F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-178: Bab 13 Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Musa Al-Asy'ari

Audio ke-178: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-411
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 25 Rabi’ul Awwal 1445 H / 11 Oktober 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-178: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib. Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ ، أَوْ سَافَرَ ؛ كُتِبَ لَهُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا ❳ . ❊ رَوَاهُ البُخَارِيُّ [٢٩٩٦].
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika seorang hamba sedang sakit atau melakukan perjalanan sebagai musafir, maka akan dicatat baginya amal perbuatan seperti yang biasa dikerjakannya pada hari dia tidak bepergian dan pada saat dia dalam kondisi sehat."
(HR. Bukhari)
Allahu Akbar, Jamaah. Ini sebuah kesempurnaan Islam dan keagungan agama Allah. Ini agama yang sesuai dengan fitrah, agama yang logika manusia akan menerimanya dengan mudah.

Kita melihat di dunia ini ada orang sehat, orang sakit. Bagaimana dengan orang sakit, ya Allah, yang dia enggak bisa shalat berjamaah ke masjid? Bagaimana dengan fulan yang sakit, yang tidak bisa berpuasa? Bagaimana kondisi dia? Berarti yang sehat pahalanya lebih banyak, karena dia bisa melangkahkan kakinya ke rumah Allah.

Apa kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam?

❲ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ... ❳
"Apabila seorang hamba sedang sakit atau sedang melakukan perjalanan, maka akan dicatat baginya amal perbuatan seperti yang biasa dikerjakannya pada saat dia tidak bepergian, pada saat dia dalam kondisi sehat (enggak sakit)."
Contohnya, kalau antum biasa puasa sunah, Senin Kamis puasa, tengah bulan puasa. Akhirnya antum sakit, divonis dokter sakit, harus istirahat, enggak boleh puasa. Antum jangan khawatir, jangan memaksakan diri untuk puasa. Karena sejatinya pahala puasa antum itu dicatat, ada terhitung antum sedang berpuasa hari itu.

Yang biasa shalat berjamaah ke masjid, sebulan enggak ke masjid karena sakit. Selama sebulan dia shalat di rumahnya -Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya- selama sebulan pula ditulis pahala 27 untuk setiap shalat yang dia lakukan. Allah tulis seperti itu.

Yang musafir sama. Orang yang musafir capek, lelah. Subhanallah. Dia biasa qabliyah, ba'diyah, dia biasa shalat Dhuha. Dia duduk di kereta, dia duduk di pesawat atau dia naik bus, kelelahan, capek. Biasanya dia dzikir pagi dan petang, biasanya dia baca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at. Ada banyak kebiasaan-kebiasaan dalam ketaatan yang dia lakukan. Ketika dia musafir, dia tidak bisa melakukan itu, tapi pahalanya tetap seperti itu.

Terus, apa yang harus kita lakukan? Yang kita lakukan adalah memperbanyak amal saleh di kala sehat. Perbanyak amal saleh di kala sehat! Ini kesempatan buat kita. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika berbicara tentang,
❲ اغْتَنِمْ خمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ ❳
"Engkau manfaatkan lima perkara, sebelum lima perkara yang lainnya datang."
Salah satunya apa?
❲ صِحَّتَكَ قَبْلَ مَرَضِكَ ❳
"Masa sehatmu sebelum engkau sakit."
Nih, yang muda-muda, yang punya energi lebih daripada yang sudah sepuh, manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tua (yang) kemudian engkau tidak bisa berbuat apa-apa; sudah lemah, tulangnya sudah rapuh, enggak bisa ke masjid lagi. Tapi, karena waktu muda, waktu sehat, dia biasa ke masjid, ketika sepuh dia sakit, tidak ke masjid, malaikat tetap mencatat, Hari ini Fulan ke masjid. Fulan enggak ada di masjid, na'am, akan ditulis tetap seperti apa yang dia kerjakan tatkala dia sehat dan tidak dalam kondisi musafir.

Maka, Jamaah, apa yang kita tunggu? Apa yang kita nanti? Masih menanti, Nanti aku akan beramal. Biasanya engkau baru akan sadar kalau sakit, dan ketika itu engkau tidak akan ditulis amalanmu ketika engkau sehat. Karena kalau sehat, engkau melakukan kemaksiatan. Penyakit itu membuat dosa-dosamu berkurang dan menghapuskan dosa-dosamu.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.