F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-309: Bab 26 - Pembahasan Hadits Adi bin Umairah

Audio ke-309: Bab 26 - Pembahasan Hadits Adi bin Umairah
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-572
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 KAMIS, 27 Dzulhijjah 1445 H / 04 Juli 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/17lX2dANDAfmsy_Lpf5tGd_TOo6G2VWIf/view?usp=sharing

💽 Audio ke-309: Bab 26 Diharamkannya Berbuat Zalim dan Perintah untuk Mengembalikan Hak Orang yang Dizalimi - Pembahasan Hadits 'Adi bin 'Umairah Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Ahibbaty fillah.
Kembali kita berjumpa untuk belajar. Dan tidak boleh seorang muslim bosan belajar. Karena sejatinya derajat-derajat di surga itu, yang kata Allah 'Azza wa Jalla,

{ يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ }

"Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat."(QS. Al-Mujadilah: 11)
Maka semoga yang akan kita kaji itu mengangkat derajat kita, mendekatkan kita kepada Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib.
Kita masuk ke hadits dalam bab yang berkaitan dengan kezaliman. Bagaimana seorang muslim dalam kehidupan ini untuk menghindari kezaliman, agar dia tidak melakukan kezaliman sedikit pun kepada siapa pun. Karena kelak akan ada pengadilan di mana semua yang kita lakukan kepada orang lain berkaitan dengan kehormatannya yang kita nistakan; hartanya yang mungkin kita ambil; atau tubuhnya yang kita lukai; atau nyawanya yang kita hilangkan; pada hari itu akan Allah tegakkan keadilan.

Dan hadits-hadits yang berkaitan dengan kezaliman ini sangat banyak sekali.

{ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا }

Kata Allah 'Azza wa Jalla, Maka akan merugi, sengsara, melarat, orang yang membawa kezaliman pada hari itu. (QS. Thaha: 111)

Na'am, kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

وَعَنْ عَدِيِّ بْنِ عُمَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ : ❲ مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَلٍ ، فَكَتَمَنَا مِخْيَطًا فَمَا فَوْقَهُ ؛ كَانَ غُلُولًا يَأْتِي بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ❳ ، فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ أَسْوَدُ مِنْ الْأَنْصَارِ - كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ - ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ! اقْبَلْ عَنِّي عَمَلَكَ ، قَالَ : ❲ وَمَا لَكَ؟ ❳ ، قَالَ : سَمِعْتُكَ تَقُولُ كَذَا وَكَذَا ، قَالَ : ❲ وَأَنَا أَقُولُهُ الْآنَ : مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ ؛ فَلْيَجِئْ بِقَلِيلِهِ وَكَثِيرِهِ ، فَمَا أُوتِيَ مِنْهُ أَخَذَ ؛ وَمَا نُهِيَ عَنْهُ انْتَهَى ❳ . ❊ ( رَوَاهُ مُسْلِمٌ ).
Dari 'Adi bin Umairah radhiyallahu 'anhu ia menuturkan, "Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Barang siapa yang kami tugaskan untuk mengerjakan sesuatu, lantas dia menyembunyikan jarum atau sesuatu yang lebih kecil daripadanya, maka kelak pada hari kiamat dia akan datang dengan membawa sesuatu yang disembunyikannya itu.' Kemudian seseorang berkulit hitam dari kaum Anshar bangkit menuju Beliau seakan-akan aku melihat kepadanya. Lantas dia berkata, 'Wahai Rasulullah, perkenankanlah aku menerima tugas yang engkau bebankan kepadaku.' 'Memangnya ada apa denganmu?' tanya Beliau. Orang itu menjawab, 'Aku mendengar engkau mengatakan ini dan itu.' Maka Beliau bersabda, 'Aku tegaskan sekarang! Barang siapa yang kami tugasi suatu pekerjaan, maka hendaklah dia membawanya, baik yang sedikit maupun yang banyak. Apa pun yang diberikan untuk dirinya, maka dia boleh mengambilnya dan apa yang dilarang untuknya maka dia tidak boleh mengambilnya'."(HR. Muslim)
Subhanallah, Jamaah.
Berkaitan dengan jabatan, berkaitan dengan amanah yang diberikan, kita berada di masa di mana manusia berlomba-lomba untuk meraih jabatan. Dia keluarkan hartanya, bahkan sebagian menghalalkan segala cara agar dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan, bahwa barang siapa yang dikasih jabatan, dikasih pekerjaan, dikasih amanah, kemudian dia menyembunyikan mikhyatan ( مِخْيَطًا : jarum) yang seharusnya diberikan kepada tempat dia kerja lalu dia ambil, lalu dia bawa pulang, lalu dia nikmati, padahal dia tidak mempunyai hak di sana,

❲ كَانَ غُلُولًا يَأْتِي بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ❳

maka itu adalah termasuk pengkhianatan, yang dia akan membawa dosanya pada hari kiamat. Dia akan bawa itu, Jamaah!

Ketika Nabi sudah menjelaskan seperti itu, ini ada sahabat yang bangun, dia malah minta untuk dipakai (untuk diperkerjakan). Maka akhirnya Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menegaskan, agar manusia semakin berhati-hati dalam urusan jabatan ini.

Maka apa kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan?

❲ مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ ❳

Barang siapa yang kami tugasi dengan suatu amalan, suatu pekerjaan,

❲ فَلْيَجِئْ بِقَلِيلِهِ وَكَثِيرِهِ ❳

hendaklah dia bawa semuanya; yang banyak, yang kecil, dia serahkan semua.

Kemudian yang dia dikasih, dia terima; diambil itu sebagai upahnya dia, sebagai gajinya dia. Dan yang dilarang jangan diambil.

Ini pertanda bahwa bila engkau menjadi seorang pejabat di sebuah pemerintahan, di sebuah perusahaan, engkau menjabat sesuatu, sehingga engkau bisa menghasilkan uang (mendatangkan uang), maka uang tersebut berikan kepada tempat engkau kerja. Jangan sampai engkau mendapatkan sepuluh juta yang disetorkan sembilan juta.

Kalau sekarang, Jamaah, fenomena yang kita lihat, subhanallah. Kebocoran-kebocoran di instansi pemerintah kita yang sangat memprihatinkan. Sampai akhirnya, Dirut ini, Dirut itu, pejabat ini, pejabat itu berakhir ditangkap oleh KPK, di penjara; menteri pun, setingkat menteri, anggota dewan, Gubernur, Bupati. Maka hendaklah seorang semakin takut sama Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Oke, sebagian selamat, tidak tertangkap, tidak ada yang mengetahui kalau dia melakukan kezaliman, mengambil hartanya orang, merampok dengan sembunyi-sembunyi milik negara. Dia sampai pensiun, sampai selesai jabatannya, menikmati hidup ini. Dia akan datang pada hari kiamat membawa beban itu buat dia.

Maka buat yang menjabat, yang bekerja di sebuah perusahaan, janganlah engkau mengambil sesuatu dari tempat kerjamu, kecuali yang memang diperbolehkan untuk diambil. Yang enggak boleh, jangan diambil; yang dipersilakan, monggo diambil.

Alhamdulillah, aturan semuanya jelas. Kita hendaklah mentaati aturan yang ada selama tidak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, Shallallahu 'alaihi wasallam.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.