F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-422: Bab 38 ~ Pembahasan Hadits Amr bin Syuaib dari Ayahnya dari Kakeknya

Audio ke-422: Bab 38 ~ Pembahasan Hadits Amr bin Syuaib dari Ayahnya dari Kakeknya
☛ Pertemuan ke-685
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 29 Jumadal Akhirah 1446 H / 31 Desember 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1rOpRx7KAdhwo3wMcAOE3Bwr7fXqhxG_k/view?usp=sharing

Audio ke-422: Bab 38 Kewajiban Memerintah Keluarga, Anak-Anak yang sudah Mumayiz dan semua Orang yang Berada dalam Tanggungannya agar Taat kepada Allah Ta'ala serta Melarang Mereka Menyelisihi-Nya, dan Mendidik Mereka sekaligus Mencegah Mereka Melakukan Sesuatu yang Dilarang ~ Pembahasan Hadits 'Amr bin Syu’aib, dari Ayahnya, dari Kakeknya Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

وَعَنْ عَمْرِوِ بْنِ شُعَيْبٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ : ❲ مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا ، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ ❳ . ❊ حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ.

Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, 'Perintahkanlah anak-anak kalian yang sudah berumur 7 tahun untuk melaksanakan shalat, dan pukullah mereka apabila meninggalkannya ketika sudah berumur 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka'."
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad hasan)

Subhanallah.
Kalau bicara pendidikan, banyak orang Islam berkiblat ke Barat; bagaimana mendidik anak. Jadi, kalau kita lihat buku-buku terjemahan tentang dunia pendidikan itu banyak non muslim yang menulis.

Kenapa? Salah satu penyebabnya memang ada yang menginginkan itu. Buku-buku itu diterjemahkan. Yang kedua, karena pandangan orang Barat itu sukses, orang Barat itu maju. Jadi kalau mau maju seperti mereka, hendaklah mendidik anak-anak kita seperti mereka.

Sejatinya kemunduran umat Islam itu karena mereka meninggalkan sunnah-sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam, ajaran Islam yang sebenarnya.

Bicara pendidikan, ini Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sudah mengatakan,

❲ مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ ❳

"Perintahkan kepada anak kalian untuk mendirikan shalat"

❲ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ❳

"ketika mereka berumur 7 tahun."

Kita lihat dunia pendidikan. Anak-anak SD, 7 tahun baru bisa disuruh itu anak untuk sekolah. Tapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada kita, tatkala anak ini akalnya sudah bisa dipakai, anak itu sudah mengerti, maka mulai disuruh. Disuruh apa?

Perintah pertama adalah melaksanakan rukun Islam. Padahal anak itu belum wajib, anak itu belum baligh. Tapi kita tahu, anak itu perlu ada pembiasaan melaksanakan ketaatan kepada Allah 'Azza wa Jalla.

Sebagaimana Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengajarkan agar baca bismillah ketika makan, agar makan dengan tangan kanan walaupun dia belum baligh, agar dia makan yang dekat dengan dirinya. Shalat pun seperti itu, mulai diajarkan anak-anak itu, diperintahkan. Sebelum 7 tahun mungkin anak enggak bisa diperintah. Diajak! Tapi kalau sudah 7 tahun, nih orang tua yang diperintahkan. Jadi wajib buat orang tua untuk mengajarkan kepada anaknya shalat ini. Perintahkan kepada mereka untuk mendirikan shalat.

❲ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينٍ أَوْ عَشْرٍ ❳

"Pukul mereka ketika tidak mau melaksanakan shalat setelah umurnya 10 tahun."

Ahibbaty fillah.
Bicara memukul, orang tua memukul anaknya ini, pertama, memukul mereka tanpa membahayakan mereka. Pukulan itu pukulan cinta, pukulan itu pukulan yang mendidik. Maka orang tua enggak boleh memukul anaknya sampai melukai mereka, membahayakan mereka, memukul tanpa ada keperluan, bahkan ada anak-anak yang kalau dipukul malah tambah jadi. Pukul dengan pukulan yang mendidik.

Ya dulu, ya.. kita waktu SD, ana masih ingat orang tua ana biasa memukul ana di betis itu dengan sapu kebas. Sapu kebas itu apa? Sapu lidi. Kita ketika enggak taat, dipukul. Sekarang muncul pendapat baru yang diadopsi dari Barat, bahwasanya anak-anak kecil enggak boleh dipukul walaupun mereka melakukan kesalahan, mereka teledor, mereka lalai. Enggak boleh dipukul.

Subhanallah.
Kita muslim, kita lebih percaya sama Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam tentang bagaimana mendidik. Memang anak itu tidak langsung dipukul, tapi ada jeda waktu, menyadarkan dia, tatkala sudah bertahun-tahun dikasih tahu, berulang kali dikasih tahu, tidak nurut, tidak patuh.

Maka kata Syaikh bin Utsaimin rahimahullahu Ta'ala,

❲ فَفِي هَذَا الْحَدِيثِ الرَّدُّ عَلَيْهِمِ، وَهُوَ دَلِيلٌ عَلَى بُطَلَانِ فِكْرَتِهِمْ ❳

Hadits ini membantah pemikiran mereka yang mengatakan anak-anak enggak perlu dipukul. Ini hadits membantah pemikiran mereka, bahkan ini dalil atas kebatilan pemikiran tersebut.

Kenapa? Karena sebagian anak-anak, kalau dikasih tahu dengan omongan, mereka enggak dengerin. Kita bicara sebagian, bahkan disebutkan oleh beliau sebagian besar. Tapi ketika mereka dipukul, manfaat.

Andai kata itu anak-anak kemudian enggak boleh dipukul, maka mereka akan terus dalam penyimpangan sikap, perilaku. Mereka tidak akan patuh, tidak akan nurut. Maka perlu mereka dipukul tatkala memang diperlukan, agar mereka disiplin, agar mereka melaksanakan kewajiban mereka. Kalau enggak, ya.. masalahnya akan runyam.

Tapi sekali lagi perlu diingat, tujuan memukul bukan meyakiti, tujuan memukul bukan untuk melampiaskan emosi. Bukan! Tapi demi untuk mendidik anak-anak. Jadi bicara memukul ini, kadang kala diperlukan.

Thayyib. Ini bicara menyuruh shalat. Ada perkara penting ternyata yang sering dilupakan.

Di akhir hadits, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ ❳

"Setelah umur 10 tahun, harus dipisahkan tempat tidurnya."

Anak laki sama anak perempuan, mereka enggak boleh satu ranjang. Mungkin orang itu enggak punya kamar banyak, bisa pakai ranjang susun, bisa yang satu di atas, yang satu di bawah. Kenapa? Karena orang tidur itu tidak sadar tentang apa yang terjadi. Kadang kalau dia kedinginan, entah yang dia peluk siapa ketika tidur, umpamanya.

Maka ini pendidikan yang sangat sempurna yang diajarkan oleh Nabi kita 'Alaihis-shalatu wassalam untuk menjaga anak-anak dari penyimpangan di dalam rumah.

Siapa yang tanggung jawab? Orang tua. Jangan sampai antum yang bertugas mendidik anak, enggak pernah belajar bagaimana mendidik anak.

InsyaaAllah beberapa hadits yang kita bacakan ini bermanfaat, sehingga orang tua bisa mendidik anaknya dengan baik.

Barakallahu fiikum.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.