F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-216: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adabnya ~ Hadits Abu Najih Al Irbadh bin Sariyah

Audio ke-216: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adab-Adabnya ~ Pembahasan Hadits Abu Najih Al-'Irbadh bin Sariyah
☛ Pertemuan ke-449
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 20 Jumadil Awwal 1445 H / 04 Desember 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-216: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adab-Adabnya ~ Pembahasan Hadits Abu Najih Al-'Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

Hadits yang kedua.

عَنْ أَبِيْ نَجِيْحٍ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: وَعَظَنَارَسُولُ اللهِ ﷺ مَوْعِظَةً بَلِيْغَةً وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ، وَذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُوْنُ. فَقُلْنَا: يَا رَسولَ اللهِ! كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ ؛ فَأَوْصِنَا، قَالَ : ❲ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ ، وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كَثِيْرًا ؛ فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ ؛ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ❳ ❊ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ ، وَالتِّرْمِذِيُّ، وَقَالَ : ❲ حَدِيْثٌ حَسَنٌ ❳.
Dari Abu Najih Al-‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, ia bercerita, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memberi nasihat yang mendalam kepada kami, sampai nasihat itu menggetarkan hati dan mengucurkan air mata. Lantas kami menanggapi, 'Wahai Rasulullah, seakan-akan nasihat ini adalah nasihat perpisahan. Maka dari itu, berilah kami wasiat.'

Beliau pun bersabda, 'Aku berwasiat kepada kalian agar selalu bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, serta patuh dan taat, meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Sesungguhnya, barang siapa yang hidup panjang umur di antara kalian, maka dia akan menyaksikan banyak perselisihan. Oleh karena itu, hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang telah mendapatkan petunjuk. Gigitlah kuat-kuat dengan gigi geraham kalian (jagalah keduanya), dan janganlah kalian mengada-ngada hal baru (berbuat bid'ah di dalam urusan agama ini) karena sesungguhnya setiap bid'ah itu adalah sesat'."
(Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dan At-Tirmidzi mengatakan, "Hadits ini hasan dan sahih.")
Subhanallah.
Kita melihat bagaimana wasiat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau ketika memberikan wasiat, wasiat itu dari hati, sehingga sampai ke hati. Banyak di antara kita yang pandai berceramah, retorika pidatonya indah, tapi terkadang tidak memberikan perubahan di dalam masyarakat yang ada. Apa penyebabnya? Kadang kala tidak ikhlas dan tidak datang dari hati.

Di sini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berceramah di dalam hadits ‘Irbadh, sebuah ceramah yang membuat hati mereka bergetar dan air mata meleleh di pipi mereka.

Akhirnya Al-‘Irbadh menceritakan, bahwa kita tuh waktu itu mengatakan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,

يَا رَسولَ اللهِ! كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ ؛ فَأَوْصِنَا
Ya Rasulallah! Itu wasiat seakan-akan wasiat orang yang mau mati. Maka berikan kepada kami nasihat, sebuah wasiat, petuah, sebelum kami meninggal dunia.
Karena dilihat Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam wasiatnya seperti orang yang mau berpisah. Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mewasiatkan.

Apa wasiat Beliau?

Yang pertama: Bertakwa kepada Allah.

Seorang muslim hendaklah dia bertakwa kepada Allah Jalla Jalaluh. Ini wasiat yang pertama. Melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya.

● Yang kedua:

❲ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ ❳
Hendaklah kalian mendengarkan dan mentaati, mematuhi penguasa kalian, pemimpin kalian, walaupun yang menjadi amir, yang menjadi gubernur, adalah seorang budak dari Habasyah.
Dan kita tahu bangsa Arab termasuk bangsa yang enggak mau tunduk kepada selain orang-orang Quraisy. Bahkan mereka keberatan kalau ada pemimpin dari selain orang-orang Quraisy. Itu sebelum mereka masuk Islam.

Ketika mereka masuk Islam, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, Kalian hati-hati! Kalian harus taat dan patuh kepada pemimpin kalian, walaupun dia seorang budak dari Habasyah (Ethopia).

Rambutnya keriting, kulitnya hitam. Tapi kalau dia jadi pemimpin atas kalian, jadi atasan kalian, maka kalian wajib taat dan patuh kepadanya.

Lalu Beliau mengatakan Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ ❳

Barang siapa yang hidup di antara kalian yang panjang umurnya,
(hidup setelah meninggalnya Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam) maka dia akan melihat
❲ اخْتِلافاً كَثِيْرًا ❳
perselisihan yang banyak.
Bukan hanya di luar rumah, terkadang satu rumah ribut dalam masalah-masalah agama.

Maka di sini, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sudah menyiapkan psikologi para sahabat. "Kalian yang hidup setelah aku mati, maka akan mendapati banyak perselisihan."

Tapi ada solusinya. Apa solusinya?

❲ فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي ❳
Hendaklah kalian mengamalkan sunnahku.
Cari sunnahku, tangkap sunnahku dan sunnah-sunnah khalifah yang mendapatkan petunjuk setelah aku (pengganti-pengganti Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam dari para khalifah). Karena tidak ada Nabi setelah meninggalnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka khalifah-khalifah yang mendapatkan petunjuk.

❲ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ❳
Kalian gigit dengan gigi geraham kalian.
Dipegang dan digigit. Ibarat tali yang dibentangkan, kita pegang supaya tidak lepas. Tapi terkadang juga lepas, sehingga kita memperbantukan gigi kita untuk menyelamatkan tali tersebut.

Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, Dan sunnahnya para khalifah.

Bukan "sunnahku" saja. Sunnahnya para khalifah.

❲ وإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ ❳

Beliau mengatakan 'Alaihis-shalatu wassalam,
Dan kalian janganlah mengada-adakan hal baru dalam urusan agama ini, karena itu disebut bid'ah.
❲ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ❳
Dan setiap bid'ah itu sesat.
Jelas dalam hadits ini wasiat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, bagaimana kita menyikapi kehidupan ini ketika banyak terjadi perselisihan, sempalan-sempalan agama. Semua membuat agama sesuai dengan cara berpikir dia. Ada Islam liberal, ada Islam persamaan -mungkin-, ada Islam Nusantara, ada Islam Indonesia, ada Islam Jawa. Mana yang terbenar di antara Islam itu adalah Islamnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Maka laksanakan!

Dan ini sebuah kesempatan yang sangat agung sekali, di mana Al-'Irbadh bin Sariyah radhiyallahu Ta'ala 'anhu meriwayatkan hadits ini dan menyampaikannya kepada para sahabat. Sehingga kita dapat mempersiapkan diri, apa yang seharusnya dihadapi atau yang dipersiapkan untuk menghadapi kondisi-kondisi yang tidak menentu. Dan kita sendiri merasakan hal itu.

Ada amalan-amalan yang tidak sesuai dengan sunnah, tapi masyarakat beranggapan itu sunnah. Kalau ada yang meninggalkan amalan tersebut, satu kampung ribut, bahkan bisa diusir. Padahal yang dikerjakan orang ini sunnah. Apa penyebabnya? Karena bertentangan dengan kebiasaan masyarakat.

Maka hendaklah kita menjadi orang yang taat kepada pemimpin kita. Selama perintah pemimpin, perintah atasan, perintah komandan tidak bertentangan dengan perintah Allah dan rasul-Nya, maka kita wajib taat. Kalau urusan kita, bisa diatur; tapi urusan Allah Jalla Jalaluh, maka kita harus melaksanakannya tanpa berpikir panjang.

Yang punya harta, untuk bangun sekolahan umpamanya, untuk bangun masjid. Dia bangun itu masjid dan dia jadikan masjid ini menjadi masjid yang dilaksanakan sunnah di dalamnya. Karena sekali lagi, tidak sedikit orang yang menganggap yang sunnah bid'ah, yang bid'ah sunnah. Kenapa? Karena faktor ketidaktahuan dia.

Jadi kalau bicara apa solusinya menghadapi perselisihan dan pertikaian yang tidak ada habisnya, semua kelompok merasa dia yang paling benar? Ya sudah, kalau semua merasa yang paling benar, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sudah mengatakan,

❲ فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي ❳

Kalau engkau mengikuti sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, menjaganya, maka engkau insyaaAllah termasuk golongan yang selamat, termasuk al-firqatun Najiah (kelompok yang selamat).

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.