F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-334: Bab 27 ~ Pembahasan Hadits Anas

Audio ke-334: Bab 27 ~ Pembahasan Hadits Anas
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-597
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 KAMIS, 03 Shafar 1446 H / 08 Agustus 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1WSsAiaWpEaKXM4VxzaBeDl5RhcsfMSMC/view?usp=sharing

Audio ke-334: Bab 27 Mengagungkan Kehormatan Kaum Muslimin dan Penjelasan tentang Hak-Hak Mereka serta Kasih Sayang terhadap Mereka ~ Pembahasan Hadits Anas Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ اللهِ ﷺ ، قَالَ : ❲ لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau bersabda, "Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai suatu kebaikan bagi saudaranya, sebagaimana dia mencintai kebaikan itu untuk dirinya sendiri."
(Muttafaqun 'alaih)
Subhanallah.
Ini berkaitan dengan hak hati. Saudara kita itu punya hak. Kita harus melaksanakan kewajiban kita dan menunaikan hak dia. Apa hak? Cinta.

❲ لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ ❳

Beliau mengatakan, Tidak beriman.. Tidak beriman. Ini bicara tentang keimanan engkau. Engkau merasa beriman, buktikan keimananmu. Buktinya, salah satunya adalah mencintai saudaranya.

Kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, "Tidak beriman seseorang di antara kalian sampai dia mencintai saudaranya seperti mencintai diri mereka sendiri."

Setiap manusia itu memiliki yang namanya al hissul akhlaaqii (الْحِسُّ الْأَخْلاَقِي), hati nurani. Ada sebuah cahaya yang dengannya kita bisa melihat mana yang baik dan buruk. Allah kasih itu, wahyu, itu akan menguatkannya dan membimbingnya.

Salah satu cara untuk merawat nurani kita adalah dengan cara tidak menggauli orang lain kecuali kita mau diperlakukan seperti itu. Jadi letakkan orang lain itu seperti diri kita, kamu mau enggak diperlakukan seperti itu?

Dulu ketika SD kita sering dapat petuah-petuah dari guru yang mengatakan, (ya mungkin kita masih jauh dari bimbingan agama pada waktu itu ya, kita masih kecil, ana kadang kala dicubit sama guru, dijambang, ditarik sama guru ya, karena kita melakukan tindakan-tindakan yang enggak boleh sebenarnya). Dulu mereka mengatakan, kalau dicubit sakit, jangan mencubit orang lain. Kalau dicubit sakit, jangan mencubit orang lain. Kalau enggak mau ditipu jangan menipu orang lain. Kalau ingin dimuliakan, muliakan orang lain. Kalau ingin dihargai, hargai orang lain.

❲ لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ❳

"Tidak beriman seseorang di antara kalian sampai engkau mencintai orang lain seperti engkau mencintai dirimu sendiri."

Seakan-akan kita sama orang lain ini satu ruh dalam dua jasad, sama saja. Engkau sama aku sama saja, bukan orang lain. Ini berkaitan dengan cinta yang dalam sekali.

Kalau ingin dibantu orang lain, bantu orang lain. Tidak ingin dikhianati, jangan berkhianat sama orang lain.

Ada banyak pesan-pesan indah ketika kita memiliki nurani yang dibimbing dengan bimbingan agama. Sehingga kita jadi bisa sadar. Engkau mau enggak di-bully? Engkau mau enggak dicaci? Engkau mau enggak dihina? Enggak! Nah, jangan lakukan itu. Engkau mau enggak dihormati? Jelaslah, siapa yang tidak mau dihormati. Engkau mau dibantu? Ya. Bantu saudaramu, hargai saudaramu.

Jadi saudara kita itu tuh punya hak cinta. Di mana letak cinta itu? Di sini, di jantung kita diletakkan cinta.

Thayyib Ustadz, tapi saudaraku itu berbuat maksiat.
Na'am, engkau tetap cinta sama dia, karena dia beriman kepada Allah dan hari akhir. Tapi engkau benci dia, artinya cinta yang berbalut dengan kebencian atas maksiat yang dia lakukan. Tapi kecintaanmu mengantarkanmu untuk beramar ma'ruf dan bernahi mungkar; engkau akan memberikan nasihat kepada dia, akan mengobati dia. Ada usaha dari engkau karena ada pokok cinta di sana yang sedang berbalut dengan kebencian.

Kebenciannya itu karena kemaksiatan yang dilakukan. Dan bentuk cinta juga, tadi ana katakan, ya kalau kita melakukan kesalahan, kita kan ingin ditegur, dikasih tahu, tapi dengan cara yang baik. Jangan menegur orang lain dengan cara yang kasar. Engkau kan enggak mau dikasarin sama orang, engkau kan enggak mau dilecehkan sama orang. Maka tolong, jangan lecehkan orang lain.

Thayyib. Barakallahu fiik.
Ini berkaitan dengan hak cinta, yang semoga kita bisa lebih mencintai saudara kita.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.