F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 38 ~ Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Mabit Atau Bermalam Di Muzdalifah

Halaqah 38 ~ Silsilah Manasik Haji HSI | Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Mabit Atau Bermalam Di Muzdalifah

Halaqah 38 ~ Silsilah Manasik Haji | Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Mabit Atau Bermalam Di Muzdalifah

👤 Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 38 | Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Mabit Atau Bermalam Di Muzdalifah

BEBERAPA PERKARA DAN HUKUM BERKAITAN DENGAN MABIT ATAU BERMALAM DI MUZDALIFAH

Halaqah yang ke-38 dari Silsilah Ilmiyyah Manasik Haji adalah tentang Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Mabit Atau Bermalam Di Muzdalifah.

1. Setelah tenggelam matahari pada Hari Arafah, Jemaah Haji berangkat meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah dengan tenang, tanpa menyakiti orang lain.

2. Apabila sudah sampai Muzdalifah, hendaklah dia meyakinkan dirinya bahwa dia sudah berada di Muzdalifah dan didalam batas-batasnya.

Karena apabila sampai dia bermalam di luar Muzdalifah berarti dia meninggalkan salah satu diantara kewajiban haji.

3. Batas-batas Muzdalifah dilihat dari papan-papan besar yang tertulis awal Muzdalifah dan akhir Muzdalifah, dan juga dilihat dari lampu-lampu yang terang yang berada di Muzdalifah.

4. Yang pertama dilakukan ketika seseorang sampai Muzdalifah adalah shalat maghrib dan shalat Isya dijama’ qoshor dengan 1 adzan dan 2 iqomah

Karena itulah yang dilakukan oleh Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, sama saja apakah dilakukan shalat maghrib dan isya tersebut ketika waktu shalat maghrib atau ketika waktu shalat isya. Dan tidak ada disana shalat apapun diantara shalat maghrib dan isya.

5. Apabila takut baru sampai Muzdalifah setelah pertengahan malam maka shalat di perjalanan, dan tidak boleh dia mengakhirkan shalat sampai setelah pertengahan malam.

6. Termasuk kesalahan seorang jamaah ketika sampai Muzdalifah dia langsung mencari kerikil.

Karena Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam tidak dicarikan kerikil kecuali ketika beliau Shalallahu Alaihi Wassalam akan meninggalkan Muzdalifah di pagi hari.

7. Tidak boleh melakukan thawaf ifadhah dan melempar jumroh aqobah sebelum pertengahan malam.

8. Orang yang meninggalkan Muzdalifah sebelum pertengahan malam maka diharuskan membayar DAM.

9. Setelah shalat isya, seseorang beristirahat sampai subuh dan tidak mengisi malam tersebut dengan ceramah atau mencari kerikil.

10. Malam tersebut tidak ada ibadah yang khusus kecuali shalat witir yang biasa dilakukan oleh seseorang di malam yang lain

Maka boleh dia melakukan shalat witir karena tidak ada dalil yang melarang, dan dahulu Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam tidak meninggalkan shalat witir baik ketika safar maupun ketika mukim.

11. Setelah terbit fajar maka dia shalat subuh diawal waktu, kemudian menyibukkan diri dengan dzikir dan doa sampai langit menguning sekali.

12. Ketika berdoa di Muzdalifah disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

وبا لله التوفيق والهداية
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Madīnah anNabawiyyah
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.