📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-102
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 KAMIS, 23 Muharram 1445 H / 10 Agustus 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah
💽 Audio ke-69: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada Shalat Malam
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ .
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).
Kita sampai pada poin bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam ketika shalat malam.
Penjelasan tentang shalat malam ini akan menjadikan kita takjub dengan shalatnya Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di shalat malam. Shalatnya sangat menakjubkan, sangat panjang sekali. Dan ini menunjukkan betapa semangatnya Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat malam.
Memang shalat malam adalah shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.
❲ وَكَانَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّمَا جَهْرَ بِالْقِرَاءَةِ فِيْهَا، وَرُبَّمَا أَسْر ❳
Dahulu Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam kadang-kadang mengeraskan bacaannya di shalat malamnya dan terkadang melirihkan bacaannya.
❲ يَقْصُرُ الْقِرَاءَةِ فِيْهَا تَارَةً، وَ يُطِيْلُهَا أَحْيَانُا، ❳
Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memendekkan bacaan shalat malamnya, kadang-kadang memanjangkannya.
Kadang-kadang bacaan-bacaan suratnya itu surat-surat pendek, kadang-kadang bacaan suratnya itu bacaan surat yang panjang.
❲ وَيُبَالِغُ فِيْ إِطَالَتِهَا أَحْيَانًا أُخْرَى ❳
Dan kadang-kadang Beliau memanjangkan, sangat memanjangkan sekali bacaannya.
Bacaannya panjang sekali kadang-kadang di shalat malamnya.
❲ حَتَّى قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: ❳
Sampai-sampai sahabat Abdullah Ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu yang pernah shalat malam bersama Nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam dengan perkataan ini,
❲ صَلَيْتُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ لَيْلَة، ❳
"Suatu ketika aku pernah shalat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di suatu malam."
❲ فَلَمْ يَزَلْ قَائِمًا حَتَّى هَمَمْتُ بِأَمْرِ سُوْء، ❳
"Dan Beliau terus berdiri. Berdirinya panjang sekali sampai aku ingin melakukan sesuatu yang buruk saking tidak tahannya dengan lamanya berdirinya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam."
❲ قِيْلَ : وَمَا هَمَمْتَ؟ ❳
Sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud ditanya, "Apa keinginan buruk itu?"
❲ قَالَ: هَمَمْتُ أَنْ أَقْعُدْ وَأَذْرَ النَّبِيِّ ﷺ ❳
"Keinginan buruk itu adalah aku ingin duduk dan meninggalkan jamaah shalat malam bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam."
Ini menunjukkan bahwa kita kadang-kadang boleh berjamah untuk shalat malam, tapi tidak dirutinkan. Karena beberapa kali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam shalat berjamaah dengan sebagian sahabatnya, tapi niat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengadakan jamaah besar, tidak. Tapi di rumahnya, kalau ada sahabat yang shalat bersama Beliau, Beliau tidak larang.
Dan kebiasaan Beliau di shalat malamnya itu tidak berjamaah. Kebiasaan Beliau di shalat malamnya tidak berjamaah. Di antara yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah suatu ketika shalat malam dan kakinya Aisyah radhiyallahu 'anha disentuh oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang sujud.
Karena sempitnya rumah Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, sampai ketika Aisyah tidur dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam shalat, dahi Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam atau kepalanya kadang-kadang menyentuh kaki Aisyah radhiyallahu 'anha.
Ini menunjukkan bahwa Rasulullah shalat sendirian. Aisyah Radhiyallahu 'anha tidak sedang berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Dan ini kebiasaan Beliau. Kebiasaan Beliau tidak shalat berjamaah ketika shalat malam, tapi kadang-kadang Beliau berjamaah dengan sebagian sahabatnya.
Seperti hadits yang kita sedang baca ini. Di sini sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud shalat berjamaah dengan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di shalat malamnya. Dan karena shalat malamnya sangat panjang sekali, sampai-sampai sahabat Abdullah Ibn Mas'ud ingin berpisah dengan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dari shalatnya, ingin meninggalkan shalat berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala.
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment