F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-413: Bab 37 ~ Pembahasan Surah Ali Imran Ayat 92

Audio ke-413: Bab 37 ~ Pembahasan Surah Ali Imran Ayat 92
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-676
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 16 Jumadal Akhirah 1446 H / 18 Desember 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1SfeRZWhbEXAs0SdmOQVe2of_kIVir0uQ/view?usp=sharing

Audio ke-413: Bab 37 Menginfakkan Harta yang Dicintai dan yang Baik ~ Pembahasan Surah Ali Imran Ayat 92


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Ahibbaty fillah.

[ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ ]

"Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah."

[ وَفِيْ كُلِّ خَيْرٍ ]

"Dan di setiap orang yang beriman ada kebaikan."

Seorang mukmin yang kuat, kuat imannya kuat keyakinannya, maka dia akan tahan banting. Dia tidak akan seperti kayu yang rapuh; tatkala terus terkena hujan dan panas, dia tidak akan lapuk.

Dalam kondisi Covid-19, di mana WHO (World Health Organization, Organisasi Kesehatan Dunia, -ed) mengumumkan kondisi krisis global, atau apalah yang diumumkan oleh WHO itu, mukmin tetap harus kuat. Ini penyakit, ini makhluk kecil ciptaan Allah 'Azza wa Jalla. Yang dapat menyelamatkan kita darinya bukan masker yang kita pakai, bukan hand sanitizer yang kita basuh tangan kita dengannya. Itu semua sebab yang kita jalani. Tapi sejatinya yang dapat menyelamatkan kita adalah Allah 'Azza wa Jalla.

Kita berobat ke dokter, kita berangkat ke rumah sakit, tapi kita yakin dokter tidak menyembuhkan, rumah sakit juga tidak menyembuhkan. Mereka hanya berupaya. Perbanyak membaca,

{ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ }

Baca doanya Nabi Ibrahim,

{ حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ }

"Cukup Allah penolong kita, Allah sebaik-baiknya menolong hamba-Nya."

Hari ini kita akan berbincang tentang salah satu yang satu amalan ini di dalam Kitab Riyadhus Shalihin, yang salah satu manfaatnya adalah menghindarkan kita dari bala, dari petaka, dari musibah, dari wabah, dari mati su'ul khatimah. Yaitu berkaitan dengan menginfakkan harta yang dicintai dan yang baik. Saatnya nih, orang menginfakkan hartanya.

Walaupun kita sudah pelajari, ketika Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam ditanya,

أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟

Shadaqah seperti apa yang paling mulia?

قَالَ : ❲ أَنْ تَتَصَدَّقَ أَوْ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيْحٌ شَحِيْحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَعْمَلُ الْغِنَى ❳

Shadaqah yang baik itu, yang paling baik itu adalah shadaqah yang engkau keluarkan dalam kondisi engkau itu sehat.

Orang kalau sakit, ya dia shadaqah. Dia yakin mau mati, udah ini itu. Dia keluarkan hartanya karena dia ingin itu harta dia bawa, udah deket nih waktu mati dia. Tapi yang mulia, engkau bershadaqah ketika engkau dalam kondisi sehat, ambisi masih ada di dalam hati, engkau cinta sama hartamu, engkau takut kefakiran dan engkau berharap kekayaan. Itu shadaqah yang paling mulia.

Dan shadaqah memang sebagaimana kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,

❲ صَنَائِعُ الْمَعْرُوْفِ تَقِيْ مَصَارِعَ السُّوْءِ وَالْأَفَاتِ ❳

Perbuatan-perbuatan baik, (membantu orang lain, bershadaqah) itu menyelamatkan hamba dari mati buruk dan menyelamatkan hamba dari bala', dari penyakit, dan dari hal-hal yang menghancurkan.

{ لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا۟ مِن شَىْءٍۢ فَإِنَّ ٱللهَ بِهِۦ عَلِيمٌۭ }

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahui.
(QS. Ali Imran: 92)

Subhanallah, Jamaah.
Ini, Allah menjelaskan kepada kita, Allah itu yang kasih harta sama kita. Rezeki, semua yang ada pada diri kita adalah karena Allah yang memberikannya kepada kita, bukan dikarenakan usaha kita. Ada orang yang enggak usaha, masyaaAllah rezekinya. Dapat hadiah, dapat ini, dapat itu, masyaaAllah.

Allah mengatakan bahwasanya,

{ لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ }

"Kalian tidak akan memperoleh kebajikan (puncak dari kebajikan, kebaikan yang banyak)"

Kita tuh selalu ingin sesuatu yang murah tapi baik. Kita ingin membayar sedikit tapi hasilnya banyak. Itu manusiawi. Makanya Allah kasih arahan. Kalian ingin kebaikan, kalian menginginkan balasan yang banyak dengan sedikit yang kalian berikan, maka kata Allah 'Azza wa Jalla, Kalian tidak akan mencapai kebaikan yang banyak itu sehingga kalian menginfakkan dari apa yang kalian cintai.

Kita punya harta macam-macam. Ada yang sudah enggak dipakai, ada harta yang sudah kedaluwarsa, ada mungkin yang sudah enggak musim. Kita infakkan tuh. Tetap kita dapat pahala, na'am. Apa pun yang kalian infakkan, Allah akan berikan pahala. Tapi mencapai kebaikan yang banyak jangan diharap, karena sejatinya itu baju yang engkau berikan, itu sarana yang engkau berikan kepada orang lain, engkau udah enggak mau. Jadi sebenarnya engkau hendak membuang itu.

Makanya kadang kala kita mengadakan bakti sosial, acaranya itu berbagi atau menjual murah baju layak pakai. Baju layak pakai yang diberikan itu macam-macam tingkatannya. Ada yang benar-benar enggak layak, tapi kenapa masih disimpan sama itu orang. Kita kadang kala mendapatkan pakaian yang sudah robek-robek, enggak layak dipakai. Dia sebenarnya mau buang. Ketika ada tempat pembuangan yang nyaman dia buang ke sana.

Maka kata Allah 'Azza wa Jalla, "Kalian tidak akan mencapai tingkat kebaikan yang banyak (sampai puncaknya kebaikan), sampai kalian menginfakkan dari apa yang kalian cintai." Yang kita cintai itu malah itu yang kita berikan.

Lalu Allah katakan,

{ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فَإِنَّ ٱللهَ بِهِ ۦ عَلِيمٌ }

Kata Allah, "Apa pun yang kalian infakkan, (apa pun yang kalian infakkan; yang besar, yang kecil, yang banyak, yang sedikit, yang bagus, yang jelek; apa pun), maka sesungguhnya Allah itu Maha Tahu."

Ini ayat menjadi motivasi buat seorang hamba untuk berinfak yang baik. Allah melihat nih ketika ana berinfak. Kita kalau dilihat orang ketika shadaqah, masyaaAllah, semangat tuh. Bagaimana dilihat Allah 'Azza wa Jalla?! Allah melihat, mengawasi kita.

Tatkala kita mengeluarkan duit umpamanya dua ribu perak, Allah melihat. Ketika engkau keluarkan 20 ribu, Allah melihat. Ketika engkau keluarkan dua juta atau 200 juta atau dua miliar atau 200 miliar, maka sejatinya Allah itu mengawasi dan tahu. Dan tentunya Allah akan memberikan balasan. Balasannya sesuai dengan pekerjaan dan amalan kita. Bahkan Allah melipatgandakan kebaikan itu.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.