F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-152 : Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-152 : Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-385
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA 19 Shafar 1445 H / 05 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-152 : Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنْ رَسُولِ اللهِ ﷺ قَالَ : ❲ يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ : أَهْلُهُ ، وَمَالُهُ ، وَعَمَلُهُ ؛ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ ، يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ ❳. ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ [ الْبُخَارِيُّ( ٦٥١٤)، وَمُسْلِمٌ (٢٩٦٠)].
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau bersabda, "Ada tiga hal yang mengikuti mayyit (orang yang meninggal dunia), yaitu keluarganya, harta bendanya, dan amal perbuatannya. Kemudian dua di antaranya kembali pulang bersama para pengantar jenazahnya, maka hanya satu yang tetap menyertainya. Keluarga serta harta bendanya kembali, sedang amal perbuatannya tetap menyertainya."(Muttafaqun 'alaih)
Subhanallah, Jamaah.
Nih, kalau kita bicara bersungguh-sungguh dalam beramal, berjuang dalam berebut surga Allah Subhanahu wa Ta’ala, kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam:

❲ يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ ❳
"Yang ikut mengantarkan mayyit itu tiga."
Kita semua bakal mati. Ana, anti, dan semuanya. Dan yang akan mengantarkan kita ke kuburan itu tiga. Kita lihat kemarin ada 180 lebih manusia mati di dalam pesawat itu. Hancur mereka, tubuhnya ditemukan berserakan, hampir tidak ada yang utuh. Yang ikut mengantarkan dia ke kuburan tiga: Yang pertama adalah keluarganya. Menangis keluarganya. Mereka berangkat untuk mengantarkan saudaranya ke kuburan. Kita lihat bagaimana istrinya menangis, ibunya menangis, anaknya menangis, kalau ditinggal mati oleh ayahnya.

❲ وَمَالُهُ ❳
"hartanya ikut"
Kalau dia orang terpandang, masyaaAllah, orang-orang, kolega-kolega dia ikut mengantarkan; tetangga-tetangganya ikut mengantarkan, karena ini orang masyaAllah, banyak berbuat baik, umpamanya; atau banyak hartanya, banyak pegawainya. Pegawainya semua ikut mengantar.

Kemudian,

❲ وَعَمَلُهُ ❳
"dan amalannya"
Kemudian yang dua balik. Anaknya tidak akan mau menanti orang tuanya di kuburan. Suami tidak akan mau menemani istrinya di atas kuburan; istrinya di dalam kuburan, suaminya di atas, begitu pula sebaliknya. Terus, siapa yang akan menemaninya?

❲ وَيَبْقَى عَمَلُهُ ❳
"yang akan tetap tinggal itu amalnya"
Jadi tatkala kita beramal, tatkala kita shalat, tatkala kita shadaqah, tatkala kita berbuat amal kebajikan, sejatinya kebaikannya balik buat kita. Semua orang akan meninggalkan kita, tapi amalan kita akan tetap bersama kita.

Oleh karena itu Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadits menceritakan, ketika orang sudah mati, ditanya sama Munkar dan Nakir di sana. Datang kepadanya seorang lelaki yang wajahnya ini, kalau laki ya, yang wajahnya tampan, penuh cahaya. Lalu ditanya sama dia,

مَنْ أَنْتَ؟
"Kamu siapa?" kata dia.
Kata orang ini,

أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ
"Aku amal saleh yang engkau lakukan."
Kemudian dibukakan bagi dia pintu menuju ke surga. Seperti jendela, dia lihat, kuburannya dibentangkan sebesar mata dia memandang. Lalu dia mengatakan,

يَا رَبِّيْ دَعُوْنِيْ، دَعُوْنِيْ، أُخْبِرْ أَهْلِيْ
"Biarkan aku, aku mau pulang, aku mau kasih tahu keluargaku kalau aku lebih bahagia di sini daripada di dunia."

فَيُقَالُ لَهُ : اسْكُنْ، اسْكُنْ، ارْكُتْ
"Istirahat engkau, tidur di sini, istirahat!"
Maka Jamaah, inilah beberapa hadits tentang bersungguh-sungguh dalam beramal. Jadi kalau bicara sedekah, yang antum simpan di lemari itu enggak akan ikut antum ke kuburan. Tapi yang antum sedekahkan ini yang ikut. Lalu kenapa kita kadang kala berat untuk membeli teman di kuburan kita, membeli fasilitas untuk kita tatkala kita mati nantinya? Kita lebih hambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang kurang berguna.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.