F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-121: Bab 07 Yakin dan Tawakal ~ Pembahasan Hadits Anas Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-121: Bab 07 Yakin dan Tawakal ~ Pembahasan Hadits Anas Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-354
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 06 Muharram 1445 H / 24 Juli 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-121: Bab 07 Yakin dan Tawakal ~ Pembahasan Hadits Anas Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Na'am. Hadits yang selanjutnya.

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : كَانَ أَخَوَانِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ ﷺ ، وَكَانَ أَحَدُهُمَا يَأْتِي النَّبِيِّ ﷺ ، وَالْآخَرُ يَحْتَرِفُ ، فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أَخَاهُ لِلنَّبِيِّ ﷺ ، فَقَالَ : ❲ لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ❳ . ❊ رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ [٢٣٤٦] بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ.
Dari Anas radhiyallahu 'anhu ia menceritakan, pada masa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam ada dua orang yang bersaudara. Yang satu suka mendatangi dan menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam untuk menuntut ilmu agama, dan yang lain giat bekerja supaya saudaranya bisa mendapatkan rezeki. Kemudian orang yang giat bekerja mengadu kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam tentang keadaan saudaranya itu. Lantas Beliau bersabda, "Barangkali engkau mendapatkan rezeki karena sebab saudaramu itu." (Hadits diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dengan sanad yang shahih)
Subhanallah, Jamaah.
Hadits ini menjelaskan tentang salah satu kunci rezeki, yaitu membantu orang yang menuntut ilmu. Ada dua saudara di masa Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam; yang satu bekerja, yang satu belajar sama Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Yang bekerja merasa tidak dibantu oleh saudaranya, sehingga dia mengeluhkan apa yang dilakukan oleh saudaranya karena belajar dan tidak mau membantunya. Akhirnya Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memberikan penjelasan kepada dia.

❲ لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ ❳
"Bisa jadi engkau dapat rezeki itu gara-gara dia (disebabkan dia menuntut ilmu)."
Para Jamaah rahimakumullah.
Ana masih ingat dengan kisah Abu Yusuf, muridnya Abu Hanifah. Abu Yusuf ini yatim. Ibunya membawa Abu Yusuf yang masih kecil untuk bekerja, membantu di tempatnya. Ya salah satu pekerja lah, tukang motongin baju atau apa. Dia bekerja di sana.

Dalam perjalanan menuju ke tempat kerjanya, selalu melewati majelisnya Abu Hanifah. Maka Abu Yusuf mampir ke sana, belajar di sana. Dicari sama ibunya, enggak ada di tempat kerjanya, akhirnya datang ke majelis itu. Diambil, dibawa, tapi anaknya tetap maunya belajar. Akhirnya ibunya (Abu Yusuf) datang menjumpai Abu Hanifah, mengatakan kepada dia, Ini anakku rusak gara-gara engkau. Dia ini yatim tidak ada bapaknya. Aku membantu dia dengan tenunan yang aku bikin, tapi ana suruh dia kerja supaya dia ada yang bisa dia buat makan.

Apa kata Abu Hanifah? Ya ra'na, kata dia. Engkau tahu, dia itu di sini sedang belajar memakan الْفَالُوذَجُ بِدُهْنِ الْفُسْتُقِ.

Faaludzaj (الْفَالُوذَجُ) itu salah satu makanan raja, makanan orang-orang kaya; faaludzaj: manisan yang dikasih minyaknya pistachio.

Katanya ibunya Abu Yusuf mengatakan kepada Abu Hanifah, Haduh, engkau ini orang tua yang sudah mulai rusak pikiran. Akhirnya ditinggal sama ibunya Abu Yusuf.

Dan Subhanallah, Abu Yusuf setelah meninggalnya Abu Hanifah, dia menjadi hakim agung di masa pemerintahan Khilafah Harun Al-Rasyid.

Suatu hari, lagi duduk sama Harun Al-Rasyid, disuguhkan satu makanan yang aneh buat Abu Yusuf. Harun Al-Rasyid mengatakan,

كُلْ يَا أَبَا يُوسُفَ

Silakan engkau makan. Ini jarang-jarang dibikin di tempat kita nih.

"Apa ini?" kata dia.

Ini " الْفَالُوذَجُ بِدُهْنِ الْفُسْتُقِ ".

Akhirnya ketawa Abu Yusuf. Ditanya oleh Amirul Mukminin, Kenapa engkau tertawa? Engkau harus cerita, ada apa nih ketawa? Ceritalah Abu Yusuf tentang peristiwa bagaimana ibunya ribut dengan Abu Hanifah, dan cerita dia sedang belajar untuk makan makanan ini.

Baarakallahu fiik.
Kita lihat, nih. Menuntut ilmu itu termasuk salah satu kewajiban seorang muslim. Ketika dua bersaudara; yang satu menuntut ilmu, yang satu bekerja, maka ketahuilah bahwa yang bekerja bukan jadi lebih baik daripada yang menuntut ilmu. Yang bekerja ini bisa jadi rezekinya dilapangkan karena dia membantu yang menuntut ilmu.

Dan ini banyak kita lihat Jamaah, dalam kehidupan ini. Ada kakak yang bekerja buat adiknya di sekolah, buat adiknya yang di pesantren, dan Allah mudahkan rezeki buat dia. Dan kita harus tahu pula bahwasanya salah satu kunci rezeki itu adalah membantu orang yang perlu bantuan.

Bahkan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ إِنَّمَا تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ بِضُعَفَائِكُمْ ❳
"Kalian itu dibantu (ditolong) sama Allah, karena orang-orang yang lemah di antara kalian."
Dan ini tidak bertentangan dengan tawakal. Artinya yang satu usaha, yang satu menuntut ilmu, dua-duanya sedang meraih keridhaan Allah Jalla Jalaluh.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.