Audio ke-86: Bab 05 Muraqabah ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu Bag 01

☛ Pertemuan ke-314

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓 SENIN, 02 Dzulqa'dah 1444 H / 22 Mei 2023 M

👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى

📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-86: Bab 05 Muraqabah ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu Bag 01

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kemudian hadits yang selanjutnya, hadits yang ketiga.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ -رَضِي اللُه عَنْهُمَا ، قالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ ﷺ يَوْمًا، فَقَالَ : ❲ يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ : احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللّٰهِ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ ؛ رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ، وَجَفَّتِ الصُّحُفُ ❳ . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ [٢٥١٨]، وَقَالَ: ❲ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ❳ .

- وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ (١) : ❲ اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ ؛ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً ❳.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, ia bertutur: Pada suatu hari aku berada di belakang Rasulullahi Shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Beliau bersabda, "Hai anak muda, aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Peliharalah Allah, niscaya Dia akan memelihara dirimu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapatkan-Nya berada di hadapanmu. Jika kamu meminta sesuatu, maka mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwasanya andai kata seluruh umat makhluk bersatu padu untuk memberikan suatu manfaat atau kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat melakukan hal itu melainkan dengan sesuatu yang telah dituliskan atau ditetapkan Allah bagimu. Dan andaipun mereka bersatu padu untuk membahayakanmu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan dapat membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah dituliskan atau yang ditetapkan oleh Allah bagimu. Al-Qalam, yakni pena, telah diangkat dan tintanya yang dituliskan dalam lembaran-lembaran telah mengering."

(Hadits riwayat At-Tirmidzi dan dia menyatakan hadits ini hasan shahih)

Dalam riwayat At-Tirmidzi yang lain disebutkan, "Peliharalah Allah niscaya kamu akan mendapatkan-Nya berada di hadapanmu. Ingatlah Allah sewaktu kamu berada dalam kesenangan, niscaya Dia akan mengingatmu ketika kamu berada dalam kesulitan. Ketahuilah, bahwa apa yang luput darimu tidak akan mengenai dirimu, dan bahwa apa yang harus mengenai dirimu, tidak akan pernah luput darimu. Ketahuilah, bahwasanya kemenangan itu bersama kesabaran; jalan keluar atau solusi itu bersama kesusahan. Dan bersama kesulitan itu sungguh terdapat kemudahan."

Ini hadits Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu. Di sini disebutkan, ada terjemahan yang mungkin perlu dikoreksi ya, ucapan "Hai anak muda", sebenarnya bukan hai anak muda, tapi "Hai bocah kecil". Karena, Ibnu Abbas pada waktu itu غُلاَمُ (ghulam), itu buat yang masih bocah, umurnya masih belasan. Ketika Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam meninggal dunia, dia masih belum 15 tahun disebutkan.

Na'am. Kita lihat nih, wasiat Nabi Alaihis-shalatu wassalam kepada bocah kecil, agar orang tua tahu apa yang seharusnya dia didikkan kepada anaknya; agar para pendidik di sekolah-sekolah juga menanamkan di dalam diri anak didiknya tentang pengawasan Allah kepada dirinya, tentang iman dengan takdir Allah.

Orang tua mengajarkan kepada anaknya, "Nak, baca doa nak, mau berangkat, semoga Allah menjagamu. Allah yang bisa menjagamu, dengan catatan engkau menjaga Allah."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan beberapa kalimat. Kalimat yang pertama adalah tentang menjaga Allah:

❲ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ ❳

"Jagalah Allah, Allah akan menjagamu."

Apa makna menjaga Allah? Menjaga syariat-Nya. Kondisi yang begitu memprihatinkan yang menimpa umat Islam, di berbagai negeri dibantai. Kejadian teror di mana-mana berulang kembali. Ketahuilah, bahwasanya penyebabnya adalah diri kita sendiri. Kita tidak menjaga Allah, dan Allah tidak menjaga kita.

Allah itu tidak memerlukan ibadah kita. Allah tidak memerlukan kita rukuk, sujud, menjaga-Nya, enggak! Allah Maha tidak butuh dengan alam semesta ini, tapi kita yang memerlukan Allah, negeri ini memerlukan Allah Jalla Jalaluh.

Bagaimana cara menjaga negeri ini? Jaga Allah, Allah akan jaga. Apa saja yang dijaga? Fisik kita akan dijaga, harta kita akan dijaga, negeri kita akan dijaga, dan yang terpenting agama kita dijaga sama Allah.

Karena, Jamaah, ada masa-masa hati kita lemah, ada syubhat-syubhat yang ditebarkan. Sehingga terkadang hati ini condong kepada hal tersebut.

Syahwat, kita kadang kala kalau enggak pandai menjaga Allah, Allah enggak bakal jagain kita. Berapa banyak orang yang melakukan dosa, dibiarin sama Allah. Andai kata orang itu memiliki kedudukan di sisi Allah, niscaya Allah jaga dia. Allah menjaga nabi Yusuf 'Alaihissalam tatkala digoda olehٱمۡرَأَتُ ٱلۡعَزِيزِ (istri Al-Aziz, -ed). Allah jagain dia.

Maka jagalah syariat Allah, perintah Allah, larangan-larangan Allah. Allah akan menjagamu.

❲ احْفَظِ اللّٰهِ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ ❳

"Jagalah Allah, engkau akan menghadapi Allah di depanmu."

Menjadi bodyguard untuk engkau, menyelamatkan dirimu dari segala petaka yang akan menimpamu.

Kemudian, Jamaah rahimakumullah, Nabi 'Alaihis-shalatu wasallam memberikan suatu pelajaran kepada bocah. Pelajaran tentang tauhid, tentang permasalahan peribadatan.

❲ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ ❳

"Engkau jangan bersandar kepada makhluk. Bersandarlah kepada Allah."

Kalau mau minta, minta sama Allah.

Seseorang ketika tidak memiliki harta, berdoa, minta,

[ وَارْزُقْنَا ]

Warzuqna

"Ya Allah, berikan rezeki ya Allah, kepada kami."

{ ...أَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ }

"Engkau sebaik-baiknya yang memberikan rezeki."(QS. Al-Maidah: 114)

Terus minta apa yang engkau butuhkan dalam kehidupan ini. Terkadang muncul pertanyaan-pertanyaan, "Ustadz, gimana Ustadz, ana menanti jodoh, Ustadz, udah lama. Apakah ada doa tertentu yang bisa mendatangkan jodoh?"

Engkau minta sama Allah. Yang enggak punya anak, minta sama Allah. Usaha, berobat. Na'am, tapi doanya ditambah.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════