F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-267: Bab 23 ~ Pembahasan Hadits Abdullah bin Masud Radhiyallahu Anhu

Audio ke-267: Bab 23 ~ Pembahasan Hadits Abdullah bin Masud Radhiyallahu Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-500
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 03 Sya'ban 1445 H / 13 Februari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-267: Bab 23 Memerintahkan kepada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran ~ Pembahasan Hadits Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Na'am. Hadits yang selanjutnya.

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ❲ مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِيْ ؛ إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ ، وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ، ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ ؛ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ ، وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ ، فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنَ الإِيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus oleh Allah sebelumku, kecuali mereka memiliki pengikut yang setia (hawariyyun) dan juga para sahabat dari umatnya, yang mengikuti sunnahnya dan mengerjakan perintahnya. Kemudian sesudah mereka, akan muncul orang-orang yang suka mengatakan apa yang mereka tidak kerjakan dan mereka mengerjakan apa yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka, siapa pun yang memerangi mereka dengan tangannya, berarti dia seorang mukmin; dan barang siapa yang memerangi mereka dengan lisannya, berarti dia seorang mukmin; dan barang siapa yang memerangi mereka dengan hatinya, berarti dia seorang mukmin. Dan selain itu, tidak ada keimanan meskipun sebesar biji sawi."
MasyaaAllah.
Ini cerita tentang nabi-nabi yang terdahulu dan tentunya Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Beliau mengatakan, setelah munculnya kawan-kawan setia yang berjuang untuk agama Allah ini, nanti muncul generasi yang selanjutnya, yang mereka
❲ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ ❳
berbicara apa yang tidak mereka kerjakan,
❲ وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ ❳
melakukan apa yang tidak diperintahkan.
Seharusnya mukmin ini mengikuti Nabi semuanya, dari A sampai Z. Tapi muncul generasi yang tidak mau memakai sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian mereka melakukan apa yang tidak mereka diperintahkan untuk melakukannya.

Lalu bagaimana sikap masyarakat yang ada? Masyarakat akan terbagi menjadi beberapa orang.

Yang pertama, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ مَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ❳
Barang siapa yang memerangi mereka dengan tangannya, maka dia seorang mukmin.
❲ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ❳
Yang memerangi dengan lisannya, dia beriman. Yang memerangi dengan hatinya, dia beriman.
Kalau dia diam tidak mengingkari, hatinya tidak mengingkari, bahkan sebagian suka dengan perbuatan kemungkaran yang terjadi, karena dia dapat manfaat duniawi dari dia. Bagaimana mau mengingkari, sedangkan dia sendiri suka dengan perbuatan tersebut.
Maka Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam membagi tiga:
  1. Dengan tangannya.
  2. Dengan lisannya.
  3. Dengan hatinya.

Setelah itu, kalau engkau membiarkan kemungkaran terjadi, hati pun tidak membencinya, hati pun tidak memusuhi pelakunya, padahal kita diperintahkan untuk membenci pelaku dan kelakuan, karena mereka melakukan tindakan-tindakan yang merugikan sejatinya dan membahayakan umat.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.