📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-548
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 09 Dzulqa'dah 1445 H / 17 Mei 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1FjKdVab8xEpvUuohmYkUBYCJWBnEdQxB/view?usp=sharing💽 Audio ke-290: Bab 25 Perintah untuk Menunaikan Amanah ~ Pembahasan Hadits Abu Khubaib Abdullah bin Az-Zubair Radhiyallahu 'Anhuma Bag 02
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita lanjutkan kajian kita.
Na'am. Cerita bagaimana pesan Zubair kepada Abdullah bin Zubair untuk melunasi utang-utangnya.
قَالَ عَبْدُ اللهِ : فَجَعَلَ يُوصِينِي بِدَيْنِهِ وَيَقُولُ : يَا بُنَيَّ! إِنْ عَجَزْتَ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَاسْتَعِنْ عَلَيْهِ بِمَوْلَايَ . قَالَ : فَوَاللهِ مَا دَرَيْتُ مَا أَرَادَ حَتَّى قُلْتُ : يَا أَبَتِ! مَنْ مَوْلَاكَ؟ قَالَ : اللهُ . قَالَ : فَوَاللهِ مَا وَقَعْتُ فِي كُرْبَةٍ مِنْ دَيْنِهِ إِلَّا قُلْتُ : يَا مَوْلَى الزُّبَيْرِ! اقْضِ عَنْهُ دَيْنَهُ فَيَقْضِيَهُ.
Abdullah melanjutkan, "Az-Zubair selalu saja berpesan untuk melunasi utangnya, sampai-sampai dia berkata, 'Hai anakku, apabila kamu tidak mampu melunasinya, maka mohonlah pertolongan kepada Maula-ku (Pelindung-ku)'."Abdullah pun berkata, "Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksudnya, hingga aku bertanya, 'Wahai ayahku, siapakah Maula-mu?' Az-Zubair berkata, 'Allah'." Terkait hal ini Abdullah menyatakan, "Demi Allah, tidaklah aku mengalami kesulitan dalam membayar utang ayahku, melainkan aku selalu berdoa, Wahai Maula Az-Zubair, lunasilah utang Az-Zubair. Tidak lama kemudian, Dia benar-benar menjadikan utangnya itu lunas."
Thayyib. Ahibbaty fillah.
Berkaitan dengan utang nih, Jamaah. Sebagian orang terlilit utang sehingga hidup penuh dengan penderitaan. Dia berusaha untuk menutupi utangnya dengan cara gali lubang tutup lubang. Sebagian ada yang menjual agamanya.
Ada seorang pemuda, semoga Allah menyelamatkan dia. Dia telepon via Halo Ustadz, dia mengatakan, Ustadz, ana menderita hidup ana sekarang. Terlilit utang, dia cerita. Ada orang yang mau melunasi semua utang dia dengan catatan dia harus keluar dari Islam.
Subhanallah, Jamaah.
Terkadang sebagian orang buta, tidak tahu harus berbuat apa. Dia melihat jalan itu buntu, dia tidak tahu siapa yang harus dia tuju.
Di sini kita lihat Zubair bin Awwam menanamkan kepada anaknya, Nak, kalau kamu kesulitan melunasi utang ayah, kalau kamu kesulitan melunasi utang ayah..
(Sebentar lagi, Jamaah, antum akan melihat berapa sih utangnya Zubair?!)
Kalau kamu kesulitan melunasi utang ayah, minta tolong sama Pelindung-ku.
Bukan berangkat ke Fulan, ke Fulan.
Oke, usaha dilakukan, kita perlu berusaha. Tapi adapun berkaitan dengan hati, kita harus bergantung dengan Allah 'Azza wa Jalla.
Dan Rasullullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan doa-doa, permohonan-permohonan kepada Allah, agar kita bisa melunasi utang kita.
Di antaranya:
[ اَللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ ]
Allahummak-finii bi halaalika 'an haraamik wa aghninii bifadhlika 'amman siwaak
Itu doa diajarkan agar hamba hatinya bergantung sama Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan cerita Abdullah bin Zubair, "Kalau aku sudah memanggil Maula Zubair, mengatakan, 'Yaa Maula Zubair ( يَا مَوْلَى الزبَيْرِ ), Wahai Pelindungnya Zubair, Tuannya Az-Zubair, tolong ya Allah, lunasi utangnya dia.' Enggak berapa lama Allah lunasi utangnya."
Sampai seperti itu, Jamaah.
Ini ayah mengatakan kepada anaknya. Abdullah bin Zubair sudah berumur pada waktu itu, tapi tetap wasiat itu ditanamkan kepada diri anaknya. Tauhid, keimanan kepada Pencipta langit dan bumi ini. Sehingga kita mau bersedih gimana, kalau kita bersama Allah 'Azza wa Jalla. Kita perlu bersedih dan takut kalau Allah meninggalkan kita.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment