F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-302: Bab 26 ~ Pembahasan Hadits Muadz

Audio ke-302: Bab 26 ~ Pembahasan Hadits Muadz
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-560
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 27 Dzulqa'dah 1445 H / 04 Juni 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1cpHqHiRRKkji69_SN1zOIIvM6iaX9nSm/view?usp=sharing

💽 Audio ke-302: Bab 26 Diharamkannya Berbuat Zalim dan Perintah untuk Mengembalikan Hak Orang yang Dizalimi ~ Pembahasan Hadits Mu'adz Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

وَعَنْ مُعَاذٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قالَ : بَعَثَنِي رَسُولُ اللهِ ﷺ ، فَقَالَ : ❲ إنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الكِتَابِ ، فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أنَّ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ ، وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ ؛ فَأَعْلِمْهُمْ أنَّ اللهَ قَدْ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَومٍ وَلَيْلَةٍ ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ ؛ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ قَدِ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ ، فَتُرَدُّ فِي فُقَرَائِهِمْ ، فإنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ ؛ فَإِيَّاكَ وَكَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ ، وَاتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ [الْبُخَارِيُّ(١٤٩٦)، وَمُسْلِمٌ (١٩)].

Dari Mu'adz radhiyallahu 'anhu ia bercerita, "Suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengutus aku seraya berpesan, 'Sesungguhnya kamu akan mendatangi suatu kaum dari kalangan ahli kitab (Yahudi atau Nasrani), maka ajaklah mereka agar mau bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah (sesembahan) yang berhak untuk disembah selain Allah dan bahwasanya aku adalah Rasul Allah. Jika mereka menaati kamu dalam hal itu, maka beritahukanlah mereka, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka menaati kamu dalam hal itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mewajibkan atas mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka, untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka. Jika mereka menaati kamu dalam hal itu, maka jauhilah dari mengambil harta-harta pilihan mereka. Dan takutlah kamu terhadap doa orang yang dizalimi, karena sesungguhnya tidak terdapat hijab (dinding penghalang) di antara doanya dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala'."(Muttafaqun 'alaih)
Subhanallah, Jamaah.
Ketika Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengutus Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu ke Yaman sebagai pendakwah, sebagai dai. Dan kita tahu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengutus semua para sahabatnya. Beliau menunjuk sahabat-sahabat pilihan untuk berdakwah, lalu Beliau training.

Sekarang istilahnya di-training ya, dikasih kajian dulu, dikasih nasihat, kasih metode strategi berdakwah. Karena Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menjelaskan, yang kau datangi ini ahlul kitab, Yahudi atau Nasrani.

Terus, bagaimana mendakwahi mereka?

Ajaklah mereka agar bersyahadat, bahwa [ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ ] Laa Ilaha Illallah, bukan diajak shalat. Diajak syahadat dulu. Karena orang yang mau shalat harus masuk pintu dulu. Ketika dia masuk pintu, dia punya kunci, ya alhamdulillah. Kuncinya adalah syahadat.

Sehingga menurut beberapa teman, ada acara sekaten umpamanya, itu katanya acara syahadatain ketika seorang hendak menonton wayang di masa dulu. Jadi bayarnya itu dengan bersyahadatain, maka disebut sekaten. Wallahu a'lam bisshawab tentang hal itu.

Lalu setelah berbicara tentang tauhid, baru berbicara tentang yang lainnya. Bisa tentang shalat, bisa tentang zakat.

Lalu Nabi mengatakan 'Alaihis-shalatu wassalam,

❲ تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ ❳

Diambil dari kalangan orang kaya yang ada di tempat itu dan diberikan kepada orang fakir yang ada di tempat itu.

Itu yang lebih utama, bukan dipindah. Kecuali sudah full, semua sudah pada dapat, masih tersisa harta, ya silakan dibungkus kemudian dibagikan.

Ya, setelah mereka taat dengan urusan tauhid, kemudian berbicara tentang shalat lima waktu. Setelah shalat lima waktu, lalu berbicara tentang harta. Kemudian Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mewanti-wanti Mu'adz bin Jabal. Karena biasanya orang kalau mau mengambil zakat, dia disuruh memilih. Tafadhal mana yang diambil untuk zakatnya. Ini umur dua tahun, ini umur setahun; dijelaskan umurnya sama dia.

Lalu Nabi mengatakan kepada Mu'adz bin Jabal,

❲ وَاتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ ❳

Hendaklah engkau berhati-hati dengan doanya orang yang dizalimi.

Dengan doanya orang yang dizalimi.Kenapa kok takut, Ustadz?

❲ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ ❳

Antara doa itu dengan Allah enggak ada pembatasnya. Langsung diangkat.

Sampai dikatakan,

❲ لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ ❳

Aku benar-benar akan menolongmu, walaupun butuh waktu sebentar.

Maka saudara-saudara kita yang dizalimi harus yakin dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan yang menzalimi pun jangan meremehkan.

Thayyib.
Mungkin sebagian orang, ketika disuruh ambil zakat, dia lihat, Oh.. kambingnya paling bagus, dia ambil. Dan orang ini sakit hati. Ya Allah, ini kambing kesukaanku, kok dibawa sama itu orang..?!
Maka hendaklah kita takut dengan doanya orang yang kita zalimi. Apalagi kalau yang kita zalimi adalah orang tua kita sendiri, yang doa orang tua sudah mustajab, bagaimana kalau doa orang tua yang dizalimi?!

Dalam hadits lainnya Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ اتَّقُوْادَعْوَةَ المَظْلُومِ وَإِنْ كَانَ كَافِرًا ❳

Takutlah terhadap doa orang yang dizalimi, meskipun diucapkan oleh seorang kafir. (Dia kafir sebenarnya.)

❲ فَإِنَّهُ لَيْسَ دُوْنَهَا حِجَابٌ ❳

Karena tidak ada hijab di antara keduanya.

Kata Imam Syafi'i mengatakan,

❲ أَتَهْزَءُ بِالدُّعَاءِ وَتَزْدَرِيْهِ ❳

Apakah engkau meremehkan doa, menghina doa, mengatakan, "Kalau doa terus, kapan Allah akan turunkan pertolongan-Nya?"

Berapa kali engkau berdoa? Ketika engkau merasa dizalimi, panjatkan doa kepada Allah 'Azza wa Jalla. Angkat tanganmu, minta sama Allah agar orang-orang yang menzaliminya (umpamanya) dikasih petunjuk, atau dicelakakan oleh Allah Jalla Jalaluh.

Dan ingat! Penyesalan selalu datang terakhir. Hendaklah kita yang masih sadar, yang masih bisa bertaubat, jangan sampai kita menyesal di akhir hayat kita. Khususnya tatkala di Padang Mahsyar, tatkala kita tidak memiliki kemampuan untuk menjaga kebaikan kita akan diberikan kepada orang-orang yang kita zalimi.

Dan di dunia, apabila itu orang yang dizalimi berdoa, subhanallah, Jamaah, sudah banyak bukti orang-orang yang dizalimi: diambil tanahnya, digusur rumahnya, lalu dia angkat tangan mohon sama Allah 'Azza wa Jalla, Ya Allah! Aku dizalimi ya Allah, sama Fulan ya Allah, hancurkan Fulan ya Allah.
Allah kabulkan itu, kalau memang dia dizalimi.

Karena ada orang merasa dizalimi, padahal dia enggak dizalimi, malahan dia yang melakukan kezaliman. Ini terjadi, Jamaah. Beberapa kasus penggusuran, ada orang tinggal di tanah yang kita beli. Sudah kita beli, dia tinggal di sana, kemudian diusir; marah-marah, minta ganti rugi. Ganti rugi apa? Soalnya ana sudah tinggal di sini, kata dia.
Na'am engkau dizalimi, apa engkau menzalimi yang punya? Engkau tinggal di tempat tanpa sewa, tanpa dikasih izin; sekarang diminta untuk meninggalkan, engkau menuntut untuk diberikan ganti rugi.

Dan sahabat Nabi, masyaaAllah. Sa'ad bin Abi Waqash, termasuk sahabat yang doanya dikabulkan oleh Allah 'Azza wa Jalla. Tatkala dia dizalimi oleh wanita tua, dia angkat tangannya memohon kepada Allah agar perempuan ini dikasih hukuman. Dan betul Allah berikan.

Dan kita sudah bahas juga, ada dua dosa yang paling pantas untuk disegerakan hukumannya di dunia, plus yang Allah sediakan buat dia di akhirat:
  1. Yang durhaka sama orang tuanya.
  2. Yang melakukan kezaliman kepada orang lainnya.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.