F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-82 Pembahasan Dalil Dari Ijma Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Memiliki Dua Mata

Audio ke-82 Pembahasan Dalil Dari Ijma Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Memiliki Dua Mata
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SELASA| 12 Jumadal Ula 1444 H| 06 Desember 2022 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-82

📖 Pembahasan Dalil Dari Ijma Bahwa Allāh Subhānahu wa Ta’āla Memiliki Dua Mata


بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و اصحابه، ومن والاه

Alhamdulillah segala puji bagi Allāh, pada kesempatan kali ini kembali kita dimudahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk kembali melanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah.

Dan kitab ini sebagaimana judulnya berisi tentang Aqidah, keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang berdasarkan Al-Qurān dan Sunnah dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu ta'ala 'anhu.

Kita akan lanjutkan, masih berkaitan dengan beriman kepada Allāh dan beliau mengatakan,

وأجمع أهل السنة على أن العينين اثنتان

Dan Ahlus Sunnah bersepakat semuanya bahwasanya kedua mata, maksudnya adalah kedua mata Allāh اثنتان jumlahnya ada dua, berdasarkan 'ijma Ahlus Sunnah dan di antara yang menukil ijma ini adalah Abu Hasan Al-Asy’ari rahimahullah. Beliau menukil 'ijma Ahlus Sunnah wal Jama'ah bahwasanya keyakinan mereka bahwa mata Allāh adalah dua.

ويؤيده قول النبي صلى الله عليه و سلم في الدجال إنه أعور وإن ربكم ليس بأعور

Dan menguatkan hal ini adalah ucapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tentang dajjal, bahwasanya dia adalah أعور bahwa dajjal ini buta sebelah:

وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
“Dan sesungguhnya Rabb kalian bukan أعور “, bukan buta sebelah.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Ini menguatkan bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki dua mata. Kenapa bisa demikian? Karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika mengatakan,

إِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

“Sesungguhnya Rabb kalian bukan أعور.”

Dan yang dimaksud أعور adalah orang yang buta sebelah. Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla bukan أعور.

Apa yang bisa kita pahami dari ucapan nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam di sini, bahwa Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki dua mata. Dan dua mata Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah dua mata yang sempurna, berbeda dengan dajjal. Dajjal ini memiliki dua mata, tapi satu matanya adalah mata yang cacat tidak bisa untuk melihat.

Dan ini diucapkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam karena beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam ingin memberikan nasehat dan wejangan kepada kita kaum muslimin, umat beliau, supaya hati-hati dengan fitnah dajjal.

Diberitahukan oleh beliau sedetail-detailnya termasuk di antaranya sifat fisik dajjal. Apabila kalian melihat ketahuilah bahwasanya sejatinya dajjal itu أعور buta sebelah.

Berarti dajjal memiliki dua mata, dan ini bertentangan dengan keyakinan sebagian bahwasanya dajjal memiliki satu mata saja. Dan sempat ada berita di sebagian negara lahir seorang bayi yang bermata satu misalnya, kemudian diyakini itu adalah dajjal, ini salah. Dajjal ini memiliki dua mata dan satu matanya ini adalah mata yang cacat tidak bisa untuk melihat.

Adapun Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki dua mata dan kedua mata Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah kedua mata yang sempurna.

وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
"Dan sesungguhnya Rabb kalian ini bukan أعور.”
Berarti di sana ada dalil dari Al-Qurān, dari As-Sunnah dan juga dari ‘ijma. Di dalam sebuah ayat disebutkan ع ini dengan mufrod yaitu dengan tunggal sebagaimana firman Allāh Azza wa Jalla

وَلِتُصْنَعَ عَلَىٰ عَيْنِىٓ
[QS Tha-Ha: 39]

Maka di sini digunakan عَيْن yaitu mufrod. Bagaimana penjelasan para ulama yang mereka mengatakan bahwasanya di sini mufrod diidhofahkan, mufrod disandarkan maka ini untuk menunjukkan jenis, dan bukan berarti pembatasan bahwasanya mata Allāh hanya satu. Jadi kalau disebutkan satu seperti dalam ayat ini

وَلِتُصْنَعَ عَلَىٰ عَيْنِىٓ

Maksudnya adalah jenis. Kalau disebutkan jama' seperti أعين

وَٱصْنَعِ ٱلْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا
[QS Hūd: 37]

Maka yang dimaksud adalah lit-ta’dhim, untuk menunjukan keagungan Allāh.

Kemudian penjelasan dalam hadits tadi, yaitu hadits tentang dajjal dan juga 'ijma, menunjukkan bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki dua mata.

Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki dua mata, maka seperti yang sudah sering kita ulang-ulang, bahwasanya keyakinan kita dan penetapan kita terhadap sifat Allāh Azza wa Jalla bukan berarti kita menyerupakan Allāh dengan makhluk.

Tapi kita yakini bahwasanya kedua mata Allāh sesuai dengan keagungan-Nya, tidak sama dengan kedua mata yang dimiliki oleh makhluk. Tapi kedua mata Allāh adalah sempurna dan tidak sama dengan mata yang dimiliki oleh makhluk.

Insya Allāh itu yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan taufik dan istiqomah kepada kita semuanya. Dan sampai bertemu kembali pada kesempatan yang akan datang

وبالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.