F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-247: Bab 20 ~ Pembahasan Hadits Anas Radhiyallahu Anhu

Audio ke-247: Bab 20 ~ Pembahasan Hadits Anas Radhiyallahu Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-480
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 04 Rajab 1445 H / 16 Januari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-247: Bab 20 Memberi Petunjuk kepada Kebaikan dan Mengajak kepada Kebenaran atau Kesesatan ~ Pembahasan Hadits Anas Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib. Hadits yang selanjutnya.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ فَتًى مِنْ أَسْلَمَ قَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ! إِنِّي أُرِيدُ الْغَزْوَ وَلَيْسَ مَعِي مَا أَتَجَهَّزُ بِهِ؟ قَالَ : ❲ ائْتِ فُلَانًا ؛ فَإِنَّهُ قَدْ كَانَ تَجَهَّزَ ، فَمَرِضَ ❳ ، فَأتَاهُ ، فَقَالَ : إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يُقْرِئُكَ السَّلَامَ ، وَيَقُولُ : ❲ أَعْطِنِي الَّذِي تَجَهَّزْتَ بِهِ ❳ ، فَقَالَ : يَا فُلَانَةُ! أَعْطِيهِ الَّذِي تَجَهَّزْتُ بِهِ ، وَلَا تَحْبِسِي مِنْهُ شَيْئًا ، فَوَاللهِ ؛ لَا تَحْبِسِينَ مِنْهُ شَيْئًا فَيُبَارَكَ لَكِ فِيهِ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

Dari Anas radhiyallahu 'anhu bahwa seorang pemuda dari suku Aslam berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ingin ikut berperang, tapi aku tidak mempunyai bekal untuknya." Mendengar perkataan pemuda ini, Beliau lantas bersabda, "Datanglah kepada Fulan, karena dia telah mempersiapkan bekal untuk perang, namun tiba-tiba menderita sakit." Maka dia segera mendatangi Fulan seraya berkata, "Sesungguhnya Rasulullah menyampaikan salam kepadamu." Kemudian pemuda itu meminta kepadanya, "Berikanlah kepadaku bekal yang telah kamu persiapkan untuk berangkat." Setelah itu orang tadi berkata, "Hai Fulanah istriku, berikanlah bekal yang telah aku persiapkan itu kepadanya dan janganlah kamu menyisakannya walau sedikit pun. Demi Allah, tidaklah kamu menyiapkan bekal sedikit pun dari bekal yang aku siapkan itu, hingga yang demikian itu, akan membawa berkah bagi dirimu."
(HR. Muslim)
Subhanallah, Jamaah.
Yang menunjukkan kepada kebaikan akan mendapatkan kebaikan tersebut.

Ini kejadian di masa Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam ketika seorang sahabat datang menjumpai Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan, "Ya Rasulullah! Aku ingin perang tapi enggak punya bekal, Nabi. Enggak bisa berangkat aku ini, enggak punya bekal."

Menuntut ilmu butuh bekal dan butuh biaya. Orang-orang sekolah belajar biayanya besar. Kadang kala korban perasaan karena harus meletakkan anak di tempat yang jauh. Mau berjihad di jalan Allah juga butuh modal besar. Maka usahakan setiap muslim itu ekonominya kuat. Jangan mengandalkan hanya menjadi seorang pegawai. Berusahalah untuk menjadi pengusaha. Maka kita lihat, pemuda ini enggak bisa berangkat jihad karena enggak punya apa-apa.

Lalu kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ ائتِ فُلَانًا ❳

Engkau datang ke rumahnya Fulan!
Fulan itu sakit (mungkin Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sudah selesai menjenguk dia). Fulan itu sudah siap untuk berangkat perang, berjihad di jalan Allah, tapi bekalnya, sudah ada bekalnya, semua siap, tapi orangnya yang sakit.

Berangkatlah orang ini. Bayangkan! Yang menunjukkan siapa? Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Nabi akan dapat pahala (kalau) pemuda ini berangkat jihad.

Lalu, datanglah anak muda ini menjumpai orang tadi yang sakit.

فَقَالَ :

Lalu dia sampaikan, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam kirim salam kepadamu." Dan dia berkata, "Berikan kepadaku apa yang sudah engkau persiapkan untuk berperang."

Lalu, sang suami mengatakan (yang sakit mengatakan),

فُلَانَةُ، يَا فُلَانَةُ!

Wahai istriku! kata dia. Berikan kepada dia ini semua yang sudah aku persiapkan untuk berangkat jihad. Jangan ada yang disisakan.

Subhanallah. Tegas sekali suaminya mengatakan, "Jangan ada yang disisakan!"

فَوَاللهِ
"Demi Allah"
Tidaklah engkau,

❲ لَا تَحْبِسِينَ مِنْهُ شَيْئًا ❳
Tidaklah engkau menyimpan sesuatu yang akhirnya akan hilang berkah dari sana.
Hilang berkah itu, Jamaah.

Maka kita lihat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam enggak punya bekal, tapi Beliau ngasih tahu, itu pun dapat pahala orang yang berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lalu, kenapa kita pelit untuk menunjukkan kepada jalan kebaikan?
Di beberapa kota besar, Jamaah ya, itu ada orang-orang yang tidak mau berbagi informasi. Ada orang tersesat bertanya, Mana jalan menuju Surabaya?

Oh, tinggal lurus, belok kanan, lampu merah kedua belok kiri.

Padahal salah semuanya, karena merasa hasut dia atau sakit hati dia kepada orang yang memiliki mobil.

Maka ingat! Engkau menunjukkan (hanya menunjukkan), Ini loh, di sini loh tempatnya. Berangkat ke tempatnya Fulan, engkau akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkan. Lalu kita masih bermalas-malasan untuk mengajak orang kepada kebaikan?!

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.