📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-701
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 22 Rajab 1446 H / 22 Januari 2025 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1RRgpRS59NzJ7o--P05MAl1MzUie5zKvQ/view?usp=sharingAudio ke-438: Bab 40 Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Menjaga Tali Silaturahim ~ Pembahasan Surah Al-Isra' Ayat 23-24
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita lanjutkan kajian kita.
{ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ۞ وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا ۞ }
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil'."(QS. Al-Isra': 23-24)
Subhanallah, Jamaah.
Di ayat ini juga, di surat Al-Isra' ayat 23, Allah memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya saja. Kemudian berbuat baik kepada orang tua. Lalu Allah detailkan, Allah perinci tentang bagaimana kita berbuat baik kepada orang tua. Allah menyebutkan,
{ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا }
Ini wasiat Allah tatkala orang tua kita sudah sepuh. Kenapa Allah lebih tekankan lagi tatkala orang tua kita sudah sepuh? Tatkala kita masih kecil, orang tua kita masih muda, orang tua kita masih bisa memberikan nafkah kepada kita. Dia yang gendong kita, dia yang menyuapkan makanan sama kita, dia yang mengantarkan kita sekolah, dia yang jemput kita dari sekolah, dia yang membiayai semua keperluan kita. Kita masih kecil.
Ini, ana, ana sebagai anak, ana punya orang tua dan ana juga punya anak. Ana dapat melihat, ketika ana masih seperti sekarang, anak-anak ana masih kecil, mereka masih perlu sama ana. Mereka sekolah, ana biayai mereka; mereka beli pakaian, ana biayai mereka. Tempat tinggal mereka, kebutuhan mereka di rumah, kasur mereka, bantal mereka, seprai mereka, buku-buku mereka, tas mereka, baju, sepatu, kaus kaki, siapa yang biayai? Ana sebagai ayah, ana tanggung jawab.
Ana sekarang mampu. Tapi umur ana akan bertambah. Ana akan menjadi tua, ana akan menjadi lemah. Ana mungkin nanti juga, ya.. tidak punya pekerjaan. Kita tahu ada orang-orang tua sampai umur tertentu pensiun. Dia sebagai pegawai, pensiun. Dia makan gaji pensiunnya, yang dulu cukup untuk biaya anak-anak sehingga anak-anaknya dapat sukses.
Tapi ketika orang tuanya sudah sepuh, maka Allah sebutkan,
{ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا }
'Inda (عِندَ), engkau memelihara kedua orang tuamu, berada di sisimu kedua orang tuamu. Mereka sudah sepuh, engkau masih gagah, engkau masih banyak uangnya, engkau sukses mungkin dalam hidupmu ini.
Maka Allah 'Azza wa Jalla katakan,
{ فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ }
"Jangan katakan kepada keduanya "uf"."
Engkau bisa seperti ini juga karena orang tuamu. Engkau bisa punya rumah, mungkin uangmu lebih banyak dari orang tuamu, juga karena orang tuamu. Engkau dan hartamu milik orang tuamu. Jangan semena-mena.
{ فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ }
Mungkin engkau capek mengurus orang tua, na'am. Dan orang tua kita capek mengurus kita dulu, capek mengurus kita. Tengah malam kita harus bangun, karena dia menangis, hendak diantarkan ke kamar mandi. Tengah malam nangis karena minta susu. Kadang kala gara-gara es krim, dia menangis sampai muter-muter, ngerepotin orang tuanya. Menangisnya di mana? Di toko, bikin malu orang tuanya. Engkau melakukan itu tatkala engkau kecil. Maka tatkala orang tua kita bersama kita sebagaimana kita anak dulu merepotkan orang tua dan kita dibiayai oleh orang tua segala sesuatunya, lahir ke dunia ini, maka kata Allah,
{ فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ }
Ketika ya mereka mungkin meminta sesuatu, melakukan tindakan yang engkau enggak suka,
{ فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا }
"Jangan pula engkau menghardik keduanya, mengucapkan ucapan yang kasar."
{ وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا }
Ini Allah perincikan. Ketika sudah tua, engkau anak masih muda. Engkau sukses, engkau berhasil, engkau bekerja. Engkau punya orang tua. Ya yang dulunya rezekimu lewat orang tua, mungkin sekarang rezeki orang tua lewat dirimu. Maka hendaklah engkau sadar, jaga lisanmu! Kepada orang lain kita disuruh jaga lisan kita, apalagi orang tua kita.
Ketika mau berbicara sama orang tua,
{ قَوْلًا كَرِيمًا }
"Ucapkan ucapan yang mulia."
Mulia, penuh penghargaan, dari sisi kandungan kata-kata tersebut, dari sisi kata-kata itu sendiri, dan dari segi intonasi menyampaikannya. Karena kadang kala seorang anak merasakan, Enggak Ustadz, ana enggak menghardik orang tua, Ustadz. Ana katakan, iya. Orang tua minta sesuatu, ya, yaa.. Cuma bahasamu mengatakan "iya," suaramu? Rendahkan suaramu!
Maka Allah katakan,
{ وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ }
"Engkau berendah diri"
MasyaaAllah.
{ جَنَاحَ ٱلذُّلِّ }
"Rendahkan sayap, sayapmu."
Sayap kehinaan kau rendahkan, engkau letakkan di tanah. Biarkan orang tuamu menaikinya, menginjaknya. Dengan penuh kasih sayang engkau melakukan itu.
Engkau seakan-akan sekarang bisa terbang ke mana pun engkau mau. Letakkan orang tuamu di atas sayapmu, biarkan dia menaikinya. Semua kesuksesan, setiap tetesan kesuksesan yang engkau raih, orang tuamu biarkan merasakannya. Kasihi mereka. Mereka sudah capek mengurus kita. Kalau sekarang engkau lelah mengurus mereka, enggak sebanding!
Kita akan lihat nanti hadits-hadits Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, bagaimana Nabi memerintahkan kita untuk berbakti.
{ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا }
Kebaktian seorang muslim itu bukan karena orang tuanya ada di depannya. Ada anak yang pura-pura baik kepada orang tuanya. Tapi muslim, luar dalam baik sama bapak ibunya. Ketika ada bapak ibunya, dia baik. Ketika bapak ibunya enggak ada, dia berdoa.
[ رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا ]
"Ya Allah, kasihi keduanya ya Allah, sebagaimana mereka mendidikku, merawatku ketika aku kecil."
Masa kecil, ketika orang tua ini sudah sepuh, yang kita ingat adalah ketika kita kecil. Makanya kalau kita melihat di dua ayat ini, Allah sebutkan ketuaan orang tua dan Allah sebutkan masa kecil kita. Engkau akan tetap kecil di hadapan kedua orang tuamu, mereka tetap yang besar, kabira ( كَبِرَ ). Mereka itu orang yang besar dan kita tetap saghira ( َصَغِر ) sampai kapan pun. Maka ingat itu! Ketika engkau jadi besar, engkau tetap saghira ( َصَغِر ), karena orang tua kita yang besar, yang sudah tua, yang punya peran besar atas segala yang kita rasakan sekarang ini, Jamaah.
Subhanallah, Jamaah ya.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment