Audio ke-258: Bab 22 Nasihat ~ Pembahasan Hadits Jarir bin Abdillah

☛ Pertemuan ke-491

🌏 https://grupislamsunnah.com

🗓 RABU, 19 Rajab 1445 H / 31 Januari 2024 M

👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى

📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-258: Bab 22 Nasihat ~ Pembahasan Hadits Jarir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib. Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

عَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ : بَايَعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ عَلَى : إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, ia menceritakan, "Aku berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam untuk senantiasa mengerjakan shalat, menunaikan zakat, dan memberi nasihat kepada setiap kaum muslimin."
(Muttafaqun 'alaih)

Na'am.

Jarir bin Abdillah Al-Bajali, sahabat Nabi yang sangat tampan sekali, dan bahkan disebutkan ada riwayat dari Umar bin Khattab bahwa dia adalah

يُوْسُفُ هَذِهِ الْأُمَّةِ

Yusufnya umat ini.

Jadi Jarir bin Abdillah pernah menyuruh anak buahnya itu untuk beli seekor kuda. Berangkat ke pasar, sampai pasar dilihat ada kuda yang bagus, ditawar sama anak buahnya ini, jadi harga 300 dirham. Sudah, jadi harga, yuk ikut pembayaran di rumah bosnya. Dibawalah kuda ini sama pemiliknya, oleh anak buahnya Jarir bin Abdillah Al-Bajali.

Sampai rumahnya, dilihat sama Jarir, "Bagus kudanya!" Kemudian ditanya sama Jarir, "Berapa?" Kata pemiliknya, "300 dirham." Dilihat lagi sama Jarir, diperhatikan ya, "Kuda ini layak harga 400 dirham. Mau kamu 400 dirham?"

Siapa yang enggak mau, Jamaah? Biasanya orang nawar itu ke bawah, ini termasuk yang kita lihat, namanya orang menawar ke bawah, tapi Jarir menawar ke atas. Ditawar lagi 500.. sampai harga 800 dirham, dari 300 dirham. Dibayar 800 dirham sama Jarir.

Itu anak buahnya bingung, sampai ngomong sama bosnya, Engkau ini gimana sih, aku belikan dengan harga yang murah, malah engkau bayar dengan 800 dirham?!

Di sini Jarir bin Abdillah Al-Bajali radhiyallahu Ta'ala 'anhu ketika ditanya, dia sebutkan hal ini.

بَايَعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ

Aku membaiat Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam untuk mendirikan shalat,

وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ

untuk membayar zakat

وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

dan untuk memberikan nasihat kepada setiap muslim.

Ini muslim enggak tahu sama barang, kasihan dia. Dia enggak tahu barangnya bagus. Ana tahu barang dia, maka tugas ana memberikan nasihat kepada saudara.

Dan kita sudah tahu bagaimana hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam yang tadi kita sampaikan, bahwa "Tidak disebut beriman seorang di antara kalian,

حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ.

sampai dia mencintai saudaranya seperti mencintai diri dia sendiri."

Engkau mau ditipu 500 dirham? Kasihan! Sedangkan kebanyakan orang itu berusaha untuk menzalimi saudaranya. Dia datang, subhanallah, umpamanya berangkat ke pasar lihat barang. Awalnya, lihat barangnya bagus, dia tahu barang ini bagus, dia tertarik untuk membelinya. Tapi bagaimana supaya dia dapat harga murah, dia jelek-jelekin barang saudaranya. Aduh barangnya ini kayak gini barangnya?! Padahal dia tahu barang itu bagus.

Ini termasuk nasihat, Jamaah.

Jadi kalau kita lihat ada orang yang enggak tahu harga, kita kasih nasihat, Barangmu ini bagus loh, harganya sekian kira-kira.

Kita lihat sebagian ulama, subhanallah, Jamaah, ketika ada seorang menjual barang ke pasar, waktu itu baju sutra.

Thayyib. Berapa? Kata dia.

60 dinar.

Barang itu dilemparkan kepada tetangganya, dilemparkan.

Berapa harga barang ini?

Kata dia, Ya 120.

Dia katakan, Gimana kalau 120?!

Padahal dia menawarkan 60, dibayarin 120.

Jangan takut miskin! Engkau jangan tertawa di atas kesedihan orang lain. Engkau jangan menari di atas kesusahan orang lain. Kadang kala orang jual barang karena butuh.

Memang secara hukum, babnya boleh. Dia mau, dia barang dia tawarkan 60, ana tawar 50, 40, boleh-boleh saja. Tapi nasihat kepada saudara kita sesama muslim, dan antum akan diberkahi.

Jadi tugas kita hendaklah memberikan nasihat kepada setiap muslim. Setiap muslim! Bukan yang antum kenal saja. Karena biasanya kita akan memberikan nasihat kepada orang yang kita kenal, tapi kalau enggak kenal, enggak.

Ada Fulan mau menikah dengan seorang wanita. Kita tahu dengan perempuan itu kalau dia perempuan enggak baik. Dia hanya pakai kerudung, nampaknya baik, tapi kita tahu. Lalu Fulan melamar dia. Apakah anda diam saja? Anda punya tugas memberikan nasihat. Ustadz, dia enggak tanya sama ana. Ya antum enggak ditanya, tapi kesempatan. Kasihan saudara antum, bisa jadi ya hanya setahun, dua tahun menikah, lalu cerai. Karena ada perempuan yang matre, umpamanya, yang hanya mau mengambil, menghabisi harta Fulan. Maka kita kasih nasihat. Ana dengar antum mau nikah sama Fulanah. Coba antum cek lagi, soalnya ana dengar ada yang enggak baik tentang Fulanah.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════