F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-64 Bab Shalat Sunnah Bag. 3

Audio ke-64 Bab Shalat Sunnah Bag. 3
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 KAMIS | 29 Dzulqa’dah 1445 H | 6 Juni 2024 M
🎙 Oleh: Ustadz Anas Burhanuddin, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-64
https://drive.google.com/file/d/1fnWIgNAXiOZqJmglLCVZCJTMGcEDcMFT/view?usp=sharing

📖 Bab Shalat-Shalat Sunnah (Bag. 3)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين
أما بعد
Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allāh subhānahu wa ta’ālā.

Kita lanjutkan kajian kita dari kitab Matnul Ghāyah wat Taqrīb (متن الغاية والتقريب) karya Abu Syuja’ Al-Ashfahani rahimahullāhu ta’ālā.

Kali ini kita akan membahas pasal tentang shalat-shalat sunnah. Al Imam Abu Syuja’ Al-Ashfahani rahimahullāhu ta’ālā mengatakan,

وَثَلاَثُ نَوَافِلَ مُؤَكَّدَاتٌ

Dan ada 3 (tiga) shalat sunnah yang ditegaskan lagi di luar shalat sunnah yang dianjurkan dan disyaratkan jama'ah di sana, yaitu shalat Ied (1), shalat Gerhana (2), dan shalat Istisqa (3).

Kemudian juga diluar shalat rawatib yang mengiringi shalat fardhu, masih ada 3 shalat sunnah lagi yang ditegaskan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Apa saja?

1. Shalat malam atau yang disebut sebagai qiyamul lail (صَلَاةُ اللَّيْلِ).

Dan kalau dilakukan setelah kita tidur dahulu maka namanya adalah tahajud. Ini berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallāhu 'anhu yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwasanya Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang,

أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ

“Wahai Rasūlullāh shalat apa yang paling utama setelah shalat fardhu?"

Maka Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ

"Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam."

Dan kalau beliau tidak sempat untuk mengerjakan shalat malam ini bahkan Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengqadhanya di waktu Dhuha. Saking pentingnya shalat malam ini bagi Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Dan biasanya beliau shalat 11 rakaat, dalam sebuah riwayat disebutkan 13 rakaat bersama witirnya, ini adalah wirid malam Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Namun kita boleh shalat 2 rakaat, bisa lebih dari itu, namun yang shahih tidak ada batasan maksimal rakaatnya karena Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى

"Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat."

فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الفَجْرَ فَلْيُوتِر بِرَكْعَةِ

"Maka kalau seorang di antara kalian khawatir masuknya waktu Fajar maka hendaklah dia shalat witir dengan (satu) rakaat."(Muttafaqun ‘alaih)

Ini menunjukkan tidak ada batasan maksimal untuk jumlah shalat malam.

Kemudian yang selanjutnya adalah,

2. Shalat Dhuha (وَصَلاَةُ الضُّحَى).

Dalilnya adalah hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallāhu ‘anhu,

قَالَ : أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلاَثٍ

“Kekasih saya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepada saya 3 perkara, yaitu puasa 3 hari dalam 1 bulan (puasa 3 hari setiap bulan), kemudian 2 rakaat shalat Dhuha dan Witir sebelum tidur.”

Ini adalah 3 wasiat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam untuk Abu Hurairah radhiyallāhu ‘anhu. Yang menjadi pembahasan kita adalah shalat Dhuhanya (2 rakaat Dhuha). Ini juga ditegaskan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Dan tidak ada batasan maksimal juga untuk shalat Dhuha sebagaimana dijelaskan oleh Aisyah radhiyallāhu ‘anha dalam hadits riwayat Muslim.

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ‏-صلى الله عليه وسل-يُصَلِّي اَلضُّحَى أَرْبَعًا, وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اَللَّهُ

"Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam kadang-kadang shalat Dhuha 4 rakaat dan kadang-kadang beliau menambah sekehendak beliau (tidak ada batasannya)."

Dan juga karena Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى

"Shalat siang dan malam itu 2 rakaat 2 rakaat tanpa ada batasannya."
(Hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad yang shahih).

3. Shalat tarawih (وَصَلاَةُ الضُّحَى)

Shalat Tarawih adalah shalat yang biasa dilakukan oleh umat Islam pada malam-malam bulan Ramadhan. Disebut Tarawih jamak dari tarwīhah (تَرْوِيْحَةٌ) yang artinya adalah istirahat atau rehat.

Kenapa demikian? Karena saat mengerjakannya umat Islam melakukan istirahat di antara shalat-shalat yang panjang ini, setiap 2 rakaat mereka salam dahulu kemudian istirahat. Maka disebut Tarawih dan ini yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Beliau memotivasi kita untuk mengerjakan Tarawih ini dalam sabda beliau hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang qiyam pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan ihtisab maka diampuni untuknya dosa-dosa yang telah lalu."

Dan Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam mencontohkan untuk shalat pada malam-malam bulan Ramadhan ini, maka ketika beliau qiyamul lail dan tarawih para sahabat mengikuti beliau dalam shalat ini.

Ketika mereka melihat beliau shalat maka mereka ikut shalat, semalam dua malam dan ketika masuk malam yang ketiga atau malam yang keempat para sahabat sudah menunggu beliau untuk shalat Tarawih lagi namun ternyata Beliau (shallallāhu ‘alaihi wa sallam) tidak keluar dan akhirnya Beliau (shallallāhu ‘alaihi wa sallam) menjelaskan keesokan harinya bahwa beliau tidak keluar karena khawatir shalat ini akan menjadi wajib atas mereka.

Maka akhirnya Beliau (shallallāhu ‘alaihi wa sallam) tidak shalat Tarawih lagi di malam-malam yang selanjutnya, namun kemudian sunnah ini kembali dihidupkan oleh Umar bin Khaththab radhiyallāhu ‘anhu ketika beliau menjadi khalifah dan amirul mukminin.

Maka termasuk sunnah yang ditegaskan adalah melaksanakan shalat Tarawih pada malam-malam Ramadhan dan keterangan tentang praktik Tarawih pada zaman Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallāhu 'anha.

Inilah shalat-shalat sunnah yang diajarkan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam dalam sehari semalam.

Semoga bisa menambah ilmu dan wawasan kita dan memotivasi kita untuk memperbanyak ibadah sunnah terutama shalat sunnah karena Allāh subhānahu wa ta’ālā sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Demikian semoga bermanfaat, wallāhu ta’ālā a’lam.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.