F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-113 Wakalah - Bagian Ketujuh

Audio ke-113 Wakalah - Bagian Ketujuh
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SELASA | 24 Sya’ban 1445H | 5 Maret 2024M
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-113
https://drive.google.com/file/d/15HOtw2EFZbZLqnuE3xnXFMfsJJeiMNSZ/view?usp=sharing

📖 Wakalah - Bagian Ketujuh

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة و السلام على رسول الله أمام بعد


Anggota grup Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Masih bersama tema Al-Wakalah (الوكالة), yaitu Perwakilan.

Kriteria telah memenuhi amanat

Al-Muallif lebih dalam memberikan contoh konkret tentang konsekuensi dari amanah. Dari status anda sebagai seorang pemangku amanat (kepercayaan).

Beliau mengatakan:

ولا يجوز أن يبيع ويشتري إلا بثلاثة شرائط أن يبيع بثمن المثل وأن يكون نقدا بنقد البلد ولا يجوز أن يبيع من نفسه ولا يقر على موكله إلا بإذنه.

Dan sebagai contoh agar hukum perwakilan ini semakin jelas, beliau mencontohkan, andai anda mendapat kepercayaan untuk menjual atau kepercayaan untuk membelikan.

Mendapatkan kepercayaan untuk menjualkan, atau kepercayaan untuk membelikan, dalam kasus semacam ini maka anda dikatakan telah menunaikan kepercayaan, menunaikan amanat sebagaimana yang Allah perintahkan.

Allah berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَـٰنَـٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا
"Sejatinya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanat kepada orang-orang yang berhak menerimanya." [QS An-Nissa: 58]
Anda dikatakan telah menunaikan amanat tersebut, misalnya dalam akad jual atau akad beli, bila anda telah memenuhi tiga kriteria ini;

1. Anda menjual dengan harga yang wajar, atau yang sering disebut dengan harga pasar.


أن يبيع بثمن المثل

Anda menjual dengan harga yang wajar, atau yang sering disebut dengan harga pasar. Ketika anda menjual dengan harga yang lebih murah maka anda telah dikategorikan sebagai seorang kha'in.

Kenapa? Karena anda menjual dengan harga yang lebih murah, itu berarti anda menimbulkan kerugian yang tidak seharusnya ditanggung oleh pemberi kepercayaan kepada anda.

Sehingga dalam pernyataan al-muallif di sini, beliau hanya mensyaratkan, selama harga jual anda atau harga beli anda itu normal, sewajarnya, alias kalau anda sudah membeli dengan harga yang menurut masyarakat luas itu wajar. Anda dianggap telah menunaikan amanat.

Misalnya anda diminta untuk membeli suatu barang yang nilai di masyarakat dijual dengan harga Rp10.000, namun ternyata anda membelinya dengan harga Rp10.100. Selisih harga yang sedikit, banyak masyarakat yang menganggap ini masih pada ambang toleransi, maka anda telah dikategorikan telah menunaikan amanat.

Namun ketika anda membeli barang yang nilai wajarnya di masyarakat dijual dengan harga Rp10.000, anda membelinya dengan harga Rp15.000 atau bahkan mungkin Rp20.000, dua kali lipat. Maka dalam kondisi ini anda dikatakan telah berkhianat.

Tentu, kalau anda mampu membeli dengan harga yang lebih murah, atau menjual dengan harga yang lebih mahal dibanding harga yang sewajarnya, harga yang disebut dengan harga pasar. Maka tentu anda lebih layak untuk dikategorikan sebagai seorang yang أمين, seorang yang telah berhasil menunaikan kepercayaan.

Kenapa? Karena anda mampu membelikan dengan harga yang murah, mutu sama atau bahkan lebih bagus atau menjualnya dengan lebih mahal padahal barangnya sama seperti yang dilakukan oleh sahabat Urwal Al- Bariqi, ketika beliau mendapatkan kepercayaan membeli seekor kambing untuk dijadikan hewan kurban.

Ternyata dengan kemahiran beliau, beliau mampu membeli dengan harga yang lebih murah sehingga satu dinar yang sewajarnya itu mendapatkan satu ekor, ternyata dengan satu dinar dia mampu membeli dua ekor. Dan kemudian satu ekornya dijual kembali dengan harga satu dinar.

Sehingga beliau kembali kepada Nabi dengan membawa seekor kambing yang untuk dijadikan hewan kurban dan membawa kembali uang satu dinar.

Ini tentu dalam kepercayaan ini, Urwah Al-Bariqi radhiyallahu 'anhu mampu membelikan dengan harga yang lebih murah. Sehingga dalam kasus semacam ini sahabat Urwah Al-Bariqi telah menunaikan amanat.

Namun pertanyaannya. Apakah tanggung jawab sebagai pemikul amanat, penerima kepercayaan itu telah gugur dengan sekedar membeli dengan harga yang wajar (harga yang normal)?

Atau baru dikatakan gugur kalau anda bisa melakukan seperti yang dilakukan sahabat Urwah Al-Bariqi, yaitu mendapatkan harga yang jauh lebih murah atau menjual dengan harga yang jauh lebih mahal, melebihi harga sewajarnya?

Dari penjelasan muallif rahimahullahu anda dikatakan telah menunaikan amanat bila anda mampu membeli dengan harga yang sewajarnya atau menjual dengan harga yang sewajarnya.

Tidak harus anda membeli dengan harga yang lebih murah atau menjual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan harga yang berlaku di pasaran.

Namun tentu, sekali lagi. Kalau anda mampu membeli dengan harga yang jauh lebih murah, atau menjual dengan harga yang lebih mahal dan itu berhasil, maka berarti anda betul-betul telah menunaikan amanat.

Ini syarat pertama, yaitu anda melakukan suatu tindakan itu sewajarnya, seperti yang sewajarnya dilakukan oleh banyak orang, kalau itu jual beli anda mendapatkan harga jual atau harga beli yang sesuai dengan harga pasar.

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Kurang dan lebihnya mohon maaf.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.