F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 22 ~ Perbedaan Al Karaamah dan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah Bag. 02

Halaqah 22 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Para Rasul Allah HSI | Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 20 - Perbedaan Al Karaamah dan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah Bag. 02

Halaqah 22 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Para Rasul Allah | Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 20

👤 Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 22 | Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 20

CARA BERIMAN KEPADA PARA RASUL BAGIAN 20

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-22 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan para Rasul Allah adalah tentang “Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 20”.

Diantara perbedaan antara Al Karaamah dan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah:

4. Al Karaamah menambah keimanan, ketakwaan, dan kerendahan hati pada pemiliknya, sedangkan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah menambah kekufuran dan kejauhan dari Allah azza wa jalla.

Di dalam kitab Hilyatul Auliya, Abu Nu’aim rahimahullah membawakan dengan sanadnya kisah Abu Muslim Al Khaulani seorang yang shaleh dengan Al Aswad Al Ansy orang yang mengaku menjadi Nabi.

Berkata Syarohbil Al Khaulani ketika Al Aswad bin Qois bin dil Himar Al Ansy di Yaman muncul dipanggillah Abu Muslim, maka Al Ansy berkata “Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah?”
Berkata Abu Muslim, “Iya.”
Kembali Al Ansy bertanya,
“Apakah engkau bersaksi bahwa aku adalah Rasulullah?”
Berkata Abu Muslim, “Aku tidak mendengar.”
Maka dinyalakanlah api yang besar kemudian dilemparkan Abu Muslim ke dalam api tersebut, tetapi beliau tidak termudhoroti.

Maka penduduk kerajaan Al Aswad Al Ansy berkata kepadanya, “Apabila engkau biarkan Abu Muslim berada di negerimu maka dia akan merusak urusanmu, usirlah dia.”

Maka Abu Muslim pun datang ke kota Madinah dan saat itu Rasulullah ﷺ sudah wafat dan digantikan Abu Bakr.
Kemudian Abu Muslim menambatkan untanya di pintu masjid Nabawi kemudian shalat menuju salah satu tiang diantara tiang-tiang masjid.

Maka Umar bin Khatthab melihatnya dan mendatanginya dan berkata, “Darimana asalmu?”
Abu Muslim mengatakan, ”Dari Yaman.”
Berkata Umar, “Apa yang dilakukan musuh-musuh Allah terhadap saudara kita yang dibakar dan tidak mempan?”
Abu Muslim berkata, “Itu adalah Abdullah Ibnu Tsaub”
Berkata Umar, “Aku meminta dengan Nama Allah apakah dia adalah dirimu?”
Berkata Abu Muslim, “Iya.”
Berkata Syarahbil, maka Umar mencium antara kedua mata Abu Muslim kemudian membawanya dan mendudukannya antara Abu Bakr dan Umar.

Berkata Umar Ibnu Khatthab,
”Segala puji bagi Allah yang belum mematikanku dari dunia sehingga memperlihatkan kepada diriku diantara umat Muhammad orang yang dibakar seperti dibakarnya Nabi Ibrahim kekasih Allah.”

Lihatlah bagaimana ucapan Abu Muslim ketika ditanya oleh Umar Ibnu Khatthab beliau berusaha untuk menutupi identitas beliau dan mengatakan “Itu adalah Abdullah bin Tsaub” seakan-akan orang tersebut bukan dirinya.

5. Al Karaamah digunakan untuk suatu kebaikan atau perkara yang diperbolehkan sedangkan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah digunakan untuk perkara yang diharamkan seperti menyakiti orang lain atau menyombongkan diri, dll.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.