F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-311: Bab 26 ~ Pembahasan Hadits Abu Qatadah Al-Harits bin Ribi

Audio ke-311: Bab 26 ~ Pembahasan Hadits Abu Qatadah Al-Harits bin Ribi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-574
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 02 Muharram 1446 H / 08 Juli 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/196A_SJu5MAoP7WeUBW9rzGOqmdsfO8CA/view?usp=sharing

💽 Audio ke-311: Bab 26 Diharamkannya Berbuat Zalim dan Perintah untuk Mengembalikan Hak Orang yang Dizalimi ~ Pembahasan Hadits Abu Qatadah, Al-Harits bin Rib'i Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib. Hadits yang selanjutnya.

وَعَنْ أَبِيْ قَتَادَةَ الْحَارِثِ بْن رِبْعِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ ، أنَّهُ قَامَ فِيْهِمْ ، فَذَكَرَ لَهُمْ أنَّ الْجِهَادَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ، وَالْإِيْمَانَ بِاللهِ أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ ، فَقَامَ رَجُلٌ ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ! أَرَأَيْتَ إنْ قُتِلْتُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ؛ تُكَفَّرُ عَنِّي خَطَايَايَ؟ فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : ❲ نَعَمْ ؛ إِنْ قُتِلْتَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَأَنْتَ صَابِرٌ ، مُحْتَسِبٌ ، مُقْبِلٌ غَيْرُ مُدْبِرٍ ❳ ، ثُمَّ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : ❲ كَيْفَ قُلْتَ؟ ❳ ، قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ قُتِلْتُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ؛ أَتُكَفَّرُ عَنِّي خَطَايَايَ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : ❲ نَعَمْ ؛ وَأَنْتَ صَابِرٌ ، مُحْتَسِبٌ ، مُقْبِلٌ غَيْرُ مُدْبِرٍ ؛ إلَّا الدَّيْنَ ؛ فَإِنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ قَالَ لِي ذَلِكَ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Qatadah Al-Harits bin Rib'i radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya suatu ketika Beliau berdiri di tengah-tengah mereka, lalu Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan kepada mereka bahwa jihad di jalan Allah dan keimanan kepada Allah adalah amalan yang paling utama. Kemudian seseorang berdiri dan bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku terbunuh di jalan Allah, apakah dosa-dosaku akan dihapuskan?" Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya, "Ya, jika kamu terbunuh di jalan Allah sementara kamu tabah dan berharap pahala, terus maju pantang mundur." Namun setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Apa pertanyaanmu tadi?" Dia menjawab, "Bagaimana pendapatmu jika aku terbunuh di jalan Allah, apakah dosa-dosaku akan dihapus?" Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ya, jika kamu tabah dan berharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, maju terus pantang mundur, kecuali utang, karena sesungguhnya Jibril yang memberitahukan itu kepadaku."
(HR. Muslim)
Allahu Akbar.
Ini berkaitan dengan utang. "Berkaitan dengan utang!"

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan kepada mereka, bahwa jihad fi sabilillah, beriman kepada Allah, adalah amalan yang terbaik.

Lalu ada seorang sahabat yang bertanya, ingin menegaskan. Dia bertanya, Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu?

❲ إنْ قُتِلْتُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ❳

Kalau aku mati, tewas di jalan Allah, apakah akan dihapuskan kesalahan-kesalahanku?

Nabi mengatakan, Iya, dengan syarat.
"Iya dengan syarat"

❲ إنْ قُتِلْتُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ❳

"Bila engkau tewas di jalan Allah,"

❲ صَابِرٌ ❳

"engkau sabar, tabah menerima,"

❲ مُحْتَسِبٌ ❳

"berharap pahala dari Allah 'Azza wa Jalla."

Bukan mengharapkan pujian, bukan sanjungan, bukan cari harta, tapi dia bersabar dan berharap pahala. Ini mengingatkan kita dengan amalan-amalan yang lainnya: puasa, shalat pada malam lailatul qadar.

Kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,

❲ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَنًا وَاحْتِسَابًا ❳

Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan

❲ إِيْمَنًا ❳

karena keimanan dia, (karena dia mukmin)

❲ وَاحْتِسَابًا ❳

karena dia berharap dari Allah 'Azza wa Jalla,

maka akan diampuni segala dosa-dosa dia di masa lalu.

Di sini pun ketika berjihad, dengan catatan engkau tewas, sabar, berharap pahala, maju tak gentar, tidak mati dalam kondisi melarikan diri.

Ada orang perang, lari menghadapi musuh dan dia tewas di sana. Ada orang tewas karena dia lari (kabur) dipanah oleh musuhnya, tewas dalam kondisi dia kabur. Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menjelaskan, enggak! Engkau sabar, berharap pahala, maju dan tidak kabur, maka akan diampuni dosa-dosamu.

Kemudian beberapa saat berlalu, Nabi mengatakan kepada laki-laki tersebut.

❲ كَيْفَ قُلْتَ؟ ❳

Gimana kamu tadi bertanya?

Dia mengatakan,

أَرَأَيْتَ

Gimana pendapatmu kalau aku tewas di jalan Allah, apakah kesalahan-kesalahanku, dosa-dosaku akan diampuni?

Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wasallam mengatakan,

❲ نَعَمْ ❳

Iya, akan diampuni segala dosa-dosamu

❲ وَأَنْتَ صَابِرٌ مُحْتَسِبٌ ، مُقْبِلٌ غَيْرُ مُدْبِرٍ ❳

Dengan syarat yang tadi kita sebutkan.

❲ إلَّا الدَّيْنَ ❳

kecuali utang,

❲ فَإِنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ قَالَ لِي ذَلِكَ ❳
tadi Jibril menyampaikan kepada aku, bahwa semua dosanya diampuni kecuali utang.

Para ulama menjelaskan, utang ini hanya permisalan. Artinya semua yang ada hak orang lain pada diri dia, itu tidak diampuni. Namun karena utang ini kebanyakan orang meremehkan, dia pikir dengan dia mati utangnya lunas. Utang tetap utang! Bahkan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam pernah tidak mau menyalati orang yang punya utang. Ini berhubungan dengan hak orang lain. Kalau utang saja tidak akan diampuni, bagaimana dengan kezaliman-kezaliman yang lain?

Maka buat teman-teman yang masih punya utang, segera dilunasi utangnya. Yang mau berangkat umrah enggak punya duit, jangan berutang! Tunggu, sabar. Yang mau haji pun seperti itu. Karena urusannya ini, urusan yang tidak mudah.

Semua dosa diampuni kecuali utang. Ini berkaitan dengan hak orang lain. Kita pernah ghibahin orang, ngambil hartanya orang, kemudian mencaci maki orang, menghina orang lain. Maka semua yang berkaitan dengan hak orang lain (manusia), karena,

❲ حُقُوْقُ الْعِبَادِ مَبْنِيَّةٌ عَلَى الْمُشَاحَةِ ❳

Haknya manusia itu berdiri di atas perasaan kikir.

Dia tidak mudah memberikan haknya kepada orang lain. Manusia itu mengatakan, Ini milikku..! Ini milikku..! Dan pada hari kiamat, kita enggak bawa harta. Kita hanya bawa amalan. Dan jangan sampai engkau bawa banyak amalan, tapi di hari kiamat engkau bangkrut nantinya. Sebagaimana hal ini dibahas pada hadits yang selanjutnya.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.