F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 4 ~ Pengantar 04: Empat Perkara Yang Wajib Dipelajari Bagian 2

Halaqah 4 ~ Pengantar Al Ushulu AtsTsalatsah Bagian 04: Empat Perkara Yang Wajib Dipelajari (Bagian 2)
🆔 Group WA HSI AbdullahRoy
🌐 edu.hsi.id
🔊 Halaqah 4 ~ Pengantar Al Ushulu AtsTsalatsah Bagian 04: Empat Perkara Yang Wajib Dipelajari (Bagian 2)
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Halaqah 4 ~ Pengantar Al Ushulu AtsTsalatsah Bagian 04: Empat Perkara Yang Wajib Dipelajari (Bagian 2)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه

Kemudian beliau mengatakan :

الرابعة: الصبر على الأذى فيه

4. Bersabar didalam menghadapi gangguan yaitu ketika berilmu, ketika beramal dan juga ketika berdakwah

Orang yang mau belajar ini harus bersabar karena orang yang belajar harus mengorbankan waktunya yang biasa dia gunakan untuk melakukan aktifitas yang dia senangi baik berupa dunia maupun aktifitas yang lain kemudian dia sisihkan dan dia jadikan waktu tersebut untuk menuntut Ilmu agama dan ini perlu kesabaran dan terkadang orang yang belajar harus datang dan pergi ketempat yang jauh berpisah dengan orang tuanya, berpisah dengan anaknya, berpisah dengan keluarganya bukan hanya 1 minggu bukan hanya 1 bulan bahkan terkadang 1/3/4 tahun berpisah dari keluarga yang dia cintai untuk mendalami, menuntut ilmu agama. Dan ini perlu kesabaran.

Terkadang memerlukan uang yang tidak sedikit, uang yang mungkin bisa digunakan untuk menyalurkan apa yang dia inginkan berupa dunia digunakan untuk menuntut ilmu agama dan ini juga perlu kesabaran, terkadang ketika seseorang mempelajari ilmu dihadapan para ulama bersama teman-teman yang lain juga banyak rintangan, banyak gangguan, kesulitan didalam belajar, masalah bersama teman yang lain, terkadang ada ucapan yang tidak baik dari seorang guru, perilaku yang tidak baik dari seorang guru yang ini semua membutuhkan kesabaran bagi seseorang.

Oleh karena itu beliau mengatakan

الصبر على الأذى فيه
Bersabar didalam menghadapi rintangan didalamnya.
Termasuk diantaranya ketika menuntut ilmu agama dan berusaha melawan syaitan yang senantiasa berusaha untuk menjauhkan manusia dari majelis- majelis ilmu.

Dan juga bersabar didalam beramal, seseorang mengetahui al-Haq maka dia diminta untuk bersabar mengamalkan kebenaran tersebut, ketika dia mempelajari didalam majlis ilmu bahwasanya melihat sesuatu yang haram adalah diharamkan didalam agama ini. Maka perlu diamalkan dan untuk mengamalkan ilmu ini perlu kesabaran dengan banyaknya fitnah, dengan banyaknya ujian dizaman sekarang dan dia berusaha untuk menjaga matanya dari perkara yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Taala, mengamalkan ilmu ini perlu kesabaran.

Demikian pula bersabar ketika berdakwah karena orang yang berdakwah kepada jalan Allah ini kebanyakan melawan arus, ketika manusia atau kebanyakan manusia ingin mengikuti hawa nafsunya, mengikuti syahwatnya, mengikuti kerancuan-kerancuan maka seorang da’i ingin membenarkan kerancuan ini melawan syahwat, melawan hawa nafsunya, oleh karena itu orang yang berdakwah harus mempersiapkan diri mempersiapkan kesabaran.

Orang yang berdakwah kepada jalan Allah maka dia akan mendapatkan rintangan mendapatkan gangguan sebagaimana para Nabi dan Rasul yang mereka mengajak kepada agama Allah Subhanahu wa Taala di dustakan oleh kaumnya diganggu oleh kaumnya apa yang mereka lakukan mereka bersabar,

وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِّن قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّىٰ أَتَاهُمْ نَصْرُنَا ۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ۚ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِن نَّبَإِ الْمُرْسَلِينَ
Dan sungguh telah didustakan Rasul-rasul sebelummu (telah didustakan Nabi Nuh alaihi salam, Nabi Luth alaihi salam, Nabi Hud alaihi salam, Nabi Sholeh alaihi salam, Nabi Ibrahim dan juga Nabi-nabi yang lain) kemudian mereka bersabar atas pendustaan yang dilakukan oleh kaumnya. [QS Al-An’am 34]
Seorang Nabi dan seorang Rasul dikatakan sebagai seorang yang pendusta. Apabila ada orang yang mengatakan kita adalah pembohong maka ini adalah sesuatu yang menyakitkan padahal kita tidak mengatakan kecuali yang benar, bagaimana ini dikatakan kepada seorang Rasul seorang yang mulia utusan Allah Subhanahu wa Taala bahkan dikenal dikalangan kaumnya sebagai seorang yang jujur yang terhormat kemudian ketika dia mengajak kepada Allah mengajak beriman dikatakan sebagai seorang yang pendusta.

فَصَبَرُوا عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّىٰ أَتَاهُمْ نَصْرُنَا
Dan mereka diganggu bahkan diusir dari kampungnya namun mereka bersabar – حَتَّىٰ أَتَاهُمْ نَصْرُنَا -sampai datang pertolongan dari Allah
Berilmu, beramal dan juga berdakwah memerlukan kesabaran.

Dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

بِاللَّهِ التَّوْفِيْقِ وَ الْهِدَايَةِ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ ووَبَرَكَاتُهُ

Saudaramu,
‘Abdullāh Roy
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.