F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tajwid – 04 – Keutamaan Al Qur-an - Belajar Islam BIS

Tajwid – 04 – Keutamaan Al Qur-an - Belajar Islam BIS
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Grup WhatsApp BELAJAR ISLAM
Pembina : Ustadz Beni Sarbeni, Lc.
https://bis.belajar-islam.net
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Materi : 📚 TAJWID 📖 Keutamaan Al Qur-an
Pemateri : Ustadz Abu Fauzan, S.Pd Hafidzhahullahu Ta'ala

Tajwid – 04 – Keutamaan Al Qur-an

بسم الله الرحمن الرحيم
والصلاة والسلام على نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
أَشْهَدُ ألا إله الا الله و أشْهَدُ ان مُحَمدا عبده و رَسُوْله، وبعد

KEUTAMAAN AL QUR-AN

Pendengar Belajar Islam yang semoga Allah subhanahu wa ta’ala muliakan, cahaya yang akan menerangi perjalanan hidup seorang hamba yang menuntunnya menuju keselamatan adalah cahaya Al Qur-an dan cahaya iman.

Keduanya dipadukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala di dalam firman-Nya:

وَكَذَٰلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحٗا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ مَا كُنتَ تَدۡرِي مَا ٱلۡكِتَٰبُ وَلَا ٱلۡإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلۡنَٰهُ نُورٗا نَّهۡدِي بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ وَإِنَّكَ لَتَهۡدِيٓ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu “ruh” (Al Qur-an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur-an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur-an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya Kami benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syura [42]: 52)
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
“…Dan sesungguhnya kedua hal ini yaitu Al Qur-an dan iman merupakan sumber segala kebaikan di dunia dan di akherat. Ilmu tentang keduanya adalah ilmu yang paling agung dan paling utama. Bahkan pada hakekatnya tidak ada ilmu yang bermanfaat bagi pemiliknya selain ilmu tentang keduanya.” (al-‘Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu, hal. 38)
Begitulah keutamaan Al Qur-an.

FUNGSI AL QUR-AN

Adapun berkaitan dengan fungsinya, Al Qur-an adalah kitab yang diturunkan kepada manusia sebagai nasehat, obat, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمۡ وَشِفَآء لِّمَا فِي ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحۡمَةٌ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ هُوَ خَيۡرٞ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Yunus [10] : 57-58)
Ibnu Katsir di dalam tafsirnya Al Qur-an Al Adhim, beliau berkata:

1. “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Tuhan kalian”

Maksudnya: “Yakni peringatan terhadap perbuatan-perbuatan yang keji”

2. “Penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada.”

Maksudnya: “Adalah dari kebimbangan dan keraguan, yaitu melenyapkan kotoran dan najis yang terdapat di dalam dada”

3. “Dan Petunjuk serta rahmat”

Maksudnya : “Yaitu yang dengan mengamalkannya akan diperoleh petunjuk dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala dan sesungguhnya hal itu hanyalah diperoleh bagi orang-orang mukmin dan orang-orang yang percaya serta meyakini apa yang terkandung di dalam Al Qur-an.”

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah menerangkan, maksud dari mengikuti petunjuk Allah subhanahu wa ta’ala ialah:
  • Membenarkan berita yang datang dari-Nya
  • Tidak menentangnya dengan segala bentuk syubhat (kerancuan pemahaman)
  • Mematuhi perintah-Nya
  • Tidak melawan perintah itu demi memperturutkan kemauan hawa nafsu
    (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 515 cet. Mu’assasah ar-Risalah)
4. “Katakanlah, dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.”

Artinya : “Dengan adanya hidayah dan agama yang hak ini yang datang kepada mereka, hendaklah mereka bergembira.”

5 . “Karunia dan rahmat Allah itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”

Yakni: “Al Qur-an lebih baik daripada harta benda dunia dan semua perhiasannya yang pasti akan musnah dan lenyap.”

KEDUDUKAN AL QUR-AN

Kemudian berkaitan dengan kedudukan Al Qur-an Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

… وَإِنَّهُۥ لَكِتَٰبٌ عَزِيز لَّا يَأۡتِيهِ ٱلۡبَٰطِلُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَلَا مِنۡ خَلۡفِهِۦۖ تَنزِيلٌ مِّنۡ حَكِيمٍ حَمِيدٖ
“Dan sesungguhnya Al Qur-an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al Qur-an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS. Fushshilat [41]: 41-42)

1. “ Dan sesungguhnya Al Qur-an itu adalah kitab yang mulia”

Maksudnya : “Al Qur-an itu perkasa, tidak ada seorang pun yang dapat mendatangkan hal yang semisal dengannya.”

2. “Yang tidak datang kepadanya (Al Qur-an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya,”

Maksudnya : “Tidak ada jalan bagi kebathilan untuk menyusup ke dalamnya, karena ia diturunkan dari Tuhan semesta alam. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman selanjutnya.”

3. “Yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji”

Yaitu, “Yang Maha Bijaksana dalam semua ucapan dan perbuatan-Nya, lagi Maha Terpuji dalam semua perintah dan larangan-Nya terhadap mahluk-Nya, lagi Maha Terpuji kesudahan dan tujuan-tujuan-Nya.”

SIFAT AL QUR-AN

Adapun sifat Al Qur-an, Allah subhanahu wa ta’ala menyifati Al Qur-an dengan sifat-sifat yang tinggi dan mulia, diantaranya Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

قٓۚ وَٱلۡقُرۡءَانِ ٱلۡمَجِيدِ ١
“Qaaf, Demi Al Qur-an yang sangat mulia.” (QS. Qaf [50]: 1)
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَٰكَ سَبۡعٗا مِّنَ ٱلۡمَثَانِي وَٱلۡقُرۡءَان ٱلۡعَظِيمَ
“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur-an yang agung.” (QS. Al Hijr [15]: 87)
Demikian juga Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يسٓ وَٱلۡقُرۡءَانِ ٱلۡحَكِيمِ
“Yaa siin. Demi Al Qur-an yang penuh hikmah.” (QS. Yasin [36] : 1-2)
Al Qur-an adalah Kalamullah, yang memiliki sifat-sifat agung. Maka seorang hamba yang ingin mendapatkan anugerah besar dari-Nya sudah seharusnya menghabiskan umurnya dengan membaca, mempelajari, serta mengamalkan kandungannya.

Kaum Salaf (generasi pertama umat Islam) mendapatkan pujian, keridhaan dan kemenangan dari Allah subhanahu wa ta’ala karena menjadikan Al Qur-an sebagai pedoman hidup. Dan dari keterangan diatas, kita mengetahui betapa agungnya Al Qur-an yang telah Allah turunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Karena itu, jadikanlah ia sebagai pedoman hidup kita, sebagaimana dilakukan oleh kaum salaf. Dan hendaknya kita mengetahui bahwa ia diturunkan untuk tiga tujuan mulia: tilawah, tadabur dan amal.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata:
“Sesungguhnya Al Qur-an diturunkan untuk tiga perkara: yaitu untuk ta’abbud (ibadah) dengan cara tilawah (dibaca), untuk dipahami makna-maknanya, dan untuk diamalkan.” (Syarah Muqaddimah fi ‘Ushulit Tafsir hal. 8)
Dengan dasar ini marilah kita mengisi hidup kita dengan membaca, mentadaburi, serta mengamalkan Al Qur-an. Mudah-mudahan dengan upaya tersebut kita berharap rahmat dan ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala. (Tajwid Lengkap Asy Syafi’I hal. 6)

Demikian yang bisa disampaikan.

Akhukum fillah
Abu Fauzan
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.