📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-102
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SELASA 05 Dzulhijjah 1443 H /05 Juli 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Serial Materi Tematik Bulan Dzulhijjah 1443 H
💽 Audio ke-07: Materi Tematik ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 02
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Mahaagung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Di sini bertanya terkait puasa, Ustadz.
Pertanyaan 1:
Jadi ada yang bertanya. Saudara kita ini terbiasa melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. Nah, sedangkan di hari 13 Dzulhijjah ini masih hari tasyrik, Ustadz. Nah itu bagaimana Ustadz ya?
Jawaban:
Na'am, barakallahu fiikum.
Ahibbaty fillah.
Puasa tiap bulan itu yang dianjurkan itu tiga hari. Bisa jadi pelaksanaannya di awal bulan: tanggal 1, 2, 3. Bisa jadi di Ayyamul Bidh: 13, 14, 15. Bisa jadi terserah, yang penting kita puasa tiga hari. Jadi yang puasa tiga hari dalam sebulan itu, InsyaaAllah akan mendapatkan pahala puasa sebulan penuh.
Maka kalau dikatakan orang ini biasa puasa tiga hari Ayyamul Bidh, sekarang dengan adanya awal 10 Dzulhijjah ini, ya dia gantikan puasanya ditarik ke awal Dzulhijjah ini, nggak ada masalah. Dia tinggal puasa kalau memang tetap mau melanjutkan puasanya tanggal 14, 15. Tapi untuk melengkapi yang tiga hari, sudah bisa dengan puasa di awal Dzulhijjah ini. Intinya tetap puasanya tiga hari. Hadza wallahu a'lam bisshawab.
Alhamdulillah.
Jazaakumullahu khairan, Ustadz, atas jawabannya. Semoga bisa dipahami dengan baik dan diamalkan.
Pertanyaan 2:
Kemudian pertanyaan selanjutnya, Ustadz. Pertanyaan berikutnya ini masih berkaitan dengan puasa, Ustadz.
Pada awal Dzulhijjah di hari yang bertepatan dengan Senin dan Kamis, apakah ini bisa digabungkan niatnya, Ustadz, dan kita mendapatkan dua pahala?
Jawaban:
Na'am, Jamaah.
Iya, masalah fiqih niat penting ya. Bagaimana kita amalnya satu tapi pahalanya kalau bisa double-double, maka nggak ada masalah. Di sini kita niatkan tatkala kita puasa, sampai puasa qadha pun sebenarnya, ketika kita qadha puasa di hari Senin, kita tetap akan dapat keutamaan hari Senin. Karena hari Senin itu hari diangkatnya amalan, hari Kamis (juga) seperti itu.
Sehingga walaupun puasa kita adalah puasa sunnah mutlak, umpamanya tadi di 10 awal Dzulhijjah kita mau puasa sembilan hari ini, kemudian bertepatan dengan hari Senin-nya, maka kita akan dapat keutamaan itu. Sehingga niatkan juga untuk menghadirkan niat ini di hari Senin, di hari diangkatnya amal ya. Dengan harapan, kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, "Aku ingin amalku diangkat dalam kondisi aku berpuasa." Dan itu terjadi dengan kita puasa di 10 awal Dzulhijjah.
Jadi silahkan amalan-amalan yang bisa digabungkan niatnya, digabungkan niatnya sekaligus. Sehingga kita mendapatkan double, dan lebih, dan..
❲ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ❳
"Amalan itu tergantung niat."
Maka kalau kita niatnya memang tadi ingin hari Senin ini diangkat amalan kita, dan ini hari yang mulia, plus lagi ini adalah awal Dzulhijjah, maka InsyaaAllah Allah akan lipat gandakan pahala buat yang melakukan. Hadza wallahu a'lam bisshawab.
Alhamdulillah.
Jazaakumullahu khairan, Ustadz, atas jawabannya. Semoga bisa dipahami dengan baik dan diamalkan.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment