F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-123: Bab 08 Istiqamah ~ Pembahasan Surah Fushshilat Ayat 30-32

Audio ke-123: Bab 08 Istiqamah ~ Pembahasan Surah Fushshilat Ayat 30-32
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-356
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 08 Muharram 1445 H / 26 Juli 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-123: Bab 08 Istiqamah ~ Pembahasan Surah Fushshilat Ayat 30-32

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke بَابُ الاسْتِقَامَةِ (Bab Al-Istiqamah).

Sering kali kita mendengar ucapan istiqamah. Bahkan banyak orang berdoa atau minta didoakan supaya terus istiqamah, yang artinya berada di jalan yang lurus, melaksanakan perintah Allah, menjaga ketaatan, menjauhi larangan, tidak berlebih-lebihan dalam beragama, tidak belok kanan-kiri, tapi lurus terus.

Di sini Al-Imam An-Nawawi menyebutkan beberapa ayat yang berkaitan dengan istiqamah.

Thayyib. Ayat yang selanjutnya.

{ إِنَّ ٱلَّذِینَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَـٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَیۡهِمُ ٱلۡمَلَـٰۤئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحۡزَنُوا۟ وَأَبۡشِرُوا۟ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِی كُنتُمۡ تُوعَدُونَ ۞ نَحۡنُ أَوۡلِیَاۤؤُكُمۡ فِی ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا وَفِی ٱلأَخِرَةِۖ وَلَكُمۡ فِیهَا مَا تَشۡتَهِیۤ أَنفُسُكُمۡ وَلَكُمۡ فِیهَا مَا تَدَّعُونَ ۞ نُزُلࣰا مِّنۡ غَفُورࣲ رَّحِیمࣲ ۞ }
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Rabb kami adalah Allah," kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka yakni beristiqamah, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka dengan berkata, "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta. Sebagai penghormatan (bagimu) dari Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Fushshilat: 30-32)
Subhanallah, Jama'ah.
Ketika seorang mengetahui balasan yang akan dia dapatkan, yakin dengan balasan tersebut, maka dia akan berusaha sekuat tenaga untuk bersabar menghadapi segala tantangan dan rintangan, karena dia yakin. Seperti orang yang bekerja di luar negeri; dia tinggalkan keluarganya, dia tinggalkan kesenangan-kesenangan dia untuk hidup sendirian di negeri orang, karena dia merasa yakin dia akan mendapatkan sesuatu yang dia inginkan.

Di sini Allah sebutkan:

{ إِنَّ ٱلَّذِینَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللهُ }
(Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Rabb kami adalah Allah")
Ikhlas, tidak berbuat kesyirikan, tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. Tentunya ucapan رَبُّنَا ٱللهُ (Rabbunallah) itu bukan hanya di lisan, tetapi diyakini dengan hati. Jangan sampai ada orang-orang yang mengatakan "Rabbunallah" tapi dia melakukan kesyirikan, melakukan ritual-ritual yang Allah tidak meridhainya.

{ ثُمَّ ٱسۡتَقَـٰمُوا۟ }
"Kemudian mereka istiqamah di atas pendirian mereka"
Disiksa, disakiti, diganggu, dibunuh pun, dia tetap istiqamah. Seperti istiqamahnya keluarga Amar bin Yasir; seperti istiqamahnya Bilal bin Rabah; seperti istiqamahnya istrinya Fir'aun (Asiyah binti Muzahim), yang tatkala mereka mengatakan "Rabbunallah" seperti istiqamahnya Masyitah binti Fir'aun. Tatkala mereka mengatakan "Rabbunallah" mereka harus berjuang. Istiqamahkah mereka tatkala menghadapi tantangan dan rintangan?

Kemudian mereka istiqamah. Maka malaikat-malaikat akan turun kepadamu, malaikat akan memberikan kabar gembira:

{ أَلَّا تَخَافُوا۟ }
"Kalian tidak usah takut dengan masa yang akan datang"
Perjalanan menuju surga masih panjang, tapi kalian jangan takut. Dan jangan takut, jangan sedih dengan apa yang ditinggal.

Banyak orang tua yang bersedih, Gimana nanti anakku? Gimana nanti keluargaku? Ketika dia mempertahankan keimanannya, terkadang dìa harus mati meninggalkan anak-anaknya. Tatkala dia teguh di atas pendiriannya, ada yang harus menghadapi berbagai macam problematika.

Kalau kita lihat di dunia, ada orang yang resign dari tempat kerjanya, yang dia tahu tempat kerjanya itu dimurkai oleh Allah Jalla Jalaluh. Kemudian dia istiqamah melaksanakan perintah Allah.

Dalam kondisi susah, ingat dengan ayat ini. Akan ada malaikat-malaikat yang menguatkan hatinya, yang mengatakan, "Enggak usah takut, akan dilalui kesulitan ini. Jangan khawatir, memang seperti ini jalannya." Terus gimana dengan kondisi anak-anak, sekolahnya anak-anak, ini itu? Jangan khawatir!

{ وَأَبۡشِرُوا۟ بِٱلۡجَنَّةِ }

Kemudian ada kabar gembira dengan surga. Ayat ini dikatakan oleh para mufassirin, dikatakan kepada orang-orang yang hendak mati dalam istiqamahnya. Maka dikasih keteguhan oleh para malaikat agar mereka tidak takut dengan yang akan datang; tidak bersedih dengan yang lalu; dan

{ وَأَبۡشِرُوا۟ بِٱلۡجَنَّةِ }
"Dan ada kabar gembira buat kalian. Kalian akan masuk surga yang telah dijanjikan kepada kalian."
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bagaimana menguatkan hatinya keluarga Yasir ketika mereka disiksa, diganggu, disakiti, ditindas? Beliau ketika melewati mereka, Beliau mengatakan kepada mereka,

❲ صَبْرًا آلَ يَاسِرْ ❳
"Sabar keluarga Yasir, sabar kalian!"

❲ فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةِ ❳
"Tempat kalian di surga."
Maka ini perlu, Jama'ah, kita menguatkan hati orang-orang yang sedang berjuang kemudian mendapatkan gangguan, "Insya Allah masuk surga."
"Semoga Allah memberikan kekuatan sehingga bisa husnul khatimah."

{ نَحۡنُ أَوۡلِیَاۤؤُكُمۡ فِی ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا وَفِی ٱلأَخِرَةِۖ }

Para malaikat mengatakan, "Kamilah pelindung-pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan akhirat."

Jadi, orang yang istiqamah akan dikuatkan hatinya dalam kehidupan dunia. Ketika sakaratul maut, akan dikuatkan agar dia husnul khatimah. Ketika dia mati, malaikat-malaikat akan menolong dia; akan berusaha untuk memberikan pembelaaan kepada dia.

{ وَلَكُمۡ فِیهَا مَا تَشۡتَهِیۤ أَنفُسُكُمۡ }
"Bagi kalian apa saja yang kalian syahwati (yang kalian inginkan)"

{ وَلَكُمۡ فِیهَا مَا تَدَّعُونَ }
"Apa yang kamu pinta di sana, engkau akan dapatkan"
{ نُزُلࣰا مِّنۡ غَفُورࣲ رَّحِیمࣲ }

Subhanallah.
Ini sebagai penghormatan dari Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang, Al-ghafur Ar-rahiim.

Jadi, Jama'ah, istiqamah memang tidak mudah, khususnya di waktu-waktu yang penuh dengan godaan.

Contohnya di masa kita sekarang ini, tatkala seorang melaksanakan sunnah Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, dia akan dikucilkan. Tatkala seorang berusaha untuk menjadi muslim yang kaffah, mungkin dia di-PHK. Tatkala seorang berpenampilan dengan penampilan yang islami, yang sesuai dengan keinginan Allah dan Rasul-Nya, mungkin di masyarakat dia akan dicaci maki, dia akan dibully, dia akan disakiti. Tapi itulah kehidupan, yang sejatinya memang untuk menguji kebenaran iman kita. Kita sudah bahas itu.

Enggak mudah orang mempertahankan keimanannya. Mengaku beriman itu mudah, semua orang bisa mengatakannya. Mengatakan, "Aku beriman," aku berkata, "Allah adalah Rabb-ku," tapi untuk istiqamah di atas sana, berat. Bahkan Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam ketika menceritakan akhir zaman,

❲ الْمُتَمَسِّكُ بِدِيْنِهِ أَوِ الْقَابِضُ عَلَى دِيْنِهِ كَالْقَابِضُ عَلَى الْجَمْرِ ❳
"Orang yang berpegang teguh dengan agamanya seperti orang yang memegang bara api."
Bara api dia pegang! Mungkin dia kuat sebentar, tetapi terus-terusan akan terbakar tangannya. Dia akan merasakan sakit, tapi tatkala dia istiqamah, akan dikuatkan.

Sehingga kita lihat kisah Ashabul Ukhdud, yang pernah kita bahas. Bagaimana ketika seorang wanita diperintahkan untuk melemparkan dirinya ke parit yang penuh dengan api, hati dia kasihan sama anaknya. Di sini nih, Allah menguatkan sang ibu. Dikuatkan tuh, agar dia istiqamah, mati di atas syari'at Allah Jalla Jalaluh.

Masyitah binti Fir'aun, bagaimana dia bisa tahan melihat anaknya satu persatu masuk ke kuali untuk dimasak di sana. Itu pembelaan, dukungan dari Allah Jalla Jalaluh, dengan diperintahkannya malaikat untuk menguatkan dia sehingga berusaha untuk istiqamah.

Sulit jalan yang akan ditempuh, beratnya lorong yang akan dijalani, tapi Allah akan membantu kita dan itu yang kita bahas dalam Bab Tawakal dan Yakin.

Sudah. ❲ بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ ❳ .

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.