🌐 edu.hsi.id
🔊 Halaqah 9 ~ Bab 01 Fadhlul Islam - Pembahasan Dalil Kelima Hadits Abu Hurairah RadhiyallAhu 'anhu
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Audio https://drive.google.com/file/d/1I8oE_fwsMRR0HJIe0BJJvRFOcjFk99CU/view?usp=sharingHalaqah 9 ~ Bab 01 Fadhlul Islam - Pembahasan Dalil Kelima Hadits Abu Hurairah RadhiyallAhu 'anhu
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله
Halaqah yang ke-9 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Beliau mengatakan
وفيه أيضا،
Dan di dalamnya juga jika kita melihat – وفيه – dan di dalamnya, ucapan ini seakan-akan dia juga berada di dalam shahih al Bukhari karena hadits yang sebelumnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh al Imam al Bukhari, kalau yang dimaksudkan – وفيه – disini adalah dan di dalam shahih Bukhari juga maka Allāhua’lam ini adalah mungkin lupa atau salah di dalam menempatkan, karena kalau kita melihat ternyata diriwayatkan oleh al Imam Muslim, ini jika yang dimaksud adalah Shahih Bukhari
Tapi jika yang dimaksud oleh beliau adalah maksudnya di dalam hadits yang shahih maka benar, tapi jika kita melihat akhirnya akhrojahul Bukhari menunjukan bahwasanya beliau memasukkan disini adalah shahih Bukhori. Allāhua’lam bahwasanya hadits ini yang benar diriwayatkan oleh Imam Muslim, bukan diriwayatkan oleh al Imam Bukhari.
عن أبي هُرَيرَة رَضِيَ اللهُ عنه، عنِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أنَّه قال: ((أضلَّ اللهُ عنِ الجُمُعة مَن كان قَبْلَنا،
Dari Abu Hurairah radiallāhu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda "Allāh ﷻ telah menyesatkan orang-orang sebelum kita dari hari Jumat".
Maksudnya adalah menjadikan mereka tidak menjadikan hari Jumat ini sebagai hari besar/utama bagi mereka, Allāh ﷻ menjadikan orang-orang sebelum kita itu tidak menjadikan hari Jumat sebagai hari besar mereka.
Keutamaan Islam yang mereka peluk/ikuti
Itu maksud dari – أضلَّ اللهُ – Allāh ﷻ ingin memberikan hari Jumat ini kepada orang-orang yang paling Allāh ﷻ cintai yaitu kaum Muslimin, Allāh ﷻ sesatkan orang-orang sebelum kita untuk mendapatkan hari Jum’at ini sebagai hari Raya.
فكانَ لليهودِ يومُ السَّبت،
maka orang-orang Yahudi mereka memiliki hari Sabtu
Menjadikan hari sabtu menjadi hari raya mingguan bagi mereka
وكان للنَّصارى يومُ الأحد،
dan orang-orang Nashoro mereka memiliki hari Ahad
Menjadikan hari Ahad ini sebagai hari besar mingguan bagi mereka, disitulah mereka berkumpul beribadah dan sampai sekarang demikian. Orang-orang Nashrani menjadikan hari Ahad ini sebagai raya mingguan bagi mereka demikian pula orang-orang Yahudi mereka adalah – ashabu sabt – menjadikan hari Sabtu ini sebagai raya mingguan bagi mereka.
Mengganggap bahwasanya hari tersebut adalah hari yang baik, mereka menganggap hari tersebut Allāh ﷻ beristirahat menciptakan langit dan Bumi, karena Allāh ﷻ menciptakan Langit dan bumi dalam 6 hari dari Ahad sampai jumat dihari Sabtunya mereka meyakini bahwasanya Allāh ﷻ istaro maka disitulah mereka beribadah kepada Allāh ﷻ, mereka menganggap bahwasanya hari itu adalah hari yang paling utama menurut mereka.
Adapun orang-orang Nashrani menjadikan hari Ahad sebagai hari yang utama bagi mereka karena dianggap itu adalah hari yang pertama, jadi menurut mereka yang pertama itulah yang paling utama, hari pertama dalam satu pekan adalah hari Ahad, makanya dinamakan al Ahad karena dia yang pertama, yaumul Isnain hari yang kedua , yaumul tsalasa hari yang ketiga, yaumul arbi’a hari yang keempat, yaumul khomis dari kata al khomis yaitu hari kamis hari kelima.
Maka itulah keadaan orang Yahudi dan Nashrani menganggap itu adalah hari yang mulia menurut mereka
فجاءَ اللهُ بنا فهَدَانا ليومِ الجُمُعة،
Kemudian Allāh ﷻ mendatangkan kita (orang-orang Islām), diutus Nabi Muhammad ﷺ dan masuklah kedalam Islām orang yang masuk kedalam agama Islām) kemudian Allāh ﷻ menunjukan kita kepada hari Jumat ini
Ditunjukan kita bahwasanya hari yang paling mulia adalah hari Jum’at, dalam sebuah Hadith Nabi ﷺ mengatakan
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، …
Sesungguhnya termasuk hari-hari kalian yang paling afdhol adalah hari Jum’at
Dan beliau juga mengatakan
إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الأَيَّامِ ، وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ
Sesungguhnya Hari Jumat ini adalah pemukanya hari-hari yang dikedepankan yang diutamakan diantara hari-hari dan dia adalah hari-hari yang paling besar disisi Allāh ﷻ
Ini yang mengabarkan Rasulullah ﷺ, siapa yang mengabarkan kepada Rasul? Allāh, – عِنْدَ اللَّهِ – disisi Allāh ﷻ hari yang paling besar yang diutamakan adalah hari Jum’at.
Allāh ﷻ beritahukan ini kepada kita umat Islām dan diantara kejadian-kejadian besar dihari jumat tersebut bahwasanya dihari tersebut;
- Allāh ﷻ ciptakan Adam dan
- Di hari tersebut Allāh ﷻ turunkan Adam kebumi, dan
- Di hari tersebut mewafatkan Adam dan
- di dalamnya (yaitu di Hari Jumat) ada satu waktu barangsiapa yang meminta kepada Allāh ﷻ di waktu tersebut maka Allāh ﷻ mengabulkan kepadanya dan
- Di hari tersebut juga akan terjadi Assa’ah.
Menunjukan tentang kejadian-kejadian besar yang terjadi dihari tersebut dan Allāh ﷻ menjadikan hari Jum’at sebagai sayyidul ayyam (hari yang paling mulia/utama).
فجَعَل الجُمُعة والسَّبتَ والأَحَد، وكذلك هم تبعٌ لنا يومَ القيامَةِ،
Dan demikianlah mereka ini (orang Yahudi dan orang Nashrani) mereka akan dibelakang kita. Kita diberikan dan ditunjukan oleh Allāh ﷻ kepada hari yang paling mulia sementara orang Yahudi dan orang Nashrani mereka tidak diberikan.
Yang demikian menunjukan tentang keutamaan umat Islām dibanding orang Yahudi dan Nashrani, berarti menunjukan bahwasanya umat Islām mereka adalah lebih utama daripada orang Yahudi dan orang Nashrani, lebih utama daripada umat-umat sebelum kita, lebih utama daripada pengikutnya Nabi Musa dan lebih utama daripada pengikutnya Nabi Isa alaihisalam.
Maka demikian pula mereka di Hari Kiamat juga berada dibelakang kita maksudnya adalah mengikuti kita (dibawah kita).
نحنُ الآخِرونَ من أهلِ الدُّنيا،
Kita ini adalah orang-orang yang akhir diantara penduduk dunia karena Nabi kita adalah Nabi yang terakhir, tidak ada Nabi setelah beliau ﷺ maka kita adalah umat yang paling terakhir karena Nabi kita Nabi yang terakhir tidak ada lagi Nabi setelah Beliau sehingga tidak ada lagi umat setelah kita.
والأَوَّلونَ يومَ القِيامَةِ،
Dan kita adalah orang yang paling awal dihari kiamat
Orang yang paling awal maksudnya adalah orang yang paling awal masuk kedalam surga di hari Kiamat, bisa juga dan tidak ada pertentangan di dalamnya bukan hanya – الأَوَّلونَ يومَ القِيام – di dalam masuk kedalam Surga, tapi kita adalah orang yang pertama di hisab diantara makhluk, sebagaimana di dalam riwayat
والأَوَّلونَ يومَ القِيام المقضيُّ لهم قبلَ الخلائقِ
Jadi kita yang terakhir diantara penduduk dunia tapi kita yang pertama kali di Hisab.
Di dalam hadits yang lain
نحن الآخرون الْأولون يوم القيامة، ونحن أوّل من يدخل الجنة
Kita adalah orang-orang yang terakhir (maksudnya di dunia)
الْأولون يوم القيامة
Kita yang pertama-tama dihari Kiamat
ونحن أوّل من يدخل الجنة
dan kita adalah orang yang pertama kali masuk kedalam Surga
Berarti – الْأولون – tadi bisa maknanya yang pertama yang di hisab dan maknanya yang pertama kali masuk kedalam surga dan tidak ada pertentangan diantara keduanya, Allāh ﷻ utamakan kita dengan berbagai keutamaan.
Maka ini menunjukan tentang Islam yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ , mereka bisa demikian disebabkan karena memeluk agama Islām. Jadi Islām yang dibawa Nabi ﷺ maka mereka mendapatkan keutamaan tersebut.
Keutamaan orang-orang Islām yang disebutkan dalam hadits ini disebabkan oleh keutamaan Islām yang mereka peluk dan ini menunjukan tentang keutamaan Islām.
Oleh karena itu didatangkan oleh beliau hadith ini di dalam bab ini, karena dia menunjukan tentang keutamaan Islām.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Post a Comment