F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 11 – Point 1 Menetapkan Nama dan Sifat Allah tanpa Tamtsil dan Tathil #4

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 11 – Point 1 Menetapkan Nama dan Sifat Allah tanpa Tamtsil dan Tathil #4
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Syarhus Sunnah Al-Muzani : ❝ POINT 1 - MENETAPKAN NAMA dan SIFAT ALLAH TANPA TASYBIIH, TA'THIIL, TAKYIIF dan TAHRIF #4 ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Point 1 - Menetapkan Nama dan Sifat-sifat Allah tanpa Tamtsil dan Ta'thil #4


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
.الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد


Sahabat belajar Islam yang semoga diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kita lanjutkan kajian kitab Syarhu Sunnah karya Al Imam Al Muzani, Masih poin pertama tentang Nama dan Sifat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Sebelumnya sudah saya sampaikan nama Allah As Sami’ demikian pula Al-Basir yakni dari kalimat penulis :

الْوَاحِدِ الصَّمَدِ الَّذِي لَيْسَ لَهُ صَاحِبَةٌ وَلَا وَلَدٌ ، جَلَّ عَنِ الْمَثِيْلِ ، فَلَا شَبِيهَ لَهُ وَلَا عَدِيْلَ ، السَّمِيعِ الْبَصِيْرِ الْعَلِيمِ الْخَبِيْرِ الْمَنِيعِ الرَّفِيعِ .
Dialah الْوَاحِدِ yang maha Esa الصَّمَدِ tempat bergantung yang tidak memiliki pendamping tidak pula anak, dia maha Agung tidak ada yang semisal dengannya tidak ada yang serupa dengannya juga tidak ada tandingan baginya dialah Allah السَّمِيعِ الْبَصِيْرِ الْعَلِيمِ الْخَبِيْرِ الْمَنِيعِ الرَّفِيعِ.
Kali ini saya akan bahas dua nama yang disebutkan oleh penulis yaitu Al ‘Alim dan Al Khabir.

1. Nama Allah Al ‘Alim

Al ‘Alim mengandung sifat Al ’Ilmu lalu Bagaimana ilmu Allah ? disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Katsir Rahimahullah dalam tafsirnya yaitu Tafsir Alquran Al Adzim beliau berkata :

والله سبحانه وتعالى يعلم ما كان وما يكون ، وما لم يكن لو كان كيف يكون . وهذا مجمع عليه عند أئمة السنة والجماعة
ِAllah Subhanahu Wa Ta’ala mengetahui apa yang telah terjadi dan mengetahui apa yang akan terjadi, Allah pun mengetahui apa yang tidak terjadi seandainya ia terjadi, ini adalah perkara yang disepakati oleh para imam di kalangan Ahlussunnah Wal Jama’ah
Jadi Allah Subhanahu Wa Ta'ala tau apa yang telah terjadi, apa yang akan terjadi, dan apa yang tidak terjadi seandainya pun dia terjadi, Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Tahu.

Iman kepada Nama Allah Al ‘Alim ini memiliki pengaruh yang sangat besar pada diri seorang hamba, diantaranya adalah merasakan Muraqabah (pengawasan) Allah kepadanya, jadi orang yang mengimani nama Allah Al ‘Alim mengimani sifat ilmu bagi Allah dimana Allah mengetahui sesuatu yang sangat-sangat kecil yang sangat rinci bagaimana dedaunan di muka bumi ini jatuh Berapa jumlahnya dan seterusnya dan seterusnya Nah itu akan menimbulkan Muraqabah (rasa senantiasa diawasi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala).

Al Hafidz Ibnu Rajab Rahimahullah bercerita bahwa ada seorang lelaki memaksa wanita lain yang bukan istrinya untuk digauli lalu lelaki itu memerintahkan untuk menutup seluruh pintu Kemudian lelaki itu bertanya apakah masih tersisa pintu yang belum ditutup ? jawaban wanita itu tentu… pintu antara kita dengan Allah belum tertutup akhirnya lelaki itu pun tidak berani untuk menyentuhnya.

Inilah Muraqabah merasa diawasi oleh Allah subhanahu wa ta'ala ketika dia diingatkan bahwa Allah itu maha tahu, dalam surah Ghafir ayat 19 Allah berfirman :

يَعْلَمُ خَاۤىِٕنَةَ الْاَعْيُنِ وَمَا تُخْفِى الصُّدُوْرُ
“Dia Allah mengetahui pandangan mata yang khianat.”
Pandangan mata yang khianat melihat sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan apa yang disembunyikan oleh hati, Al Hafidz Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta'ala berkata :

يخبر تعالى عن علمه التام المحيط بجميع الأشياء ، جليلها وحقيرها ، صغيرها وكبيرها ، دقيقها ولطيفها ; ليحذر الناس علمه فيهم ، فيستحيوا من الله حق الحياء ، ويتقوه حق تقواه ، ويراقبوه مراقبة من يعلم أنه يراه ، فإنه تعالى يعلم العين الخائنة وإن أبدت أمانة ، ويعلم ما تنطوي عليه خبايا الصدور من الضمائر والسرائر


Dalam ayat di atas يعلم خائنة الأعين وما تخفي الصدورDia Allah mengetahui pandangan mata yang khianat”,

Allah mengabarkan tentang ilmunya yang sempurna, Ilmu Allah yang sempurna yang meliputi segala sesuatu, sesuatu yang mulia maupun hina sesuatu yang kecil maupun besar sesuatu yang sangat-sangat lembut Allah Maha Tahu jadi Allah mengabarkan hal itu agar apa ليحذر الناس علمه فيهم agar manusia senantiasa waspada bagaimana Allah mengetahui mereka, agar mereka merasa malu di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala yang maha tahu, agar mereka menjaga diri dari murka Allah subhanahu wa ta'ala dan agar mereka merasa senantiasa diawasi karena sesungguhnya Allah maha tahu mata-mata yang khianat walaupun nampaknya sepertinya amanah, matanya itu sepertinya amanah sepertinya selalu dijaga padahal matanya itu berkhianat, Allah pun maha tahu apa yang disembunyikan dalam hati يعلم خائنة الأعين وما تخفي الصدور

Jadi diantara buah iman kepada nama Allah Al ‘Alim adalah senantiasa merasa diawasi oleh Allah Rabbul ‘Alamin.

2. Nama Allah Al Khabir

Senantiasa atau kebanyakannya disebutkan dalam Alquran berbarengan dengan nama Allah Al Latif misalnya dalam surah Al An'am ayat 103 Allah berfirman :

لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ
“Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata sedang dia dapat melihat segala yang kelihatan dan dialah yang Maha halus اللَّطِيْفُ lagi Maha Mengetahui”
Jadi makna Al Khabir adalah mengetahui segala sesuatu yang halus dan tersembunyi, jadi maknanya hampir sama dengan sifat Allah Al ‘Ilmu kalau Al Alim mengetahui segala sesuatu yang besar maupun yang kecil tapi Al Khabir lebih fokus mengetahui sesuatu yang lembut tentunya Allah lebih tahu lagi perkara yang nampak yang lembut saja tahu

Sebagai tambahan di sini saya katakan tadi senantiasa nama Allah Al Khabir itu disebutkan dengan Al Latif Adapun makna Al Latif yang pertama sama dengan mana Al Khabir semakna Dengan nama Allah Al Khabir yaitu yang maha mengetahui sesuatu yang detil yang kecil mana yang kedua dari nama Allah Al Latif bahwa Allah menyampaikan kepada para kekasihnya segala kebaikan dengan kelembutan Tanpa mereka merasakannya segala kasih sayang Allah adalah bagian dari sifat Al-Luthfu sungguh segala kasih sayang Allah yang didapatkan oleh seorang hamba tanpa dia mengetahui sebab-sebabnya kadang kita tidak tahu sebab-sebabnya bagaimana kebaikan ini bisa kita dapatkan itulah Atsar (pengaruh) dari nama Allah Al Latif

Sahabat sekalian yang semoga dimuliakan oleh Allah rabbul alamin demikianlah materi yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.