F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-182: Bab 13 Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu al-Mundzir Ubay bin Kaab

Audio ke-182: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu al-Mundzir Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-415
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 02 Rabi’ul Akhir 1445 H / 17 Oktober 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-182: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu al-Mundzir Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Selanjutnya, hadits Ubay bin Ka’ab radhiyallahu Ta'ala 'anhu.

عَنْ أَبِى المُنْذِرِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَجُلٌ لَا أَعْلَمُ رَجُلًا أَبْعَدَ مِنَ الْمَسْجِدِ مِنْهُ ، وَكَانَ لَا تُخْطِئُهُ صَلَاةٌ ، فَقِيلَ لَهُ ـ أَوْ فَقُلْتُ لَهُ ـ : لَوِ اشْتَرَيْتَ حِمَارًا تَرْكَبُهُ فِي الظَّلْمَاءِ ، وَفِي الرَّمْضَاءِ ، فَقَالَ : مَا يَسُرُّنِي أَنَّ مَنْزِلِي إِلَى جَنْبِ الْمَسْجِدِ ؛ إِنِّي أُرِيْدُ أَنْ يُكْتَبَ لِي مَمْشَايَ إِلَى الْمَسْجِدِ ، وَرُجُوعِي إِذَا رَجَعْتُ إِلَى أَهْلِي ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ قَدْ جَمَعَ اللهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu al-Mundzir Ubay bin Ka’ab, ia menceritakan, "Terdapat seseorang yang sepengetahuanku tidak ada orang yang berumah lebih jauh dari masjid daripada rumahnya. Lalu dia tidak pernah absen dalam shalat berjamaah di masjid. Kemudian dikatakan kepadanya (aku berkata kepadanya), 'Andaikan kamu membeli seekor keledai yang bisa kamu naiki sewaktu gelap menyelimutimu dan sewaktu terik matahari menyengatmu.' Namun orang itu menjawab, 'Aku tidak suka apabila rumahku berada dekat masjid. Sesungguhnya aku ingin supaya langkah perjalananku ke masjid, juga kepulanganku ke tempat keluargaku, dicatat sebagai amal kebaikan.' Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya Allah mencatat semua kebaikan itu bagimu'."
(HR. Muslim)
Subhanallah, Jamaah.
Nih, bagi yang suka naik kendaraan, yang pakai motor. Naik keledai aja ini orang enggak mau.

Kamu kalau bisa beli keledai, supaya kalau siang hari kan panas, jadi enggak terlalu.. enggak terlalu capek kamu. Kalau malam hari gelap ya, jadi kamu lebih cepat sampai masjid, sampai rumah juga lebih cepat.

Apa kata orang ini? Orang ini tidak berbicara tentang keledai, tapi dia berbicara tentang sesuatu yang lebih dari itu. Aku nih enggak kepingin rumahku dekat masjid. Artinya, kalau dia.. dia enggak mau perjalanan dia jadi lebih cepat dengan naik kendaraan. Maka dia ingin melangkah dengan kakinya, sehingga dia mengatakan,

إِنِّي أُرِيدُ
Aku ingin
أَنْ يُكْتَبَ لِي مَمْشَايَ إِلَى الْمَسْجِدِ .
jalan kakiku ini ditulis ke masjid, waktu pulang juga ditulis sebagai amal kebajikan.
Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, .. jadi perbincangan antara Ubay bin Ka'ab dengan orang ini, seakan-akan didengar oleh Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam secara langsung, atau Beliau mendapatkan informasi. Tapi yang jelas Nabi mengatakan kepada orang ini, 'Alaihis-shalatu wassalam,

❲ قَدْ جَمَعَ اللَهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ ❳
Tuh, sudah dicatat semua yang engkau inginkan.
Dalam riwayat lain disebutkan,

❲ إِنَّ لَكَ مَا احْتَسَبْتَ ❳
"Bagimu apa yang engkau niatkan."
Jadi dalam riwayat lain ini Jama’ah, ini sebuah anjuran buat kita untuk senantiasa meniatkan amal kebajikan. Apa saja, engkau niatkan kebajikan. Jadi ketika kita melihat batu di pinggir jalan, antum pindah itu batu, niatkan, niatkan semoga tidak mengganggu orang Islam. Jangan niatnya ria, jangan niatnya ingin dipuji orang, ingin disanjung orang. Engkau akan mendapatkan apa yang kau niatkan.

❬ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ ❭

Kembali kepada hadits tadi. Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mendapati sahabat ini punya niat agar langkahnya dicatat. Lalu apa kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam?

❲ إِنَّ لَكَ مَا احْتَسَبْتَ ❳
"Bagimu apa yang engkau niatkan."
Maka niatlah atau niatkanlah semuanya untuk Allah Jalla Jalaluh. Sampai makan pun! Makan, orang makan, kalau niatnya ingin badannya sehat, supaya bisa bangun malam, dapat pahala. Orang tidur, tidur siang dia, tidur karena lelah, capek. Tapi ada orang yang tidur punya niat, dia merebahkan tubuhnya, dia niat, Ya Allah.. dalam hatinya mengatakan, Aku kepingiiin tidur, ya Allah, sebentaar saja, supaya nanti shalat Ashar aku bisa lebih semangat dan lebih khusyuk daripada shalat dalam kondisi ngantuk. Dapat tuh pahala.

Maka apa pun yang kita niatkan, kalau itu untuk Allah Jalla Jalaluh, antum akan dapat pahala dari-Nya.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.