F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-61: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Sulaiman bin Shurad Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-61: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Sulaiman bin Shurad Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-261
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN 29 Rajab 1444 H / 20 Februari 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-61: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Sulaiman bin Shurad Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Hadits yang selanjutnya.

وَعَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ صُرَدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ : كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَرَجُلَانِ يَسْتَبَّانِ، وَأَحَدُهُمَا قَدِ احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أوْدَاجُهُ، فَقَالَ رَسُول اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ : أَعُوذُ باللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ ؛ ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ ❳ ، فَقَالُوا لَهُ : إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ❲ تَعَوَّذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ ❳ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Sulaiman bin Shurad radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Aku pernah duduk-duduk bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ada dua orang yang saling mencaki-maki. Wajah salah seorang di antara keduanya telah memerah dan urat-uratnya pun telah menegang, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat yang jika dia mengucapkannya, maka akan hilanglah apa yang dia rasakan olehnya. Seandainya dia mengucapkan a-‘uudzubillahi minasy syaithoonir rojiim (aku belindung kepada Allah dari syaithan yang terkutuk), niscaya akan hilang apa yang dirasakannya itu dari hatinya.' Kemudian para sahabat berkata kepada orang itu, 'Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Berlindunglah kepada Allah dari syaithan yang terkutuk'.'"(Muttafaqun ‘Alaih)
Subhanallah.
Kita lihat sebuah arahan dari Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Hadits yang pertama tadi yang kita baca di 45, berkaitan dengan mendudukkan, orang yang kuat itu seperti apa sih.

Di hadits yang kedua ini, cara mengendalikan emosi kita. Amarah itu datangnya dari syaitan. Oleh karena itu, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menyuruh orang ini mengatakan "a-‘uudzubillahi minasy syaithoonir rojiim".

Jadi kondisi ketika itu, ada orang yang saling mencaci. Satu sama lain saling mencaci. Salah satunya sudah merah wajahnya, tegang. Biasanya ketika ucapan sudah habis, nanti akan berpindah kepada perbuatan.

Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memberikan pelajaran kepada para sahabat, bahwa ada sebuah kunci yang apabila seorang menggunakan kunci itu niscaya emosinya akan berkurang dan pergi, yaitu bertaawudz, berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Maka mendengar itu, sahabat langsung menyampaikan kepada yang berantem, [ تَعَوَّذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ ] .

Dalam riwayat lain disebutkan, bahwasanya orang ini diperintahkan untuk bertaawudz, dia malah mengatakan [ أَ بِيْ جُنُوْنِ ] "Apakah aku gila orangnya, disuruh berlindung dari syaitan terkutuk." Karena ini orang lagi marah. Tapi sahabat Nabi sudah menyampaikan.

Dan Jamaah rahimakumullah.
Berkaitan dengan emosi kita yang terkadang terpancing, apa yang harus kita lakukan? Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memberikan beberapa arahan:
  1. Berlindung dari syaitan terkutuk, dengan menahan diri kita. Ditahan emosinya, katakan "a-‘uudzubillahi minasy syaithoonir rojiim."
  2. Beliau mengatakan [ وَأْنْ يَتَوَضَّأَ ], kalau bisa dia berwudhu. Ada hadits yang menyebutkan wudhu ini, walaupun hadits itu dikatakan dhaif, tapi air itu akan buat wajah yang panas/yang tegang ini menjadi dingin.
  3. Kalau dia dalam posisi berdiri, duduk. Duduk kalau posisi berdiri. Karena orang yang berdiri itu siap untuk melampiaskan emosinya dengan perbuatan, maka disuruh duduk, dari berdiri duduk. Kalau duduk masih saja emosi, hendaklah dia rebahan. Kalau dia masih belum bisa, maka pergi tinggalkan tempat itu.
Oleh karena itu, tugas kita apabila melihat dua orang berantem ada masalah, sedang marah, tolong dipisahkan, dijauhkan. Kemudian didudukkan orang itu. Jangan tetap berdiri. Cari kursi kayak apa, dudukkan. Cari minuman buat dia sehingga syaitannya itu pergi dan nafsu dia juga terkendalikan.

Tapi kalau kita tidak mau bertaawudz/disuruh berlindung dari syaitan, taawudz syaithoonir rojiim lalu kita menolak, ya.. syaitan itulah yang akhirnya menguasai kita. Kita meminta perlindungan kepada Allah Jalla Jalaluh agar dihindarkan dari syaitan.

Di antara yang disebarkan adalah amarah. Dari api (syaitan itu dari api) dia ikut membakar kita. Tugas kita mematikan dia. Enggak kuat, minta tolong sama Allah Jalla Jalaluh. Dan sejatinya kita makhluk yang lemah.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.