F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-104: Bab 06 Takwa ~ Pembahasan Hadits Abu Umamah Shuday bin 'Ajlan Al-Bahili

Audio ke-104: Bab 06 Takwa ~ Pembahasan Hadits Abu Umamah Shuday bin 'Ajlan Al-Bahili Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-332
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 KAMIS 26 Dzulqa'dah 1444 H / 15 Juni 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-104: Bab 06 Takwa ~ Pembahasan Hadits Abu Umamah Shuday bin 'Ajlan Al-Bahili Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Na’am, di hadits yang kelima.

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ صُدَيِّ بْنِ عَجْلَانَ الْبَاهِلِــيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ ﷺ يَخْطُبُ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ ، فَقَالَ : ❲ اتَّقُوا اللهَ ، وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ ، وَصُومُوا شَهْرَكُمْ ، وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ ، وَأَطِيعُوا أُمَرَاءَكُمْ ؛ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ ❳ . ❊ رَوَاهُ التِّـرْمِذِي [٦١٦] - في آخِرِ كِتَابِ الصَّلاةِ - ، وَقَالَ : (حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ).
Dari Abu Umamah Shuday bin ‘Ajlan Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu ia bercerita, "Aku mendengar Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah pada waktu kami menunaikan haji wada’. Beliau berkata, 'Bertakwalah pada Allah, kerjakanlah shalat lima waktu kalian, berpuasalah pada bulan Ramadhan kalian, tunaikanlah zakat harta kalian, serta taatilah para pemimpin kalian. Niscaya dengan begitu, kalian akan masuk surga Rabb kalian'."
Berkaitan dengan hadits terakhir di kitab takwa di Bab Takwa ini, ternyata masih banyak ya yang berkaitan dengan hadits-hadits takwa ini. Hadits nomor lima ini menyebutkan bahwa Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam berpidato/berceramah. Dan ceramah Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam terbagi jadi dua:
  1. Ada khutbah-khutbah yang rutin.
  2. Ada khutbah-khutbah yang insidental.
Ketika ada masalah, Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam langsung mengumpulkan para sahabatnya. Bilal disuruh mengumpulkan mereka. Para sahabat kumpul.

Seperti kejadian, pernah ada tiga orang yang mengatakan:
Aku tidak akan tidur malam, aku akan shalat terus.
Yang satu mengatakan, Aku akan puasa sepanjang tahun.
Aku tidak akan menikah.

Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menyuruh sahabat kumpul, Beliau berpidato. Ada perkara-perkara yang membuat Beliau berceramah.

Yang kedua, ada pidato-pidato yang memang rutin, seperti pada waktu Jum'at, kemudian pada waktu Ied, Istisqa’, dan di antaranya adalah yang berkaitan dengan haji wada’.

Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam ketika haji wada’, dan karena Beliau hanya sekali berhaji, maka ketika itu Beliau memanfaatkan untuk berpidato. Di antara isi pidato Beliau, panjang Beliau berceramah.

Kapan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam melaksanakan haji wada' (haji perpisahan, artinya haji terakhir)? Dan kita tahu, bulan haji adalah bulan terakhir. Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam haji wada’ di tahun ke-10. Bulan Dzulhijjah itu bulan 12. Kemudian Beliau balik ke Madinah. Muharram, Shafar; Rabi’ul Awwal tanggal 12 Beliau meninggal, ‘Alaihis-shalatu wassalam.

Di antara wasiat Beliau ketika orang-orang kumpul, Beliau mengatakan,

❲ اتَّقُوا اللهَ ❳
"Bertakwalah kalian kepada Allah!"
Jadi terkadang, ada orang yang tersinggung kalau dikatakan ittaqillah, dan memang ada.

Allah menyebutkan di antara sifat orang-orang munafikin,

{ وَإِذَا قِيلَ لَهُ ٱتَّقِ ٱللهَ أَخَذَتْهُ ٱلْعِزَّةُ بِٱلْإِثْمِ }
Apabila dikatakan kepada mereka, "Bertakwalah kepada Allah," maka dia dibawa kesombongannya (enggak mau mendengarkan, enggak mau taat dengan nasihat tersebut).
(QS. Al-Baqarah: 206)
Ini, para sahabat disuruh bertakwa.

❲ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ ❳
"Kalian shalatlah shalat yang lima waktu"
(Ini, bicara yang wajib)
❲ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ ❳
"Dan puasalah di bulan Ramadhan"
❲ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ ❳
"Zakatnya ditunaikan"
Setelah itu, Nabi memberikan sebuah perintah, yang perintah ini mungkin sebagian orang ngomong aneh. Ada apa urusan masalah pemimpin, masalah pemerintah, dikaitkan dengan agama?

Jamaah, umat Islam taat kepada pemimpinnya itu bukan karena aturan pemerintah atau aturan negara, bukan! Tapi karena Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam yang menyuruh; Allah yang memerintahkan dalam Al-Qur’anul Karim.

Nabi mengatakan 'Alaihis-shalatu wassalam,

❲ وَأَطِيعُوا أُمَرَاءَكُمْ ❳
"Kalian patuhi, taati pemerintah kalian, pemimpin-pemimpin kalian"
Selama tidak dalam urusan kemaksiatan, taati. Jadi seorang muslim ketika taat kepada pemerintahnya, itu karena agama. Jadi kalau bicara jangan bawa agama dalam urusan negara..., kita taat kepada pemerintah kita, ana taat kepada pemerintah yang ada sekarang, karena Allah yang nyuruh buat taat. Urusan (itu) urusan agama kita, nahnu muslim.

❲ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ ❳

Di sini, Islam itu tidak hanya mengatur urusan ibadah, urusan kepada pemerintah pun diatur. Dan itu menyebabkan orang masuk surga.

Maka di sini, orang-orang yang tidak taat kepada pemerintah dalam hal kebaikan, kemudian muncul teror ya. Kalau kita lihat, orang-orang yang pemahaman nyeleneh ini, di Madinah mereka melakukan pengeboman, di kota Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam, karena tidak puas dengan pemerintah yang ada.

Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ وَأَطِيعُوا أُمَرَاءَكُمْ ❳
"Taati pemerintah-pemerintah kalian (selama perintahnya bukan dosa)"
❲ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ ❳
"Ini akan mengantarkan kalian kepada surga Allah."
Maka Jamaah rahimakumullah, berusahalah kita untuk bertakwa. Seorang muslim mempelajari agamanya dengan benar, tidak sepotong-sepotong agar engkau tidak menjadi menyimpang, baik menyimpang kiri atau nyimpang kanan. Nyimpang kanan kelebihan, tetap yang berlebihan enggak baik. Nyimpang kiri jadi liberal nantinya.

Jangan meremehkan agama. Berjalanlah di atas jalur-Nya.

{ أُدْخُلُوا فِى السِّلْمِ كآفَّةًوَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ }
"Masuklah ke dalam Islam secara kaaffah (keseluruhan), jangan ikuti langkah-langkah syaithan."
(QS. Al-Baqarah: 208)
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.