F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-102: Bab 06 Takwa ~ Pembahasan Hadits Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-102: Bab 06 Takwa ~ Pembahasan Hadits Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-330
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA 24 Dzulqa'dah 1444 H 13 Juni 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-102: Bab 06 Takwa ~ Pembahasan Hadits Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib.
Hadits yang selanjutnya.

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللُه عَنْهُ : أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ : ❲ اللَّهُمَّ ! إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى ، وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى ❳ . ❊ رَواهُ مُسْلمٌ [٢٧٢١]

Allahumma innii as-alukal-hudaa wat-tuqaa wal ‘afaafa wal ghinaa
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kekayaan jiwa."
Subhanallah, Jamaah.
Berkaitan dengan Bab Takwa, ternyata seorang muslim itu harus tahu diri kalau kita ini adalah hamba/makhluk yang lemah. Kita tidak akan bisa beribadah kepada Allah dengan benar kecuali dengan pertolongan Allah.

Ikrar kita setiap shalat, kita mengatakan,
{ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ }
"Hanya kepada-Mu kami beribadah (ya Allah) dan hanya kepada-Mu kami minta pertolongan."
Dalam beribadah pun kita perlu minta pertolongan. Di antaranya, Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam mengajarkan doa ini yang Beliau sendiri membacanya.

❲ اللَّهُمَّ ❳
"Ya Allah"

❲ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى ❳
"Aku minta kepadamu hudaa (hidayah)"
Syaikh Ibn Utsaimin mengatakan makna hidayah di sini salah satunya adalah ilmu; ilmu dan bimbingan untuk mengamalkan kebenaran.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam diperintahkan oleh Allah untuk meminta tambahan ilmu.

{ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا }
Dan katakan, "Ya Allah, tambahkan kepada aku ilmu."(QS. Thaha: 114)
Nabi butuh sama ilmu. Jadi, kalau kita bicara hidayah/minta petunjuk, salah satunya adalah kita minta ilmu. Allah menyebutkan di surah An-Nisaa ayat 113. Allah mengatakan,

{ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُۗ }
"Allah mengajarkan kepadamu perkara-perkara yang sebelumnya engkau tidak tahu"

{ وَكَانَ فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا }
"Dan sesungguhnya keutamaan Allah kepadamu adalah besar sekali."
Jadi hidayah yang diminta di hadits ini adalah ilmu dan taufik untuk mengamalkan ilmu tersebut.

Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullahu Ta'ala mengatakan, apabila hidayah disebutkan sendirian, maka mencakup ilmu dan taufik (bimbingan untuk mengamalkan kebenaran). Apabila hidayah dan ilmu digabungin, maka ilmu adalah bermakna ilmu sendiri; adapun hidayah, maka maknanya adalah taufik dan bimbingan Allah Jalla Jalaluh.

Kita perlu minta sama Allah.

❲ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى ❳
"Kasih hidayah, ya Allah"
Khususnya di masa yang seperti sekarang. Yang tadi ana sampaikan, banyak fitnah terjadi. Muncul aliran-aliran nyeleneh. Tidak sedikit umat Islam yang teracuni pemahaman radikal (umpamanya), teroris, sehingga mereka mengebom gereja. Mereka berangkat ke Suriah, bergabung dengan ISIS. Kita bicara hidayah. Mereka beranggapan itu benar, padahal enggak seperti itu.

Maka jangan malas minta yang pertama, hidayah.
❲ أَسْأَلُكَ الْهُدَى ❳ - ilmu
❲ وَالتُّقَى ❳ - dan minta takwa

Kita minta dikasih takwa (agar) kita bisa mengamalkan perintah Allah. Di tangan Allah segala sesuatu.

Allah itu kalau hendak menentukan sesuatu,

{ إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ }

"Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: 'Jadilah!' maka terjadilah ia."(QS. Yasin: 82)
Maka kita minta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan sampai seorang bersandar kepada dirinya sendiri. Merasa sudah baik, Oh enggak, Alhamdulillah, ana ini orang sudah baik, ana ini orang sudah saleh.
Minta! Wallahi, kita enggak tahu. Hati kita berada di antara jari-jari Allah Jalla Jalaluh.

❲ وَالْعَفَافَ ❳

Dan minta kehormatan diri kita terjaga dari melakukan hal-hal yang haram.

Orang dikatakan ‘afiif, ‘afiifah. Ada nama seorang wanita Afiifah, itu adalah seorang wanita yang terjaga dari hal-hal yang haram. Dia jadi pemalu.

❲ وَالْغِنَى ❳

Yang keempat, minta kecukupan, agar kita enggak butuh, enggak minta sama orang.

Ya Allah...
Kita minta sama Allah. Malu minta-minta sama orang. Wallahi, malu Jamaah. Tapi ada orang yang terpaksa dia harus minta sama orang karena kondisi yang memaksa dia. Maka kita perlu berdoa, minta sama Allah supaya kita enggak butuh sama orang. Biar Allah yang mencukupi kita.

Oleh karena itu, kalau orang punya utang, diajarin doa sama Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam:

[ اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ ]

Allahummakfinii bihalaalika ‘an haraamika
"Ya Allah, cukupkan aku dengan yang halal dari Engkau, agar aku enggak butuh sama yang haram"
[ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ ]

wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaak
Ya Allah, dan bikin aku ya Allah, tidak butuh ya Allah dengan yang lainnya. Dengan karunia yang Engkau berikan, aku mencukupkan diri dengan itu, ya Allah. Enggak minta-minta sama orang.
Ini doa yang mulia, Jamaah. Di waktu-waktu mustajab, minta sama Allah. Minta ketakwaan.
Coba.. kita perlu membandingkan antara doa yang kita baca, kita bikin sendiri. Kadang kala kan orang punya kebutuhan. Dia bikin doa, dia susun kata-katanya. Kemudian antum bandingkan dengan doa yang dari Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam. Akan terlihat, ternyata doa Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam lebih pendek dan lebih mencakup. Doa kita kadang kala panjang, baca doanya 5 menit, tapi yang diminta hanya satu. Maka kita belajar bagaimana berdoa seperti doa Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam.

Di sini, Jamaah.
Ada orang yang bergantung dengan fulan, ada yang bergantung dengan benda-benda. Naudzubillahi min dzalik. Ada yang rezekinya, dia pasang jimat. Ketika pasarnya atau tokonya sepi, dia datang lagi ke dukun; datang ke mana, cari pesugihan.

Minta sama Allah! Allah itu yang menciptakan gunung, Allah yang menciptakan lautan, Allah yang menciptakan segala-galanya. Wallahi. Allah bisa memberikan kepada antum apa yang diberikan kepada Fir'aun pada waktu itu. Allah bisa memberikan kepada antum segala yang ada di dunia ini. Kenapa harus menggantungkan diri kepada selain Allah?! Naudzubillahi min dzalik.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.