F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-155: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Abdirrahman Tsauban

Audio ke-155: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Abdirrahman Tsauban Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-388
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 22 Shafar 1445 H / 08 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى 
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-155: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Abdirrahman Tsauban Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Na'am. Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ - وَيُقَالُ : أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ - ثَوْبَانَ - مَوْلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ ﷺ - ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللّٰهِ ﷺ يَقُوْلُ : ❲ عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ ؛ فَإِنَّكَ لَنْ تَسْجُدَ لِلهِ سَجْدَةً ؛ إلاَّ رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً ، وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ [٤٨٨].
Dari Abu ‘Abdillah -ada juga yang mengatakan Abu ‘Abdirrahman Tsauban- bekas budak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Hendaklah kamu memperbanyak sujud. Sebab, tidaklah engkau bersujud kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sekali saja melainkan Allah akan meninggikan dari kedudukanmu satu derajat serta menghapus darimu satu kesalahan'."(HR. Muslim)
Di hadits ke-13 dari bab ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Tsauban. Tsauban ini mantan budak Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, bekas budaknya Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi memberikan wasiat kepada Tsauban. Wasiat apa? Beliau mengatakan,

❲ عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ ❳
"Hendaklah kamu memperbanyak sujud."
Terkadang, seorang yang dekat sama alim ulama, dekat dengan kyai, tokoh agama, ustadz, terkadang dia mengandalkan kedekatannya dengan ustadz tersebut, dengan alim ulama tersebut, sehingga dia ya.. berharap syafaat itu orang, tapi malas beribadah.

Maka kita, bagaimana Tsauban yang memiliki kedekatan dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, diberi nasihat oleh Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam untuk tidak mengandalkan kedekatannya dengan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Karena semua orang akan dihisab masing-masing sesuai dengan kondisinya.

Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memberikan wasiat. Dan wasiat ini untuk kita semuanya, khususnya buat teman-teman yang punya kedekatan dengan para ustadz, dengan para alim ulama: Jangan malas beribadah! Bahkan seharusnya kedekatanmu dengan alim ulama itu mendorongmu untuk lebih semangat beribadah.

Dan buat teman-teman yang sudah pada ngaji, yang sudah pada belajar, yang sudah pada ngerti sunnah, sudah paham dengan ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan petunjuk Allah Jalla Jalaluh, semangat beribadah!

❲ عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ ❳

Ini pesan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam: "Engkau perbanyak sujud." Perbanyak sujud, sujud yang sesuai dengan sunnah.

Jadi berkaitan dengan memperbanyak sujud tadi, Jamaah, sujud ini ada empat macam:
  1. Sujud ketika shalat.
    Jelas, kita shalat sunah, shalat wajib, ada sujudnya.
  2. Sujud syukur.
    Ketika seseorang mendapatkan nikmat Ilahi yang Agung, maka hendaklah dia sujud, bersyukur kepada Allah.
  3. Sujud tilawah.
    baik dalam shalat atau di luar shalat
  4. Sujud sahwi.
    Ini berkaitan dengan shalat, tapi terkadang dilakukan setelah salam. Sujud sahwi: karena lupa dengan wajib-wajib shalat, maka dia sujud sahwi.
Sisanya sudah enggak ada. Karena ana melihat ada sebagian orang tua (ana pun dulu seperti itu), ketika selesai shalat, Assalamu'alaikum, Assalamu'alaikum, kita berdzikir, kemudian kita sujud, sujud khusus setelah shalat. Dulu ketika ana tanya sama ibu ana, katanya itu sujud doa. Itu sujud doa. Karena katanya, kondisi hamba paling dekat dengan Tuhannya (adalah) ketika sujud.

Tapi apakah dengan sujud selesai shalat itu diperbolehkan? Di sini kita harus paham, bahwa sujud yang dianjurkan di dalamnya berdoa adalah sujud ketika shalat, bukan di luar shalat. Di luar shalat oke, tadi syukur, terus sujud tilawah. Tapi sabda Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam:

❲ فَاِذَا سَجَدْتُمْ فَأَكْثِرُوا فِيهِ مِنَ الدُّعَاءِ ❳

"Ketika kalian sujud..."
Ketika kalian sujud, ini konteksnya Nabi berbicara tentang shalat, 'Alaihis-shalatu wassalam. Ketika rukuk lakukan ini, ketika sujud lakukan ini. Berarti ini rangkaian shalat. Sujud rangkaian shalat. Ketika kalian sujud, maka perbanyak doa. Kenapa?

❲ فَقَمِنٌ أنْ يُسْتَجَابَ لَهُ ❳

Karena ada harapan besar.. doa ketika itu dikabulkan oleh Allah Jalla Jalaluh.

Jadi memperbanyak sujud, bukan duduk. Sekali-kali kita sujud, doa, nanti habis shalat sujud lagi, doa, tapi sujud ketika dalam shalat.

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan di sini keutamaannya.

❲ فَإِنَّكَ لَنْ تَسْجُدَ لِله سَجْدَةً ❳
"Engkau tidak akan pernah sujud, satu sujud buat Allah Jalla Jalaluh,"

❲ إلاَّ رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً ❳
"melainkan Allah akan mengangkat derajatmu dan menghapuskan dosamu."
Maka di sini sabda Nabi 'Alahis-shalatu wassalam memerintahkan untuk memperbanyak sujud, artinya memperbanyak shalat sunah.

Waktu-waktu yang diperbolehkan shalat, kita gunakan untuk shalat sunah mutlak; antara pagi sampai matahari tergelincir berada di tengah. Shalat, mau berapa rakaat? Mau 8, mau 12, mau 20, mau 22, mau 30, mau 36, mau 80, mau 100. Tafaddhal.

Antara Maghrib dan Isya kadang kala kita datang ke masjid. Ya.. mau ikut kajian, Ustadznya enggak hadir. Apa yang dilakukan hamba? Kau perbanyak shalat sunah sambil nunggu azan Isya, kira-kira waktunya 40 menit. Silakan shalat sunah 2, 2, 2, 2, 2. Karena diperlukan perjuangan dan kita punya kesempatan. Habis shalat Isya pun seperti itu.

Jadi intinya, seorang yang ingin berharap surga, dia harus berjuang bersungguh-sungguh. Memang, kita sering mendengarkan ustadz melakukan pencerahan; memberikan pencerahan dengan mengatakan:

{ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ }
"Untuk menguji siapa di antara kalian yang paling baik amalannya."(QS. Al-Mulk: 2)
Bukan yang paling banyak, Ustadz? Kan yang diuji yang paling baik? Na'am, yang paling baik. Tapi kalau ada orang shalat 2 rakaat baik dan orang shalat 4 rakaat baik, mana yang lebih baik? Maka yang 4 rakaat yang baik yang sesuai dengan sunnah. Fulan shalat 4 rakaat sesuai dengan sunnah dan Fulan shalat 8 rakaat sesuai dengan sunnah dan ikhlas lillahi Ta'ala. Mana yang lebih baik? Tentunya yang 8.

Maka berkaitan dengan amalan yang paling baik adalah amalan yang ikhlas dan sesuai dengan sunnah. Selama itu sesuai dengan sunnah, ada orang shadaqah 10 juta, ada orang shadaqah 100 juta, maka selama itu hal yang baik, maka amalkan dan perbanyak amal kebajikan.

Allah memerintahkan kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.