F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-270: Bab 23 ~ Hadits Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah Hudzaifah

Audio ke-270: Bab 23 ~ Pembahasan Hadits Ummul Mukminin Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah Hudzaifah
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-503
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 06 Sya'ban 1445 H / 16 Februari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1rx0iFwZlv61YikWLq6vXOH_NLWxHkkq3/view?usp=sharing

💽 Audio ke-270: Bab 23 Memerintahkan kepada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran ~ Pembahasan Hadits Ummul Mukminin Ummu Salamah, Hindun binti Abu Umayyah, Hudzaifah Radhiyallahu 'Anha


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ سَلَمَةَ هِنْدٌ بِنْتَ أَبِيْ أُمَيَّةَ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ أَنَّهُ قَالَ : ❲ إنَّهُ يُسْتَعْمَلُ علَيْكُمْ أُمَرَاءُ ؛ فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ ، فَمَنْ كَرِهَ فَقَدْ بَرِئَ ، وَمَنْ أَنْكَرَ فَقَدْ سَلِمَ ، وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ ❳ ، قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ! أَلَا نُقَاتِلُهُمْ؟ قَالَ : ❲ لَا ؛ مَا أَقَامُوْا فِيْكُمُ الصَّلَاةَ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari Ummul Mukminin, Ummu Salamah Hindun bintu Abu Umayyah Hudzaifah radhiyallahu 'anha, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau bersabda, "Sesungguhnya akan diangkat di tengah-tengah kalian beberapa pemimpin, maka kelak kalian akan dapati bagian dari perbuatan mereka sesuai dengan syariat dan yang lain melanggar syariat. Barang siapa yang tidak menyukai pelanggaran ini, maka dia terbebas dari dosa, dan barang siapa yang mengingkarinya, maka dia akan selamat. Tetapi siapa yang ridha dan mengikuti, maka dia telah bermaksiat." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah sebaiknya kami memerangi mereka?" Beliau menjawab, "Jangan, selama (mereka) masih mengerjakan shalat di tengah-tengah kalian." (HR. Muslim)
Ini berkaitan dengan amar ma'ruf nahi mungkar.

Hindun binti Abi Umayyah, Ummul Mu'minin Ummi Salamah radhiyallahu Ta'ala 'anha, dia mengatakan bahwa Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Bakalan tuh diangkat penguasa-penguasa, pemimpin-pemimpin, gubernur-gubernur.. Ya... yang kalian pun akan mengetahui sebagian perbuatan mereka sesuai dengan syariat, sebagian perbuatannya melanggar syariat. Kalian tahu."

Terus, gimana?
Kita melihat kemungkaran. Pemimpin melakukan kemungkaran, penguasa melakukan kemungkaran. Tugas kita merubah kemungkaran tersebut.

Maka kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,
❲ فَمَنْ كَرِهَ فَقَدْ بَرِئَ ❳
Barang siapa yang membenci perbuatan mereka, kemaksiatan yang dilakukan itu, maka dia telah terbebaskan.

❲ وَمَنْ أَنْكَرَ فَقَدْ سَلِمَ ❳

Barang siapa yang mengingkari,

Yang membenci artinya mengingkari dalam hati. Ada yang mengingkari dengan tangannya.

❲ فَقَدْ سَلِمَ ❳

maka dialah orang yang selamat.
Karena dia mengingkari.
❲ وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ ❳

Yang bermasalah adalah orang yang ridha dengan perbuatan tersebut, dan dia itu mengikuti perbuatan tersebut.
Maka ini yang bermasalah, yang akan mendapatkan azab Allah 'Azza wa Jalla.
Jadi, kalau seorang di antara kita mungkin bikin apa/sesuatu di rumahnya, maka hendaklah dia berusaha untuk melihat, sesuai dengan syariat atau tidak yang dia kerjakan.

Ini ada pemimpin-pemimpin yang kerjaannya tidak sesuai dengan syariat, ada yang sesuai dengan syariat. Tugas kita mengingkarinya, membencinya, kalau bisa mengingkari dengan lisan kita. Kalau enggak mampu, maka mengingkari dengan hatinya. Dia akan selamat.

Tapi yang ridha dengan kemungkaran yang terjadi, bahkan mengatakan, Ini sudah masanya Ustadz, ya gimana sudah masanya seperti ini. Na'am, kalau sudah masanya, berarti sudah datang masamu untuk merubah kemungkaran tersebut!

Kemungkaran itu merajarela, kemaksiatan itu berada di mana-mana, itu dikarenakan para ulama diam, tidak mengajak kepada kebaikan, tidak mengingkari kemungkaran tersebut.

Maka para sahabat ketika mendengarkan cerita itu, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam setelah memberikan penjelasan itu, mereka mengatakan,

أَلَا نُقَاتِلُهُمْ؟

Para ustadz mengatakan, Apakah tidak sebaiknya kita memerangi mereka?

Kita perangi mereka. Sudah jelas-jelas pemimpinnya zalim. Apa tidak sebaiknya kita memerangi mereka? Ini bicara pemberontakan, kadang kala.

Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, ❲ لَا ❳ Enggaklah!

❲ مَا أَقَامُوْا فِيْكُمُ الصَّلَاةَ ❳

Selama mereka menegakkan shalat di tengah-tengah kalian, ya kalian tidak perlu memerangi mereka.

Bicara kudeta kepada pemerintahan yang zalim, enggak boleh! Tapi kalau pemerintahannya sudah kafir dengan kekufuran yang nyata, yang kita punya bukti, tadi Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam membolehkan. Tapi juga dengan syarat. Syaratnya: perbuatan kita mengingkari kemungkaran itu tidak menimbulkan kemungkaran yang sama apalagi yang lebih.

Maka ini menjadi pelajaran buat kita. Selama pemimpin yang mendirikan shalat! Okelah pemimpinnya zalim. Rakyat boleh enggak mendoakan pemimpin yang zalim supaya cepat mati? Boleh! Yang enggak boleh: mencela. Tapi kalau berdoa memohon kepada Allah karena merasa dizalimi, boleh.

Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam ketika mengatakan kepada Mua'dz bin Jabal, Mua'dz, hati-hati, jangan ngambil! Ketika itu Mua'dz jadi petugas negara untuk mengambil harta zakat di Yaman. Salah satu pesan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam:

وَ إِيَّاكَ ، وَكَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ

Hati-hati! Jangan sampai yang diambil itu hewan-hewan ternak yang bagus-bagus yang milik mereka.

Kenapa?
وَالتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ

Hati-hati sama doanya orang yang dizalimi, doanya mereka itu mustajab.
Maka umat Islam dalam kondisi mungkin merasa dizalimi, merasa ditindas, jangan berdiam diri. Ubahlah kemungkaran itu semampu kita, jangan sampai menimbulkan kemungkaran yang lebih besar. Dan doa menjadi jalan utama seorang menuju Allah 'Azza wa Jalla.

Kita mau keluar rumah saja doa, mau naik kendaraan doa, mau makan doa, mau minum doa, mau tidur doa. Maka berdoa adalah senjata seorang mukmin yang harus dia pakai dalam kondisi apa pun, dan optimis! Allah akan memberikan yang terbaik kepada umat-Nya.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.