Audio ke-429: Bab 39 ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah

☛ Pertemuan ke-692

🌏 https://grupislamsunnah.com

🗓 KAMIS, 09 Rajab 1446 H / 09 Januari 2025 M

👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى

📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

Audio https://drive.google.com/file/d/12WQovCoK1eKTGuTAgztVkOuQdr9nE36v/view?usp=sharing

Audio ke-429: Bab 39 Hak Tetangga dan Perintah agar Berbuat Baik kepada Tetangga ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

وَعَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ : ❲ لاَ يَمْنَعْ جَارٌ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَةً في جِدَارِهِ ❳ ، ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ : مَا لِي أرَاكُمْ عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ؟! وَاللهِ ؛ لَأَرْمِيَنَّ بِهَا بَيْنَ أَكْتَافِكُمْ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu juga, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Janganlah seorang tetangga melarang tetangganya yang hendak menancapkan kayu pada temboknya." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Mengapa aku melihat kalian mengabaikan hal ini? Demi Allah, aku akan memikulkannya di antara kalian."
(Muttafaqun 'alaih)

Ini Abu Hurairah radhiyallahu Ta'ala 'anhu menyampaikan sabda Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam tatkala rumah orang itu berdempetan, atau pagar.

Ada orang di masa sekarang kita melihat dia bikin rumah pakai pagar, tetangganya bikin rumah tanpa pagar, cukup ikut pagarnya antum, antum yang punya pagar. Terus tetangga ini mau buat sesuatu di tanah dia, tapi temboknya, temboknya antum. Boleh enggak? Boleh, jangan dilarang, selama tidak membahayakan.

Ini terjadi di masyarakat kampung. Dia pasang kayu di pagar rumah kita, dia enggak bikin pagar. Artinya, pagar rumah kita dijadikan pagar rumah dia juga. Setelah itu, dia pasang kayu di pagar rumah kita; dia bikin kandang, dia bikin apa, atau dia memaku di tembok rumah kita, di pagar rumah kita. Boleh enggak?

Di sini Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan laa (enggak boleh). Jadi, terima selama tidak membahayakan.

Wallahi, Jamaah.

Kenapa sih kita marah sama tetangga kita, padahal yang dia lakukan tidak membahayakan kita? Tapi kalau berbahaya dengan rumah kita, artinya rumah kita jadi becek umpamanya, jadi lembab, maka lain lagi urusannya. Karena sesama tetangga, ana enggak boleh melarang antum memasang itu kayu, tapi antum juga enggak boleh mengganggu ana. Jadi intinya, apakah ada gangguan di sana. Ketika tidak ada gangguan, ahlan wa sahlan.

Kemudian, Jamaah, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu mengatakan,

مَا لِي أرَاكُمْ عَنْهَا مُعْرِضينَ؟!

Kenapa kalian enggak mau dengan sunnah ini?

Artinya, mungkin di masa Abu Hurairah orang sudah enggak mau lagi, gitu, ada kayu yang nempel di pagar rumahnya, di tembok rumahnya. Padahal selama tidak membahayakan, kita enggak boleh melarang.

Lalu Abu Hurairah bersumpah,

وَاللهِ ، لأرْمِيَنَّ بِهَا بَيْنَ أَكْتَافِكُمْ.

Demi Allah!

Artinya, kalau kalian enggak mau memikul ini sunnah Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, tidak mau menjalankannya, aku akan pikul dan aku akan lemparkan kayu itu di antara pundak kalian.

Artinya kalian enggak mau mikul, ya sudah. Kalian enggak mau dipikulkan di tembok rumah kalian, maka pikul kalian, kayu tersebut.

Jadi Abu Hurairah marah ketika melihat para murid-muridnya enggak suka dengan sunnah ini, terbebani dengan sunnah ini.

Ahibbaty fillah.

Ketika Allah 'Azza wa Jalla mengatakan,

{ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ ۞ ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُون ۞ ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ ۞ }

Celakalah buat orang-orang yang shalat.

Siapa mereka?

Mereka yang lalai shalatnya, mereka yang riya.

{ وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ ۞ }

Dan mereka melarang hal-hal yang bermanfaat, yang enggak membahayakan mereka kalau dipinjam sama tetangganya.

Tetangganya mau pinjam motor, tetangganya mau pinjam pisau, tetangganya mau pinjam cangkul, mau pinjam timba, jangan dilarang! InsyaaAllah enggak berkurang apa yang kau pinjamkan.

Seperti berkaitan dengan tembok ini. Ada orang pasang kayu di pagar rumah kita, apakah kita larang? Selama tidak membahayakan, maka engkau enggak boleh melarang. Biarkan dia melakukan itu.

Bahkan kalau bisa engkau bantu ketika dia mau pasang, atau, Mau pasang ya fadhal, pasangin sama antum. Kalau antum lihat enggak rapi, Ana mohon maaf ya, tolong dibikin rapih yang sebelah sini. Jadi kalau ada orang dari rumah ana enggak ngelihat, ya enggak beraturan gitu ya. Silakan! Tapi melarang dia melakukan itu, enggak boleh.

MasyaaAllah, Jamaah.

Ini benar-benar sebuah arahan yang mendalam sekali, yang mungkin tidak semua kebayang untuk mengamalkan hal ini.

Ada tetangganya pasang paku di rumah kita, tembok rumah kita. Pasang paku. Selama tidak membahayakan rumah kita, tafadhal, orang enggak bahaya buat rumah kita. Dari arah situ dipasangi paku. InsyaaAllah setiap ada baju yang ditaruh di situ engkau akan mendapatkan pahala.

Jadi matanya dibuka untuk memandang kepada akhirat, bukan hanya urusan dunia. Yang penting buat kita kan dalam rumah kita, yang berkaitan dengan kita. Yang luar rumah kita mau dimanfaatkan sama tetangga, tafadhal, alhamdulillah, kalau mereka mau memanfaatkan.

Na'am.

Barakallahu fiikum.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════