Innaa lillahi wa innaa ilaihi rajiúun. Pemimpin Global Ikhwan, Ashaari Muhammad, Akhirnya meninggal dunia pada tanggal 13 Mei 2010 lalu. Ada apa dengan kematiannya? Siapakah dia? Siapakah Global Ikhwan yang dipimpin olehnya? Apakah mereka sekarang sudah menyebar di Indonesia? Sejauh apa kesesatan mereka dan apakah sekarang masih cukup berbahaya? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang insya Allah akan pembaca temukan jawabannya di dalam artikel ini
Siapakah Ashaari Muhammad itu?
Ashaari Muhammad adalah lelaki yang berkelahiran 30 Oktober 1937. Oleh pengikutnya, Ashaari Muhammad biasa dipanggil Abuya atau Buya. Abuya A.M. (untuk selanjutnya penulis singkat seperti ini) adalah alumi Ma’had Hishamuddin yang bertempat di Klang, Selangor, Malaysia.
Tahun 1966: Abuya A.M. yang berakidah Asy’ariah dan beraliran tasawuf Al-Ghazali ini, sakit keras selama empat bulan. Dia mengaku, pada saat itu dia bertemu dengan para ulama dan mengaji kepada mereka.
Abuya A.M. yang pernah bergabung dengan Ikhwanul-Muslimin dan kemudian Jama’atu-Tabligh ini, pada tahun 1967 bersuluk selama dua tahun di sebuah rumah yang disebut “Rumah Putih”. Di rumah itulah dia mengaku bermimpi bertemu dengan Muhammad bin Abdillah As-Suhaimi (meninggal pada tahun 1925), yang diyakini sebagai Imam Mahdi olehnya.
Tahun 1969: di “Rumah Putih” itu Abuya A.M. membentuk suatu jamaah yang diberi nama ‘Darul-Arqam‘. Di bawah kepemimpinannya Darul-Arqam memiliki empat puluh perkampungan kelompoknya di seluruh Malaysia. Abuya juga mendirikan beberapa divisi, seperti: pendidikan, dakwah, kebudayaan, perdagangan dan industri, informasi, sains-teknologi, kesehatan dan lain-lain.
Sekitar tahun 1980-an perjuangan Abuya A.M. pun mulai membesar dan mulai mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak.
Pada 6 Oktober 1986 ‘Muzakarah Jawatan kuasa Fatwa Majlis Kebangsaan’ mengeluarkan fatwa tentang kesesatan Darul-Arqam.
Tahun 1993: Bertepatan dengan 25 tahun Darul-Arqam, Abuya A.M. meluncurkan nama Al-Arqam Group of Companies (AGC). Seperti yang termaktub dalam buku 25 tahun Darul-Arqam.
Tahun 1989: Darul-Arqam sudah mempunyai tiga belas cabang di indonesia, yaitu: Jakarta, Bogor, Bandung, Tasikmalaya, Palembang, Pekan Baru, Dumai, Bukit tinggi, Padang, Medan, Aceh dll.
Tahun 1994: Darul-Arqam dibubarkan oleh pemerintah Malaysia.
Tanggal 13 Agustus 1994: MUI mengeluarkan fatwa tentang kesesatan Darul-Arqam ini.
Pada tahun 1994-2004: Abuya A.M. ditahan secara ISA. Ditahan di penjara selama dua bulan pada 1994. Kemudian statusnya berubah menjadi tahanan rumah hingga 2004.
Tanggal 26 Oktober 2004 Abuya A.M. bebas. Namun, dia tidak dapat memperoleh hak secara utuh seperti hak untuk dipilih dan hak untuk bepergian ke luar negeri.
Selama ditahan apakah Abuya A.M. diam? Ternyata tidak. Abuya A. M. berhasil membentuk Global Ikhwan sampai saat sekarang ini.
Siapakah Global Ikhwan? Apakah mereka sekarang sudah menyebar di Indonesia?
Global ikhwan adalah organisasi internasional yang dipimpin oleh Abuya A. M.. Organisasi ini bergerak di dalam bidang ekonomi, perbisnisan, dakwah dan penegakan syariah Islam (versi mereka). Secara singkat Global Ikhwan adalah ‘Jelmaan’ dari Darul-Arqam yang dulu pernah menghebohkan Indonesia. Bagaimana metamorfosisnya?
Tahun 1997-2002: Darul-Arqam kembali bangkit dengan nama yang berbeda, yaitu Rufaqa’. Sedangkan di Indonesia, mereka memakai nama Hawariyun. Hawariyun Indonesia memiliki banyak kegiatan bisnis di antaranya adalah: Minimarket Margonda Depok, Minimarket Menunggu Janji di Pondok Pinang, Supermarket SuQ AL-Anshar di Bintaro Jaya dll.
Tahun 2002-2003: Proyek bisnis Abuya A.M. berkembang pesat di Indonesia. Di antaranya: Guest House di Sriwijaya, Studio, Cafe Qtrunada, Butik, Coffe & Bakery, Dekstop Publishing di SCBD Sudirman Jakarta, Apartemen di bangkok, Butik di Paris, Love and Care Cafe di Perth, Cury House di Geraldton, Farm kambing di sydney dll.
Tahun 2000: Hawariyun di Indonesia dan Rufaqa’ Malaysia bergabung menjadi Zumala Group Internasional. Dua tahun kemudian berubah nama lagi menjadi Rufaqa’ Internasional/Rufaqa Corporation Sdn. Bhd..
Tahun 2004-hingga sekarang: berdiri komunitas Rufaqa’ yang berlokasi di Sentul City, Sentul, Bogor.
Tahun 2008: Sebutan Rufaqa’ diganti menjadi GLOBAL IKHWAN. Inilah wajah Darul-Arqam sekarang ini di seluruh dunia.
Baru-baru ini, tepatnya tanggal 26-28 Februari 2010 sekitar dua puluh bandar (kompleks) Global Ikhwan dari seluruh dunia berkumpul di Pekanbaru. Mereka memperingati Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berbagai kegiatan juga dilaksanakan dalam pertemuan itu. Pertemuan ini diikuti oleh Global Ikhwan Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Australia dan Eropa. Abuya A.M. pun hadir meskipun dalam keadaan sakit keras. Ternyata mereka tidak bisa dilirik sebelah mata bukan?
Sejauh apa kesesatan mereka dan apakah sekarang masih cukup berbahaya?
Kesesatan-kesesatan Darul-Arqam sangat banyak sekali, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Abuya menyatakan bahwa dialah yang menciptakan banjir Tsunami yang dulu ‘memakan’ banyak korban. Pembaca bisa melihat di dalam buku yang dikarang oleh istrinya Hatijah Aam dengan judul ‘Tsunami membuktikan Abuya Putra Bani tamim (Satria Piningit)’.
1. Di dalam bukunya itu juga, Abuya A. M. menyatakan bahwa dirinya akan menggantikan Bapak Presiden yang kita cintai, Susilo B. Y., setelah beliau lengser. Ini adalah kebiasaan Abuya A.M. yang sering membuat ramalan-ramalan, jadwal Tuhan dan lain sebagainya. Tidak heran kalau sebagian pengikut-pengikutnya sangat sering bertanya kepadanya tentang apa yang akan terjadi di masa depan.[1]
2. Muhammad bin Abdillah As-Suhaimi mengaku bahwa dia mendapatkan Aurad Muhammadiah (panduan dzikir-dzikir ala Global Ikhwan) langsung dari Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dalam keadaan jaga dan tidak tidur. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Abuya A.M., dia menyatakan bahwa dia pernah bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dan Imam Mahdi.[2]
Sedangkan kita (Ahlussunnah wal-Jamaah) berkeyakinan bahwa kita tidak bisa bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan jaga kecuali di akhirat nanti.
1. Abuya A.M. menyatakan bahwa dirinya adalah Putera Bani Tamim yang dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Imam Mahdi.[3] Ini adalah contoh kedustaannya. Belum sempat dia menyambut Imam Mahdi ajal sudah menjemputnya.
2. Keyakinan mereka yang salah tentang Imam Mahdi sebagai berikut:
1. Imam Mahdi adalah seorang lelaki yang masih hidup dan digaibkan oleh Allah.
2. Imam Mahdi yang mereka maksudkan adalah Muhammad bin Abdillah As-Suhaimi (meninggal tahun 1925).
3. Mereka memastikan bahwa Imam Mahdi akan muncul tidak lama lagi, yaitu setelah terbentuknya daulah islamiah di Malaysia setelah tiga atau empat tahun ke depannya.
4. Imam Mahdi akan menerima serah terima kekuasaan dari Putera Bani Tamim (Abuya A.M.) setelah enam bulan dia menampakkan dirinya di Mekkah.[4] Ini termasuk kedustaannya.
5. Sebagaimana kaum sufi lainnya, pengikut-pengikut Abuya A.M. sangat mengkultuskan Abuya A.M.. Sampai-sampai di antara mereka ada yang meminta langsung kepadanya. Penulis pernah mendengar sendiri rekaman doa yang dipanjatkan oleh salah seorang pengikutnya yang meminta kepada Abuya A. M. agar ditegakkan daulah islamiah untuk kaum muslimin.
6. Abuya A.M. diyakini memiliki ilmu laduni (ilmu yang didapatkan langsung dari Allah). Dan mereka menyakini bahwa Abuya A.M. adalah tafsir Al-Qur’an dan As-Sunnah yang bergerak.[5] Ini adalah ajaran sufi yang sangat kental terdapat pada mereka.
7. Mereka menambahkan dua kalimat syahadat. Selain kalimat syahadat kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka menambahkan dengan kalimat syahadat kepada Abu Bakr, ‘Umar, Utsman, ‘Ali dan kepada Muhammad bin Abdillah As-Suhaimi dan menyatakan bahwa dia adalah Imam Mahdi. Bunyi syahadat mereka yang terakhir adalah: “Muhammad al-Mahdi, khalifatu Rasulillah.”[6]
8. Mereka menyaratkan untuk menjadi orang yang bertakwa harus dibimbing oleh seorang mursyid (pembimbing). Dalam hal ini yang mereka maksud dengan mursyid adalah Abuya A.M.. Orang yang paling berilmu dan beramal soleh sekalipun harus dibawah bimbingannya jika ingin menjadi orang yang bertakwa.[7]
9. Aurad Muhammadiah menjadi pegangan wajib mereka. Mereka sangat berlebih-lebihan dalam mengamalkannya. Sampai-sampai Abuya A.M. mengatakan,
“Hanya pengamal Aurad Muhammadiah yang berjuang saja yang dapat lakukan kerja-kerja perjuangan akhir zaman ini. Pengamal-pengamal tarekat lain yang diwarisi dari zaman sebelum, sebenarnya tidak cukup kuat untuk melakukan perjuangan Islam akhir zaman ini. Sebab masanya sudah berlalu.”[8]
1. Tajdid (pembaharuan) menurut mereka adalah pembaharuan yang dibawa oleh Abuya A.M.. Dan mereka meyakini bahwa Abuya A.M. adalah sayyidul-mujaddidin (pemimpin para mujaddid).[9]
2. Sebagaimana dilakukan oleh Syi’ah, sebagian pengikut-pengikutnya banyak yang menggunakan taqiyah (pura-pura/berbohong) dalam berdakwah. Untuk poin yang ini, hendaknya kaum muslimin tidak tertipu dengan mereka, karena mereka sering menyembunyikan akidah mereka dan berpura-pura menyatu dengan kaum muslimin yang lainnya.[10]
3. Dan sebenarnya masih banyak lagi kesesatan-kesesatan mereka yang penulis tidak bisa uraikan pada tulisan ini. Walaupun demikian, insya Allah tulisan yang singkat ini sudah cukup untuk menjelaskan kesesatan-kesesatan mereka.
Setelah Abuya A. M. meninggal tampuk kepemimpinan Global Ikhwan diamanatkan ke Fakhrurrazi (Ketua CEO Global Ikhwan) dan Hasyim Muhammad (Ketua BOD Global Ikhwan). Entah kepada siapa lagi pengkultusan seperti di atas akan mereka berikan.
Kesimpulan dan Nasihat
Global Ikhwan adalah aliran sesat yang bermanhaj sufi yang terpengaruh dengan pemikiran syiah, berkeinginan mendirikan daulah islamiyah dan berhias dengan ekonomi dan bisnis.
Meskipun Abuya sudah tiada bukan berarti pemikiran seperti ini akan sirna pula. Oleh karena itu, apabila ada yang mengaku-ngaku seperti/mirip dengan apa yang dinyatakan Abuya A. M., maka hendaknya kita berhati-hati dan jangan sampai tertipu walaupun mereka menghiasi dengan dunia.
Melalui tulisan ini pula penulis mengajak kaum muslimin yang terpengaruh dengan pemikiran Global Ikhwan ini supaya kembali kepada kebenaran dan berislam yang berlandaskan Al-Qurán dan As-Sunnah serta sesuai dengan pemahaman salaful-ummah (generasi-generasi pertama umat ini). Sudah jelas bukan kedustaan Abuya A. M.?
Demikian. Mudah-mudahan bermanfaat.
Nas’alullaah as-Salamah wa Al-’Aafiyah. Aamiin.
Solo, 11 Jumadaa Ats-Tsaaniyah 1431 H/ 25 Mei 2010 M.
Daftar Pustaka:
1. Awas! Jelmaan Darul-Arqam di Sekitar Anda. Said Yai. Majalah Fatawa. Vol. VI/No. 04. (Penulis menjadikannya sebagai acuan dan menambahkannya dengan sumber-sumber lain)
2. Darul-Arqam dan Wajah Barunya. Said Yai Al-Balimbani. www.muslim.or.id.
3. Tsunami membuktikan Abuya Putra Bani tamim (Satria Piningit). Hatijah Aam.
4. dll. (Tercantum di catatan-catatan kaki)

Post a Comment