F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-312: Bab 26 ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah

Audio ke-312: Bab 26 ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-575
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 03 Muharram 1446 H / 09 Juli 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/19-6Lzu9zvnv2yMNg4IiPJ6GgEH5wF1gw/view?usp=sharing

💽 Audio ke-312: Bab 26 Diharamkannya Berbuat Zalim dan Perintah untuk Mengembalikan Hak Orang yang Dizalimi ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ قَالَ : ❲ أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ؟ ❳ ، قَالُوا : الْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ ، فَقَالَ : ❲ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاةٍ وَصِيَامٍ ، وزَكَاةٍ ، وَيَأْتِي وَقَدْ شَتَمَ هَذَا ، وَقَذَفَ هَذَا ، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا ، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا ، وَضَرَبَ هَذَا ؛ فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ ؛ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ ؛ فَطُرِحَتْ علَيْهِ ، ثُمَّ طُرِحَ في النَّارِ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, "Apakah kalian tahu, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab, "Orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak mempunyai dirham dan tidak pula harta benda." Beliau menjelaskan, "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa dan zakat, tetapi dia juga telah mencela Fulan, menuduh Fulan, memakan harta Fulan, menumpahkan darah si Fulan, serta memukul Fulan. Dan pahala kebaikannya diberikan kepada Fulan ini dan kepada yang itu. Lalu jika pahala kebaikannya sudah habis sebelum menutupi kewajiban-kewajibannya, maka akan diambil dari dosa-dosa mereka atau orang-orang yang dizaliminya dan dilemparkan kepadanya. Setelah itu dia dilemparkan ke dalam neraka."
(HR. Muslim)
Ini ada orang yang bangkrut. Kalau bangkrut di dunia, ya.. seorang bisa bekerja kembali. Mungkin dia dulu orang kaya, tahu-tahu dirampok. Dia punya toko, hartanya terbakar, dia jatuh miskin. Mungkin dia satu, dua, tiga tahun jadi kaya lagi.

Makanya Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada para sahabatnya,

❲ أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ؟ ❳

Kalian tahu enggak, siapa itu orang yang bangkrut (pailit) itu?

Para sahabat menjawab orang yang bangkrut dalam kaca mata mereka. Siapa orang bangkrut itu? Yang tidak punya uang cash dan tidak punya aset. Ya.. uang cash enggak ada, aset enggak punya.

Terkadang ada orang fulus enggak ada. Gak.. ana enggak punya fulus, habis fulus ana. Tapi ana punya aset yang bisa nutupin utang-utangnya. Berarti dia enggak bangkrut, dia punya. Atau ada orang asetnya sudah habis, tapi jadi fulus semuanya. Dia enggak bangkrut. Ini dalam kaca mata dunia. Kita mengukur saudara kita bangkrut itu dari sana. Fulan dulu kaya, sekarang habis hartanya, Ustadz. Semuanya dijual dan dia pun masih terbebani utang, masih tersisa, akhirnya dipenjara. Bangkrut itu orang.

Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam ingin menjelaskan kepada para sahabatnya, orang yang bangkrut dalam pandangan agama.

❲ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي ❳

"Adapun orang yang bangkrut (orang yang pailit) dari kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat,"

❲ بِصَلاةٍ ❳

"dia bawa pahala shalat, puasa, zakat."

Dalam riwayat yang lainnya dikatakan,

❲ يَأْتِي بِحِسَانٍ مِثْل جِبَال ❳

Dia bawa amal-amal kebajikan. Pahalanya ini seperti gunung-gunung, Jamaah, yang dia bawa.

Nih orang baik nih, shalatnya berpahala, puasanya berpahala, zakatnya berpahala. Soalnya kalau enggak berpahala, bukan amal kebajikan. Ada orang yang bawa amalan banyak, tapi pada hari kiamat,

{ فَجَعَلْنَـٰهُ هَبَآءًۭ مَّنثُورًا }

"Kami jadikan debu yang berterbangan."

Karena dia enggak ikhlas.

Ini orang ikhlas, hablumminallah-nya baik, tapi dia punya masalah. Dia bawa pahala banyak, ternyata orang ini telah melakukan kesalahan kepada orang lain.

❲ شَتَمَ هَذَا ❳

Mencela, mencaci, memaki, menghinakan, bahasa sekarang membully saudaranya.

Kita bisa lihat itu orang-orang yang kerjanya hanya menulis komentar (komentator), apa saja dia komentarin. Komentarnya kadang kala menyakitkan hati, komentarnya kadang kala isinya celaan dan makian, bahkan kadang kala sampai tuduhan yang tidak boleh dituduhkan kepada seorang muslim. Dia pernah mencela Fulan.

❲ وَقَذَفَ هَذَا ❳

Pernah menuduh orang lain berzina. Hei, anak haram! Umpamanya dia ngomong seperti itu. Dia menuduh itu bapaknya berzina, ibunya berzina. Dia pernah melakukan itu.

Mungkin selama ini enggak berasa dia. Karena dia orang besar, orang lain tidak berani melawan dia, sehingga dia dengan mudah mengeluarkan kata-kata yang menyakiti saudaranya, yang menghinakan saudaranya. Dan biasanya hal ini terjadi dengan orang yang berlebih hartanya.

Allah mengatakan,

{ وَيۡلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٖ لُّمَزَةٍ ۞ ٱلَّذِي جَمَعَ مَالاً وَعَدَّدَهُۥ ۞ }

Tuh.. Celaka buat orang yang kerjaannya memaki, mengumpat, kadang kala dengan tangannya.

Ada orang yang mencaci dengan tangannya; ada isyarat-isyarat dengan tangan yang artinya makian. Ada yang dengan mata, ada yang dengan senyum menghinakan saudaranya, ada yang dengan ucapan. Maka kelak engkau akan disidang pada hari kiamat atas apa yang engkau kerjakan.

Ini orang bawa pahala shalat, puasa, zakat, kebaikan yang banyak. Dia mencaci Fulan, menuduh Fulan berzina.

❲ وَأَكَلَ مالَ هَذَا ❳

Pernah makan yang haram; makan harta saudaranya, menipu saudaranya.

Kita itu kadang kala, Jamaah, beli di pasar. Nih pedagang buah kadang kala ya, beli di pasar, yang di atas bagus-bagus.. yang di bawah busuk, kecil-kecil. Atas dasar apa engkau makan harta saudaramu dengan penipuan yang dilakukan?

Ada yang jual mobil; mobilnya jelek dia katakan bagus, mobilnya sudah enggak layak lagi untuk dinaiki, dia puji-puji, sehingga laku dibeli sama saudaranya. Saudaranya bayar duit, itu barang seharusnya harganya dua puluh juta, tapi karena dipoles dengan ucapan yang penuh dusta, jadi tiga puluh lima juta. Dibayar itu. Atas dasar apa engkau makan yang lima belas juta juta itu? Engkau tipu saudaramu.

Maka kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا ❳

"Barang siapa menipu bukan dari golongan kami," kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.

Dosa besar menipu ini, Jamaah! Maka dia melakukan itu. Makan harta saudaranya dengan cara riba, dengan cara yang haram.

❲ وَضَرَبَ هَذَا ❳

Pernah memukul Fulan.

Ada tuh preman-preman mungkin ya, yang jagoan, ketika SMA, ketika kuliah, semua teman-temannya pada takut sama dia. Dia pukul Fulan, pukul Fulan, semau dia, dia pukul. Atau siapa pun orang yang memukul dengan cara tidak benar, baik itu penguasa ketika memukul dengan cara tidak benar, melakukan tindakan yang tidak diperbolehkan.

Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, subhanallah, pernah meluruskan barisan (shaf) para sahabat ketika perang. Lalu ada satu yang dipukul karena maju ke depan. Lalu sahabat ini mengatakan,

❲ أَوْجَعْتَنِيْ يَا رَسُولَ الله ❳

Engkau telah menyakitiku, wahai Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam.

Lalu Nabi mengatakan kepada orang ini, Iya, engkau qishash. Aku tadi menyakitimu, sekarang engkau balas!

Lalu kata Sawaad ini mengatakan, Ya Rasulullah, aku tadi dipukul enggak pakai baju. Artinya terkena langsung dengan kulitnya. Maka dia minta Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam membuka perut.

Ketika Nabi membuka perut, sahabat pada marah semuanya. Itu orang ini langsung memeluk Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam. Apa yang menyebabkan engkau melakukan itu, ya Rasulullah? Ini kita sudah mau perang nih. Aku ingin yang terakhir aku lakukan, kulitku menyentuh kulitmu, wahai Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam, kata dia, dengan harapan dia mendapatkan syafa'at Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam.

Itu seperti itu, Jamaah. Bayangkan! Itu saja minta qishash, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Bagaimana dengan yang memukul saudaranya dengan cara tidak benar, membunuh saudaranya?!

❲ وَسَفَكَ دَمَ هَذَا ❳

Engkau tidak mempunyai hak membunuh dia, kemudian engkau bunuh dia. Bangkrut engkau pada hari kiamat nanti! Apa lagi kalau ini orang pahalanya memang sedikit. Ini yang bangkrut ini pahalanya banyak, habis pahalanya. Kalau sedikit ya semakin habis.

❲ وَضَرَبَ هَذَا ؛ فيُعْطَى هذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ ❳
Ketika persidangan pada hari kiamat, orang-orang datang menuntut. Ya Allah, Fulan ngambil harta ana, Fulan pernah mukul ana, Fulan punya utang sama ana enggak bayar, Fulan pernah mencaci maki ana, pernah menuduh ana macam-macam.

Maka akhirnya, orang ini enggak bawa harta. Dia enggak punya emas dan perak yang bisa digunakan untuk menyenangkan orang-orang yang menuntut kepada dia.

Di dunia ketika kita dituntut, kita bisa nego sama itu orang. Nego sama hakimnya, nego sama jaksanya. Ah sudahlah, berapalah bikin orang itu diamlah.

Nanti pada hari kiamat engkau enggak punya harta, engkau datang telanjang bulat enggak pakai alas kaki. Maka akhirnya, para penuntut itu dikasih pahala.

Orang ini shalatnya, capek dia shalat, mungkin sampai bengkak kakinya shalat, berangkat haji, berangkat umrah, pahalanya diberikan kepada orang-orang yang pernah disakiti dengan lisannya, dengan tangannya, dengan raganya. Setelah selesai.. pahalanya habis.

Ternyata ada orang yang belum dapat bagian, sudah habis pahalanya. Maka dilihat dosanya orang ini. Diringankan dosanya orang ini (orang yang dizalimi). Diringankan dosanya, diambil dosanya diberikan kepada Fulan karena kezaliman yang dilakukan.

Terus apa yang terjadi?

❲ فَطُرِحَتْ علَيْهِ، ثُمَّ طُرِح في النَّار ❳

Dilemparkan ke dalam neraka, Jamaah.

Maka kita yang beramal saleh, jaga amal saleh ini, jangan ditransfer ke orang lain, diberikan kepada orang lain, karena kita menzalimi orang-orang tersebut.

Mungkin kita enggak merasa sekarang, Jamaah. Ada orang-orang yang dizalimi yang di malam hari dia berdoa kepada Allah 'Azza wa Jalla. Mungkin ini orang selamat di dunia, tapi di akhirat kelak dia akan mendapatkan balasan.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.