▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Syarhus Sunnah Al-Muzani : ❝ POINT 10 - AJAL SELURUH MAKHLUK ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧
Point 10 - Ajal Seluruh Makhluk
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
.الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد
Sahabat belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah Rabbul ‘Alamin
Kita lanjutkan kajian kitab Syarhus Sunnah karya Al Imam Al Muzani rahimahullah kali ini poin ke-10 saya beri judul "Ajal Seluruh Makhluk"
Penulis rahimahullah berkata :
وَالْخَلْقُ مَيِّتُونَ بِآجَالِهِمْ ، عِنْدَ نَفَادِ أَرْزَاقِهِمْ وَانْقِطَاعِ آثَارِهِمْ .
Artinya “Semua makhluk akan mati sesuai dengan ajal-ajal mereka yakni ketika Rizki mereka telah habis dan terputus amal-amal mereka”
Ada beberapa faedah dari perkataan Penulis di atas :
1. Seluruh makhluk pasti merasakan kematian,
Hal itu sebagaimana yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala firmankan dalam Surah Ali Imron surah ketiga ayat 185 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
Artinya “Setiap jiwa akan merasakan kematian, dan sungguh kalian akan disempurnakan pahala kalian adalah pada hari kiamat, maka Barang siapa yang diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka itulah orang yang beruntung Orang yang sukses”
Asyahid yang menjadi dalil dari ayat di atas adalah Firman Allah
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ
“Setiap jiwa akan merasakan kematian”
Bahkan demikian pula Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wasallam beliau pun merasakan kematian, sebagaimana yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala firmankan dalam surah Az-Zumar surah ke 39 ayat 30 Allah berfirman
اِنَّكَ مَيِّتٌ وَّاِنَّهُمْ مَّيِّتُوْنَ
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka pun akan mati”
Makanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pun dalam sejarah wafat di pangkuan istri beliau Aisyah Radhiyallahu Ta'ala ‘Anha.
2. Manusia mati karena jatah rezeki mereka memang sudah habis,
Hal itu sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah hadis yang shahih diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Hibban dan yang lainnya Nabi bersabda :
لا تَستبطِئُوا الرِّزقَ ، فإنَّهُ لمْ يكنْ عبدٌ لِيموتَ حتى يَبلُغَهُ آخِرُ رِزقٍ هوَ لهُ ، فأجْملُوا في الطَّلَبِ ، أخذُ الحلالِ ، وتركُ الحرامِ
“لا تَستبطِئُوا الرِّزقَ Janganlah kalian menganggap lambatnya rezeki, karena tidak ada seorangpun mati kecuali telah mendapatkan seluruh jatah rezekinya, nggak ada satu orang pun mati kecuali dia telah mengambil seluruh jatah rezekinya, kemudian kata nabi فأجْملُوا في الطَّلَبِ maka carilah rezeki dengan baik Bagaimana caranya أخذُ الحلالِ ، وتركُ الحرامِ mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram”
Jadi ketika manusia itu wafat, itu karena rezekinya sudah habis
3. Ketika seseorang wafat maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara,
Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam
إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة
“Ketika manusia itu meninggal maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
A. إلا من صدقة جارية (sedekah jariyah)
Shodaqoh yang pahalanya mengalir (seperti membangun masjid wakaf) selama Masjid itu masih dipakai untuk ibadah walaupun orang yang mewakafkannya telah wafat maka pahalanya terus mengalir
B. أو علم ينتفع به، (Ilmu yang Bermanfaat)
Mengajarkan Alquran, mengajarkan bagaimana seseorang itu shalat, mengajarkan bagaimana seseorang mentauhidkan Allah
C. أو ولد صالح يدعو له (Anak soleh yang senantiasa mendoakannya)
Karena yang senantiasa mendoakan ya anak sholeh, karena itu anak investasi yang paling berharga dalam hidup kita, tapi anak yang bagaimana ? anak yang sholeh
Demikianlah sahabat sekalian yang semoga dimuliakan oleh Allah Rabbul ‘Alamin penjelasan poin yang ke-10 Kitab Syarhus Sunnah karya Al Imam Al muzani Rahimahullah
Semoga bermanfaat
Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Post a Comment