F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-108 Bab Shalat Ied Bag. 4

Audio ke-108 Bab Shalat Ied Bag. 4
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 RABU | 4 Jumadal Ula 1446 H | 6 November 2024 M
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Anas Burhanuddin, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-108
https://drive.google.com/file/d/1Kushr5PCd7LZMzEn_OJRhvSABpoPmjlc/view?usp=sharing

Bab Shalat Ied (Bag. 4)


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين
أما بعد
Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allāh subhānahu wa ta’ālā.

Kali ini kita akan membahas tentang shalat Ied. Abu Syuja’ al-Ashfahani rahimahullāhu ta’ālā mengatakan,

وَيَخْطُبُ بَعْدَهَا خُطْبَتَيْنِ يُكَبِّرُ فِي الأُولَى تِسْعاً وَفِي الثَّانِيَةِ سَبْعاً

Kemudian imam disunnahkan untuk berkhutbah setelah shalat dengan dua khutbah. Dia bertakbir sebanyak 9 kali pada khutbah yang pertama dan bertakbir sebanyak 7 kali di khutbah yang kedua.

Setelah kita jelaskan dasar khutbahnya Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam setelah beliau shalat. Jadi Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam memulai shalat Iedul Adha atau shalat Iedul Fithri, shalat Ied.

Kemudian setelah itu Beliau berpindah dari tempat shalat beliau kemudian Beliau menghadap kepada jama’ah yang hadir. Sementara mereka duduk dalam shaf-shaf mereka. Maka beliau memberikan nasehat kepada mereka, memberikan wejangan kepada mereka, wasiat dan juga memerintahkan mereka. Ini menunjukan bahwasanya Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam melaksanakan khutbah setelah shalat Ied.

Berbeda dengan shalat Jum’at yang khutbahnya dilakukan sebelum shalat. Maka khutbah dalam shalat Ied dilakukan setelah shalat bukan sebelum shalat. Dan para ulama menjelaskan bahwasanya mendengarkan khutbah dalam shalat ini hukumnya adalah sunnah.

Dan disini Abu Syuja’ al-Ashfahani rahimahullāhu ta’ālā menjelaskan dan khatib berkhutbah dengan dua khutbah. Yah ini dasarnya adalah qiyas kepada shalat Jum’at. Jadi dasar dari adanya dua khutbah dalam shalat Ied adalah qiyas kepada shalat Jum’at.

An-Nawawi rahimahullāhu ta’ālā dalam Al-Khulāshah (الخلاصة), menyebutkan bahwasanya khutbah dua kali dalam shalat Ied ini tidak memiliki dasar hadits yang shahih. Beliau mengatakan,

وَلَمْ يَثْبُتْ فِيه حديث

Tidak ada hadits shahih yang mendasarinya.

Namun para ulama mengqiyaskan shalat Ied dengan shalat Jum’at, sebagaimana shalat Jum’at dilakukan dengan dua khutbah, maka shalat Ied juga khutbahnya dua. Ini dasarnya adalah qiyas.

Kemudian beliau mengatakan,

يُكَبِّرُ فِي الأُولَى تِسْعاً وَفِي الثَّانِيَةِ سَبْعاً

Kemudian dalam dua khutbah ini ada sunnah yang lain yaitu disunnahkan untuk mengucapkan takbir sebanyak 9 kali di raka’at (khutbah red.) yang pertama dan 7 kali dalam raka’at (khutbah red.) yang kedua.

Jadi ketika seorang khatib berkhutbah maka di khutbah yang pertama ia disunnahkan untuk membaca takbir. Ini memang hari-hari takbir, hari-hari dzikir disunnahkan untuk banyak takbir di sini. Maka dalam khutbah pun dianjurkan untuk memperbanyak takbir.

Dalam shalat tadi takbirnya juga tidak seperti biasanya, dalam shalat biasa kita bertakbir di tempat-tempat yang sudah kita kenal. Tapi dalam shalat Ied ditambahkan dengan ada 7 takbir tambahan di raka’at yang pertama kemudian ada takbir tambahan 5 kali di raka’at yang kedua.

Dalam khutbahnya juga seperti itu. Dalam khutbah yang pertama disunnahkan untuk mengucapkan takbir sebanyak 9 kali dan di khutbah yang kedua disunnahkan untuk mengucapkan takbir sebanyak 7 kali.

Dan dasarnya adalah atsar Ibnu Mas’ud radhiyallāhu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dimana Ibnu Mas’ud mengatakan,

السنة أن تُفْتَتَحَ الْخُطْبَةُ بِتِسْعِ تَكْبِيْرَاتٍ تَتْرَى وَالثَّانِيَةُ بِسَبْعِ تَكْبِيرَاتٍ تَتْرَى

Sunnahnya adalah memulai khutbah yang pertama dengan 9 takbir yang berturut-turut dan memulai khutbah yang kedua dengan 7 takbir yang berturut-turut.

Atsar dari Ibnu Mas’ud ini menunjukan bahwasanya takbir yang disunnahkan ini, 9 yang di khutbah pertama dan 7 di khutbah yang kedua dilakukan di awal khutbah.

Jadi setelah khatib berdiri memulai khutbahnya dimulai dengan

ٱللَّٰهُ أَكْبَر 9x

Dan diawal khutbah yang kedua khatib juga dianjurkan untuk mengucapkan takbir seperti ini sebanyak 7 kali.

Jadi dasarnya adalah atsar Ibnu Mas’ud radhiyallāhu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi rahimahullāhu.

Barangkali ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini semoga bermanfaat, wallāhu ta’ālā a’lam

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم


•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.