F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-80: Bab 05 Muraqabah ~ Mukadimah Bag 02 - Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin

Audio ke-80: Bab 05 Muraqabah ~  Mukadimah Bag 02 - Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-308
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 21 Syawal 1444 H / 12 Mei 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-80: Bab 05 Muraqabah ~ Mukadimah Bag 02

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Ayat yang kedua.

{ هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ }
"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari padanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya, dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hadid: 4)
Subhanallah.
Nih, kita lihat Allah Jalla Jalaluh menjelaskan bahwasanya Allah bersama kita. Dia yang menciptakan langit, bumi dalam enam masa, kemudian Dia beristiwa 'alal 'Arsy ( عَلَى ٱلْعَرْش ).
Allah sebutkan,

{ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ }
"Allah beristiwa di atas 'Arsy"
Tinggi di atas sana. Tapi Allah tahu dengan segala sesuatu yang terjadi. Apa yang masuk ke bumi, apa yang keluar dari bumi, apa yang turun dari langit, apa yang naik ke langit, dan Dia bersama kalian di mana pun kalian berada. Allah bersama kalian di mana pun kalian berada.

{ وَٱللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ }
"Dan Allah Maha Melihat dengan apa yang kalian kerjakan."
Ini ayat menjelaskan tentang kebesaran Allah, tentang ketinggian Allah di atas 'Arsy-Nya. Tapi dia bersama kita agar kita senantiasa merasa diawasi sama Allah. Allah itu bersama kita, tapi bukan berarti zat Allah ada bersama kita, لاَ (tidak). Kenapa? Allahu Akbar, Allahu Akbar. Allah itu Maha Besar, Jamaah. Allah lebih besar dari segala-galanya.

Para ulama menjelaskan tentang bagaimana kebersamaan Allah dengan kondisi Dia yang berada di atas. Dia bukan di mana-mana; ilmu-Nya di mana-mana. Dia tahu dengan segala sesuatu. Dia hadir mengawasi segala sesuatu dan Allah yang mengatakan

{ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ}.

Kemudian, Dia beristiwa di atas Arsy-Nya. Ini, Allah yang mengatakan.

Kita mengambil akidah kita dari Al-Qur'anul Karim. Ketika seseorang mengatakan, "Kita jalan terus tuh, dan bulan bersama kita, bintang-bintang bersama kita, terus kita jalan." Apakah ucapan "bersama kita", orang mengatakan kita berjalan bersama rembulan dan bintang-bintang? Bintang di langit, di atas itu, bulan pun di atas itu. Apakah kemudian orang mengatakan, "Gimana bersamamu, kan Dia di atas?" Itulah Dia, senantiasa hadir dan mengawasi. Itu kebersamaan.

Dan berbicara tentang kebersamaan Allah Jalla Jalaluh bersama makhluk-Nya, maka para ulama menjelaskan bahwasanya ada kebersamaan Allah yang merupakan kebersamaan dengan semua makhluk. Mengawasi semua makhluk, siapa pun dia, yang beriman dan yang kafir, Allah mengawasi mereka. Mengetahui apa yang mereka kerjakan, mendengar apa yang mereka ucapkan, mencatat apa yang mereka amalkan. Itu kebersamaan Allah Jalla Jalaluh bersama semua makhluk. Bersama mereka memberikan rezeki; semua dikasih rezeki sama Allah Jalla Jalaluh, yang mukmin dan yang kafir.

Tapi, kebersamaan Allah Jalla Jalaluh ada kebersamaan yang khusus, yaitu kebersamaan-Nya dengan hamba-hamba Allah yang saleh.
Seperti yang Allah sebutkan di surat An-Nahl ayat 128:

{ إِنَّ ٱللهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوا۟ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ }
"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan."
MasyaaAllah.
Tuh, { إِنَّ ٱللهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوا۟ } "Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Apa maknanya? Allah tidak bersama dengan orang-orang yang tidak bertakwa, tidak mengawasi mereka? Allah bersama mereka, mereka senantiasa diawasi.

Tapi ada kekhususan Allah. Kekhususan kebersamaan Allah itu dengan memberikan, memberikan pertolongan, memberikan bantuan kepada mereka, penjagaan kepada mereka. Bersama siapa? Dengan orang-orang yang bertakwa. Siapa tuh orang-orang yang bertakwa? Mereka adalah orang-orang yang menjalankan perintah Allah, taat kepada perintah-Nya, senantiasa mengingat Allah, mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Ini syaratnya!

Ketika umat Islam bersama Allah, siapa yang bakal mengalahkan mereka? Kalau kita melihat kondisi umat Islam di berbagai belahan dunia; saudara-saudara kita di Palestina yang tidak berdaya, bukan hanya di Palestina, di berbagai penjuru dunia, tidak berdaya menghadapi agresi orang-orang Yahudi, zionisme. Apa yang terjadi dengan saudara-saudara kita yang ada di Rohingya, saudara-saudara kita yang di Suriah? Kok, Allah enggak bantuin mereka? Bukankah Allah sebutkan,

{ إِنَّ ٱللهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوا۟ }

Nih, "Allah itu beserta (bersama siapa?) orang-orang yang bertakwa."

{ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ }
"Dan Allah bersama orang-orang yang berbuat kebaikan."
Pada waktu perang Uhud (di awal Perang Uhud), Allah bersama Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat. Allah berikan kemenangan kepada mereka. Setelah kemenangan itu diberikan, muncul kemaksiatan dari mereka. Sebagian sahabat Nabi yang berada di bukit Jabal Rumah itu turun. Padahal mereka sudah menerima order (perintah, -ed) bahwasanya menang atau kalah, kalian tetap di atas bukit. Turun mereka. Ketika mereka turun, Allah tidak bersama mereka. Allah lepas mereka, dan mereka pun kalah. Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam terluka; 70 sahabat Nabi tewas. Hamzah (paman Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam) yang dicintai sama Beliau, tewas terbunuh dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Gara-gara apa? Gara-gara mereka enggak bersama Allah. Allah tidak bersama mereka.

Maka, berkaitan dengan kebersamaan yang khusus ini, kita yang perlu melihat, apakah pantas Allah membantu kita? Mungkin enggak pantas. Kita berusaha untuk becermin, Jamaah. Kita becermin, kehinaan yang menimpa umat Islam ini.

Allah mengatakan,

{ إِن یَنصُرۡكُمُ ٱللهَ فَلَا غَالِبَ لَكُمۡ }
"Kalau Allah menolong kalian, enggak ada yang bisa mengalahkan kalian." Enggak ada!
Umat Islam berapa jumlahnya? 1,6 milyar. Sisanya 6 milyar lebih mungkin, mereka non muslim. Kalau Allah bersama umat Islam, enggak bakalan mereka bisa mengalahkan umat Islam. Yang jadi masalah, Allah enggak bersama kita. Karena udah disebutkan,

{ إِنَّ ٱللهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوا۟ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ }
"Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang muhsin."
Derajat ihsan, nanti kita akan bahas di hadits Jibril 'Alaihissalam.
Ihsan itu beribadah kepada Allah seakan-akan kita melihat Allah. Artinya, penuh harap, penuh cinta sama Allah. Bicara bukan takut, tapi bicara cinta. Ini tingkatan ihsan yang paling agung.
Kalau enggak bisa,

{ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ }

Maka hadirkan di dirimu kalau Allah senantiasa mengawasimu.
  • Yang pertama adalah ibadah orang yang penuh harap kepada Allah,
  • Yang kedua orang yang takut.
Itu masuk derajat Ihsan.

Ketika kita tidak sampai derajat ini, ya tadi yang di surat An-Nahl yang disebutkan oleh Allah Jalla Jalaluh, Allah enggak akan bersama kita.

Apa pun yang kita bicarakan untuk mengembalikan kejayaan umat Islam, caranya cuma satu: kembali kepada Allah dan jujur dari hati.

Dengan ilmu yang dipelajari, gimana sih supaya Allah bersama kita? Ya, kita harus bantuin saudara-saudara kita. Na'am, kita bantuin saudara-saudara kita yang di Palestina. Tapi, antum bantuin diri antum sendiri. Antum masih makan riba, antum masih terjerat dengan riba. Gimana antum mau bantuin orang lain, sedangkan Allah mengumumkan perang sama antum? Gimana itu akan terjadi? Berkoar mau bantu umat Islam, tapi engkau mengumumkan perang sama Allah. Gara-gara apa? Gara-gara makan riba. Maka, enggak nyambung itu, Jamaah.

Apa yang bisa kita lakukan untuk menolong saudara-saudara kita, umat Islam di Palestina? Bertakwalah kepada Allah semampu kalian.

Apa yang bisa kalian lakukan?
Yang pertama tadi, jadilah orang yang sampai tingkatan ihsan. Lihat! Apakah ada haram yang engkau makan; apakah engkau masih menipu, berdusta, durhaka sama orang tua, memutuskan silaturahim? Kalau itu masih kau lakukan, perbaiki yang itu!

Karena, adanya satu orang dalam pasukan umat Islam yang mereka durhaka kepada Allah; kadang kala balanya di sini, bukan dari luar. Bukan dari musuh yang kuat, bukan! Dari dalam nih, ada ulat yang merusak dari dalam. Ini yang diperbaiki. Allah janji. Allah janji. Dan Allah tidak pernah ingkar janji.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.