan juga disebutkan tentang dalil harus mendahulukan ilmu sebelum berucap dan beramal yaitu firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Surat Muhammad ayat 19,

فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ
“Maka ketahuilah bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan kecuali Allah dan beristighfarlah atas dosamu.”
Allah mengawali ayat ini dengan kata فَٱعْلَمْ yang artinya ketahuilah atau pahamilah yaitu berilmulah sebelum berucap dan beramal.

Demikianlah materi yang bisa disampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat.

Akhukum fillah
Abu Sumayyah

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.