F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-323: Bab 27 ~ Pembahasan Hadits An-Numan bin Basyir

Audio ke-323: Bab 27 ~ Pembahasan Hadits An-Numan bin Basyir
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-586
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 18 Muharram 1446 H / 24 Juli 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1IoSj7KrfqDnyBtmUciDGVR1xJIvDCdkV/view?usp=sharing

💽 Audio ke-323: Bab 27 Mengagungkan Kehormatan Kaum Muslimin dan Penjelasan tentang Hak-Hak Mereka serta Kasih Sayang terhadap Mereka ~ Pembahasan Hadits An-Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'Anhuma


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

وَعَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ ؛ مَثَلُ الْجَسَدِ ؛ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma ia bertutur, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, 'Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kecintaan, kasih sayang dan kelembutan di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuhnya tidak bisa tidur dan merasakan demam'."
(Muttafaqun ‘alaih)

Allahu Akbar.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memberikan gambaran yang lainnya. Di hadits ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, permisalan orang-orang beriman dalam cinta, dalam kasih, dalam kelembutan mereka itu seperti satu jasad, satu tubuh, Jamaah.

Kita lihat tubuh ini ada kepala, ada tangan, ada kaki. Itu tatanan masyarakat muslim seperti itu. Kalau tangannya sakit, ada bisul di tangannya, atau ada luka di tangannya, atau patah tulang jari telunjuknya karena terjatuh, apakah yang merasakan sakit itu hanya tangannya? Apa yang akan dilakukan dokter? Dokter akan memeriksa, ya diperbaiki yang sakit. Kita pun kalau itu sakit kita akan perbaiki tangan kita, kita akan ikat atau bagaimana. Tapi seluruh tubuh kita tidak bisa dipungkiri akan demam malam hari. Enggak bisa tidur.

Padahal yang sakit jari telunjuknya, tapi mulut itu kadang kala merintih; panas di tubuh itu bisa sampai empat puluh. Dokter akan kasih obat yang mungkin obat itu tidak ada hubungannya sama tangan, tapi dengan seluruh tubuh. Kalau demam minum obat ini. Seperti itu orang-orang yang beriman.

Ahibbaty fillah.
Cerita seorang dokter ya, ana enggak pernah jumpa dia lagi. Dia bercerita tentang permisalan tubuh manusia ini. Jadi kata dia, kalau ada luka di tangan, umpamanya tergores, tergores tangan kita, akhirnya darah itu keluar. Itu disebutkan sama dokter bahwasanya, "Semua darah itu berlomba-lomba Ustadz, ke tempat ini untuk menutup darah itu, untuk memperbaiki jaringan yang rusak di sana..!" Berusaha darah itu datang ke sana.

Kita dalam kehidupan sosial kita, dalam kehidupan masyarakat kita, kita bisa melihat bagaimana orang-orang beriman. Ketika saudaranya di Palu tertimpa musibah, yang dari Jakarta datang, yang dari Jember berangkat, yang dari Sumatera berangkat. Datang sukarelawan itu Jamaah, untuk membantu saudaranya.

Yang tidak bisa dengan tubuhnya, dengan hartanya dia akan membantu. Yang tidak mampu dengan tubuh, dengan hartanya, dia akan (bantu) dengan doa. Kenapa? Karena satu tubuh. Dia juga merasakan sakit saudaranya. Dia enggak bisa tidur, dia enggak nyaman makan. Itu orang-orang yang beriman, Jamaah.

Subhanallah, ya.
Kalau ada tetangganya yang sakit, ia berusaha untuk berbagi dengan dia. Dia tidak ingin makan kenyang, saudaranya kelaparan. Enggak bisa! Laparnya saudara, dia pun merasakan sakit. Hanya saja mungkin permisalan ini tidak semua orang merasakan, tergantung kadar keimanan orang tersebut. Semakin kuat imannya, dia akan semakin cinta kepada saudaranya.

Bahkan kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ ❳

Tidak dikatakan beriman

"Tidak dikatakan beriman seseorang di antara kalian"

❲ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ❳

"sampai dia mencintai saudaranya seperti mencintai diri sendiri."

Sampai seperti itu!
Maka tugas kita, ketika merasa..
Menjadi seorang mukmin, engkau harus peduli dengan mukmin yang lain. Enggak ada nafsi-nafsi. Mukmin itu, yang hidup, yang memikirkan diri sendiri (individualisme), yang kita lihat sekarang, orang yang lagi makan dia makan, saudaranya makan/tidak, dia tidak memikirkan hal itu. Muslim enggak seperti itu!

Dalam urusan dagang pun, subhanallah ya. Bagaimana dicontohkan oleh seorang Syaikh dulu di kota Madinah, ya.. puluhan tahun yang lalu, ketika orang-orang di pasar, pasar tempatnya syaitan meletakkan benderanya, tempat perangnya syaitan di sana menggoda manusia. Itu tuh orang-orang beriman pagi hari, mereka sebelum buka tokonya mereka sarapan bareng. Jualannya sama. Karena bisa diatur di pasar induk itu ya.. yang jualan cabe, jualan cabe semuanya; yang jualan pisang, pisang semuanya, umpamanya.

Subhanallah.
Ini mereka, sebelum buka toko sarapan bareng-bareng. Setelah sarapan bareng-bareng, masyaaAllah, lalu mereka bangkit. Ayo-ayo..! Buka-buka, sudah, Bismillah. Mereka pada buka toko.

Biasanya konsumen atau pembeli itu datang ke toko yang pertama, yang paling dekat sama jalan. Subhanallah, datang. Kemudian tawar-menawar, orang itu beli sudah, dibayarin, pergi itu konsumen. Lalu datang lagi konsumen (pembeli) ke toko yang sama, karena sekali lagi kan biasanya toko yang pertama lebih mahal, karena memang pembeli itu langsung menuju ke sana.

Ketika datang pembeli kedua, ini pemilik toko tidak mau menjual itu barang. Enggak menjual. Apa kata pemilik tokonya?
Alhamdulillah.. aku sudah dapat rezeki. Engkau ke sebelah, silakan.. Silakan ke sebelah..!
Kenapa itu terjadi? Ada cinta, Jamaah. Ada kasih sayang di antara mereka.

Sekarang rebutan yang ada, rebutan konsumen. Bahkan kalau ada konsumen yang masuk ke toko saudaranya, bagaimana bisa keluar dari sana supaya beli di tempat dia.

Ini tatanan masyarakat yang jauh dari nilai-nilai Islam; mereka seperti satu jasad. Ketika berbahagia, yang lainnya ikut berbahagia. Enggak ada hasad, hidup tanpa ada iri dan dengki. Yang ada cinta dan kasih sayang. Itu yang menjadikan bunga-bunga menjadi bersemi, Jamaah. Dan kita hidup tanpa takut ada yang menyakiti.

Tapi tatkala cinta dan kasih sayang yang landasannya adalah iman kepada Allah dan hari akhir itu berkurang, menipis, bahkan bisa hilang, maka masyarakat akan menjadi masyarakat hutan rimba. Yang kuat makan yang lemah, yang lemah ditindas terus-terusan. Tapi terkadang yang lemah pun akan memiliki iri dan dengki, sehingga di tempat itu tidak ada kebahagiaan. Yang ada hanya kepentingan.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.