F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-246: Bab 20 ~ Pembahasan Hadits Abu Abbas Sahl bin Saad As-Saidi

Audio ke-246: Bab 20 ~ Pembahasan Hadits Abu Abbas Sahl bin Saad As-Saidi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-479
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 03 Rajab 1445 H / 15 Januari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-246: Bab 20 Memberi Petunjuk kepada Kebaikan dan Mengajak kepada Kebenaran atau Kesesatan ~ Pembahasan Hadits Abu 'Abbas Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib. Hadits yang selanjutnya.

وَعَنْ أَبِي الْعَبَّاسٍ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ قَالَ - يَوْمَ خَيْبَرَ - : ❲ لَأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلًا يَفْتَحُ اللهُ عَلَى يَدَيْهِ ؛ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ ، وَيُحِبُّهُ اللهُ وَرَسُولُهُ ❳ ، فَبَاتَ النَّاسُ يَدُوكُونَ لَيْلَتَهُمْ ؛ أَيُّهُمْ يُعْطَاهَا؟! فَلَمَّا أَصْبَحَ النَّاسُ ؛ غَدَوْا عَلَى رَسُوْلِ اللهِ ﷺ ؛ كُلُّهُمْ يَرْجُو أَنْ يُعْطَاهَا ، فَقَالَ : ❲ أَيْنَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ؟ ❳ فَقِيلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ! هُوَ يَشْتَكِي عَيْنَيْهِ ، قَالَ : ❲ فَأَرْسِلُوا إِلَيْهِ❳ ، فَأُتِيَ بِهِ ، فَبَصَقَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فِي عَيْنَيْهِ ، وَدَعَا لَهُ ، فَبَرِأَ ، حَتَّى كَأَنْ لَمْ يَكُنْ بِهِ وَجَعٌ ، فَأَعْطَاهُ الرَّايَةَ، فَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : يَارَسُوْلَ اللهِ! أُقَاتِلُهُمْ حَتَّى يَكُونُوا مِثْلَنَا؟ فَقَالَ : ❲ انْفُذْ عَلَى رِسِلِكَ ، حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ، ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ ، وَأَخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ - تَعَالَى - فِيهِ ، فَوَاللهِ ؛ لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا ؛ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ [ الْبُخَارِيُّ ( ٩..٣ ) ، وَمُسْلِمُ ( ٢٤.٦ ) ] .

Dari Abu 'Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda pada suatu hari di perang Khaibar, "Besok aku benar-benar akan memberikan panji peperangan kepada seseorang yang akan diberikan kemenangan melalui kedua tangannya oleh Allah. Dia sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya pun mencintainya."

Sepanjang malam, orang-orang, para sahabat membicarakan siapakah di antara mereka yang akan diserahi panji tersebut. Tatkala akhir pagi hari telah tiba, mereka mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Masing-masing dari mereka berharap akan diserahi panji tersebut. Lalu Beliau bertanya, "Di mana Ali bin Abi Thalib?" Ada yang memberitahukan, "Wahai Rasulullah, Ali sedang sakit mata." Kemudian Beliau berseru, "Kirimkan utusan untuk memanggilnya." Tidak lama kemudian utusan itu datang kembali bersama Ali radhiyallahu 'anhu. Lantas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam meludahi dua mata Ali seraya mendoakan sampai akhirnya sembuh, sehingga seolah-olah tidak ada bekas sakit pada dirinya.

Setelah itu Beliau memberinya panji. Lalu Ali radhiyallahu 'anhu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah aku harus memerangi mereka sehingga mereka menjadi seperti kita?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Majulah dengan tenang, hingga engkau sampai di wilayah mereka. Lalu ajaklah mereka masuk Islam. Selanjutnya, beritahukanlah kepada mereka tentang hak Allah Ta'ala yang wajib mereka kerjakan dalam Islam. Demi Allah, sungguh (jika) Allah memberi petunjuk kepada seseorang melalui dirimu, maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan seekor unta merah."
(Muttafaqun ‘alaih)
Subhanallah, ya.
Kita lihat ini kejadian pada waktu perang Khaibar pada tahun ke-7 Hijriyah. Setelah orang-orang Yahudi di Madinah, pengkhianat-pengkhianat itu terusir dari kota Madinah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berangkat ke Khaibar.

Di Khaibar itu, Khaibar ini dari kota Madinah kira-kira 135 km, 60 mil disebutkan ya, sekitar itu kira-kira. Dan subhanallah, ana sempat sampai ke Khaibar melihat bangunan-bangunan lama mereka. Terkenal orang-orang Yahudi ini orang-orang yang penakut. Takut sekali mereka. Dan rasa takut ini yang mengantarkan mereka untuk membangun benteng-benteng yang kokoh. Bukan karena mereka ahli, tapi karena mereka takut.

Dan ini pentingnya rasa takut ada di diri kita. Orang yang tidak takut, ya bagaimana dia akan mempersiapkan diri?! Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

مَنْ خَافَ أَدلَجَ

Orang yang takut penyamun (perampok), maka jalannya akan cepat dia. Sebelum matahari terbenam, kalau bisa dia sudah sampai ke rumahnya. Karena dia tahu kalau matahari terbenam, perampok pada keluar semua. Umpamanya seperti itu.

Karena penaklukan Khaibar ini agak susah, akhirnya suatu hari Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ لَأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا ❳

Besok aku akan berikan bendera ini kepada seorang yang Allah akan memenangkan umat Islam lewat tangan dia.

Orang ini ❲ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ ❳ .
"Orang ini cinta kepada Allah dan Rasul-Nya." Artinya kesaksian dari Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, kalau orang ini dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya dan dia mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Di sini para sahabat, Allahu Akbar, enggak bisa tidur mereka, bergadang malam hari. Mereka kepingin tahu, kira-kira siapa yang dikasih. Sampai Umar bin Khattab radhiyallahu Ta'ala 'anhu dia mengatakan, Ketika Nabi menawarkan sesuatu, 'Alaihis-shalatu wassalam, aku tuh enggak pernah tertarik kecuali pada malam hari itu.

Pertanyaannya, kenapa Umar tertarik dengan untuk mendapatkan jabatan ini? Padahal kita tahu enggak boleh seorang muslim minta jabatan. Gimana, kok sebagian sahabat tertarik untuk mendapatkan jabatan ini, apa penyebabnya? Ada sebuah kesaksian dari Allah buat orang ini. Mereka bukan berebut untuk menjadi panglimanya, bukan. Berebut untuk menaklukkan musuh, bukan. Tapi mereka berebut supaya termasuk orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Bukan berarti yang lain tidak dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, tapi Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam ketika itu mengatakan, "Bendera ini besok aku akan berikan kepada orang tersebut."

Akhirnya, di pagi hari para sahabat datang menjumpai Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Enggak ada yang kebayang akan diberikan kepada Ali bin Abi Thalib, karena Ali kemarin sedang sakit dia memang, sakit matanya.

Maka Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam ketika bertanya,

❲ أَيْنَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ؟ ❳
"Kemana Ali bin Abi Thalib?"
Mereka mengatakan,

هُوَ يَشْتَكِي عَيْنَيْهِ ، يَا رَسُولَ اللهِ!
"Matanya sedang sakit, wahai Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam"
(Kedua matanya lagi sakit)
Audio ke-246: Bab 20 ~ Pembahasan Hadits Abu Abbas Sahl bin Saad As-Saidi
Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wasallam meminta agar ada orang yang menjemput Ali bin Abi Thalib. Dibawa Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Kemudian dikasih bendera. Didoakan, pertama mata yang sakit didoakan sama Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, ditiup. Akhirnya Ali enggak sakit lagi. Kemudian dikasih bendera. Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam berpesan kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, ❲ انْفُذْ ❳

يَارَسُولَ اللهِ! أُقَاتِلُهُمْ حَتَّى يَكُونُوا مِثْلَنَا ؟
Ali bertanya. Ketika dikasih bendera, Ali bertanya, "Wahai Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam, apakah aku diperintahkan memerangi mereka sampai mereka menjadi seperti kita, sampai orang-orang musyrik, orang-orang kafir menjadi seperti orang Islam?"
Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam tidak menjawab jawaban Ali bin Abi Thalib, karena kita tahu agama kita ini disebarkan tidak dengan paksaan.

{ لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ }
Yang mau, fadhal masuk Islam; yang enggak mau, fadhal kafir.
Engkau tidak akan membahayakan Islam dan engkau juga enggak akan bermanfaat buat umat Islam.

Maka Ali bertanya, "Apakah aku mendakwahi mereka agar mereka menjadi seperti kita?"

فَقَالَ النَّبِيُ ﷺ : ❲ انْفُذْ عَلَى رِسلِكَ ❳
Beliau mengatakan, "Majulah dengan tenang hingga engkau sampai ke wilayah mereka."
Disuruh maju dengan tenang sampai ke wilayah mereka. Setelah itu apa? Perangi mereka, bantai mereka, lemparkan anak panahmu kepada mereka, tebaskan pedangmu kepada mereka? لَا (tidak).
Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ ❳
Jalin hubungan baik dulu sama mereka, komunikasi yang baik sama mereka, kemudian ajak mereka kepada Islam.
Sudah diajak kepada Islam, lalu dapat pesan lagi oleh Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,

❲ وَأَخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ - تَعَالَى - فِيهِ ، فَوَاللهِ ؛ لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا ؛ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ ❳
Kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, "Sampaikan kepada mereka apa yang Allah wajibkan kepada mereka."
Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada Ali bin Abi Thalib,

فَوَاللهِ ، عَلِيٌ
"Demi Allah, ya Ali"

❲ لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا ❳
"Engkau bisa menjadi perantara hidayah"
Orang dapat hidayah lewat dirimu, itu lebih baik; satu orang nih, itu lebih baik daripada engkau memiliki unta merah. Ini faedah dakwah. Ketika engkau bisa mendakwahi sepuluh orang, dua puluh orang, subhanallah, satu saja itu lebih baik daripada ❲ حُمْرُ النَّعَمِ ❳. Dan ini menunjukkan pula seorang muslim itu harus bersungguh-sungguh mengajak orang lain kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kadang kala dia harus keluar duit. Ana keluar duit, Ustadz! Na'am, dakwah perlu keluar duit, enggak ada masalah. Karena yang engkau akan dapatkan jauh lebih mulia daripada unta merah, harta kebanggaan bangsa Arab pada waktu itu.

Maka kita lihat, Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam tidak memerintahkan Ali untuk memerangi mereka secara langsung. Dan bagi orang-orang yang masih menuduh Islam tersebar dengan kekerasan, baca sejarah bagaimana Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam mengajak orang-orang itu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bagaimana para sahabat Nabi ketika mengajak orang-orang kepada Allah. Dan terbukti bahwasanya Islam tidak tersebar dengan pedang. Ketika sebuah negeri ditaklukkan oleh Islam, mereka enggak wajib masuk Islam semuanya, enggak ada kewajiban untuk masuk Islam. Yang Nashara tetap Nashara, yang Yahudi tetap Yahudi. Tapi ada keterikatan sebagai masyarakat majemuk di dalam kota tersebut.

Jadi ingat, lebih baik daripada unta merah!

Jadi kalau anti bisa mendakwahi seseorang yang enggak puasa di kelas umpamanya, kasih tahu, Ini sudah mau Ramadhan ya, ayolah puasa! Kemudian orang itu jadi puasa, engkau dapat pahala yang besar sekali, bahkan lebih baik daripada engkau mendapatkan hadiah sebuah Ferrari.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.