📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-670
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 08 Jumadal Akhirah 1446 H / 10 Desember 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1LiI71Fjd6gzjDjdY8z7t42UP3oLbs8Wp/view?usp=sharingAudio ke-407: Bab 36 Memberikan Nafkah untuk Keluarga ~ Pembahasan Hadits Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anha
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita masuk ke Bab tentang "Memberikan Nafkah kepada Keluarga."
Coba dibaca haditsnya.
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ! هَلْ لِي أَجْرٌ فِيْ بَنِيْ أَبِيْ سَلَمَةَ أَنْ أُنْفِقَ عَلَيْهِمْ ، وَلَسْتُ بِتَارِكَتِهِمْ هَكَذَا وَهَكَذَا ؛ إِنَّمَا هُمْ بَنِيَّ؟ فَقَالَ : ❲ نَعَمْ ؛ لَكِ فِيْهِمْ أجْرُ مَا أَنْفَقْتِ عَلَيْهِمْ ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, suatu hari dia bertanya kepada Rasulullah, "Akankah aku mendapat pahala jika memberi nafkah kepada putra-putri Abu Salamah? Sebab aku tidak sanggup membiarkan mereka begini dan begitu. Sesungguhnya mereka itu juga anakku." Maka Beliau menjawab, "Ya, kamu mendapat pahala dari apa yang kamu nafkahkan kepada mereka."(Muttafaqun 'alaih)
Subhanallah, Jamaah.
Ini, Ummu Salamah ditinggal mati suaminya. Punya anak, kalau enggak salah anaknya tiga. Dia dinikahi oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Kita juga tahu kehidupan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau kadang kala dua bulan cuma makan kurma dan minum air.
Anaknya Abu Salamah itu anak-anak yatim. Ummu Salamah bekerja buat mereka. Mungkin ada paman-pamannya, yang kita tahu, anak yatim itu sudah pernah kita bahas, bagaimana kedudukan orang yang merawat dan mengurus mereka. Ummu Salamah kerja, di antara kerjaan Ummu Salamah kerja di rumah, Ummu Salamah.
Jadi kalau dilihat sekarang, ada single parent mungkin, ada ibu-ibu yang jadi janda mati, kemudian anak-anaknya masih kecil-kecil, sehingga dia harus bekerja. Jangan pernah takut! Allah 'Azza wa Jalla yang memberikan rezeki.
{ سَيَجْعَلُ ٱللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا }
"Allah akan menjadikan setelah kesulitan itu kemudahan."(QS. Ath-Thalaq: 7)
Ummu Salamah tanya, dia mengatakan, Ya Rasulullah, aku dapat pahala enggak? Karena mereka juga anakku. Gitu. Orang berpikir kalau ngasih orang lain dapat pahala, kalau ngasih anak sendiri enggak dapat pahala. Maka Ummu Salamah tanya. Dan ini pentingnya bertanya.
Ada sebagian orang yang selama hidupnya, dalam urusan agama enggak pernah tanya. Kenapa enggak bertanya? Merasa enggak peduli sama agama, enggak butuh sama agama. Tanya!
{ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ }
(QS. An-Nahl: 43)
Agama kita ini pegangan hidup kita. Kalau kita tidak paham tentang agama kita, hanya bermodalkan Islam keturunan dari orang tua yang kita dapatkan, sedangkan pelajaran yang lainnya kita pelajari sampai kuliah, terus agama cukuplah apa yang diajarkan oleh orang tua kita, maka pengetahuan kita tentang agama akan minim sekali. Padahal ilmu agama ini seperti lautan yang tidak bertepian.
Ini Ummu Salamah tanya, dan tugas seorang yang enggak ngerti, tanya. Tanya halal haram, boleh tidak boleh, dapat pahala apa enggak dapat pahala, bagaimana seharusnya. Ini ditanyakan oleh Ummu Salamah, tanya kepada suaminya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Apa jawab Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam? "Na'am (iya, tentu), engkau akan mendapatkan pahala lagi."
❲ أجْرُ مَا أَنْفَقْتِ عَلَيْهِمْ ❳
"Sesuai dengan kadar apa yang engkau berikan kepada mereka."
Jadi kalau bicara pahala, itu sesuai dengan usaha, Jamaah. Ada orang yang kerjanya ringan, sehingga untuk berbagi uang enggak berat buat dia. Orang punya duit satu miliar, dia berbagi lima juta, sepuluh juta. Sepuluh juta itu cuma satu persen dia berikan, enggak banyak! Tapi ada orang, masyaaAllah, kerjanya capek, lelah, dapat uang satu juta, dia berinfak seratus ribu, itu sepuluh persen dari harta dia.
Allah 'Azza wa Jalla, Dialah Ar-Rahman Ar-Rahim. Dia tahu bagaimana penghitungan pahala buat hamba-Nya. Karena ada orang yang mungkin merasa, Alhamdulillah ana shadaqah seratus juta, Fulan shadaqah seratus ribu. Bisa jadi yang seratus ribu lebih bagus daripada yang seratus juta. Yang seratus ribu punya uang cuma 500 ribu, 20% hartanya dia berikan. Sedangkan orang yang infak seratus juta, punya uang satu triliun. Berapa banyak yang dia infakkan kalau dibandingkan dengan hartanya?
Maka ketika seorang berinfak, maka dia lihat berapa yang dia miliki.
❲ لَكِ أجْرُ مَا أَنْفَقْتِ عَلَيْهِمْ ❳
"Sesuai dengan yang engkau infakkan kepada mereka."
Jadi buat para wanita yang single parent yang mungkin suaminya enggak peduli sama anak-anaknya (kalau suaminya menceraikan istrinya), maka jangan pernah berkecil hati. Allah yang Maha Memberikan rezeki. Dan dia akan mendapat pahala dari apa yang dia berikan kepada anak-anaknya.
Barakallahu fiik.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment