F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-28 Bab Mandi Bag. 3 Pasal: Kewajiban dan Sunnah Mandi

Audio ke-28 Bab Mandi Bag. 3 Pasal: Kewajiban dan Sunnah Mandi
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 RABU | 26 Rajab 1445 H | 7 Februari 2024 M
🎙 Oleh: Ustadz Anas Burhanuddin, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-28
https://drive.google.com/file/d/1loEC9ZWAHjSpQHwtwx2q2OHBvmJCCl_X/view?usp=sharing

📖 Bab Mandi (Bag. 3) Pasal: Kewajiban dan Sunnah Mandi


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين
أما بعد
Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allāh subhānahu wa ta’ālā.

Kita lanjutkan kajian kita dari kitab Matnul Ghāyah wat Taqrīb (متن الغاية والتقريب) karya Abu Syuja’ Al-Ashfahani rahimahullāhu ta’ālā.

Abu Syuja Al-Ashfahani rahimahullāhu ta’ālā mengatakan,

وَإِزَالَةُ النَّجَاسَةِ إِنْ كَانَتْ عَلَى بَدَنِهِ

2. Menghilangkan najis jika ada najis di atas badannya.

Kalau sebelum mandi kita mendapatkan ada najis maka hendaknya kita membersihkannya dahulu sebelum kita memulai mandi.

Dan sebenarnya izālatun najāsah (إزالة النجاسة) atau menghilangkan najis ini bukan bagian dari mandi. Karena mandi adalah bersuci dari hadats. Persisnya, bersuci dari hadats akbar.

Sedangkan menghilangkan najis ini adalah thaharah yang lain. Dia adalah bersuci dari najis dan itu adalah ibadah yang lain. Namun keduanya kadang-kadang bertemu. Dan Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits yang shahih disebutkan, Beliau memulai mandi wajib Beliau dengan mencuci dzakar

غَسَلَ مَذَاكِيرَهُ

Beliau memulai dengan mencuci dzakar Beliau dahulu, barangkali ada najis di situ yang harus dihilangkan dahulu. Barangkali ada sisa air kencing atau barangkali masih ada tinja, maka ini kita bersihkan dahulu atau najis-najis yang lain. Sehingga ketika selesai mandi nanti kita suci dari najis dan juga suci dari hadats. Sehingga kita mendapatkan 2 kesucian.

وَإِيصَالُ الْمَاءِ إِلَى جَمِيعِ الشَّعْرِ وَالبَشَرَةِ

3. Menyampaikan air atau membuat air sampai ke seluruh rambut dan kulit karena ini adalah hakikat mandi.

Dalam mandi wajib air harus sampai ke seluruh anggota tubuh kita. Yaitu anggota tubuh yang lahir, anggota tubuh yang dzahir (anggota tubuh yang nampak) harus terkena oleh air. Karena itulah hakikat mandi.

Mandi adalah membuat air sampai ke seluruh anggota tubuh kita. Mulai dari kepala, leher, pundak kita, kemudian badan kita, dada, perut ke bawah sampai kaki, sampai ke ujung kaki kita, dari ujung kepala ke ujung kaki kita. Semua anggota yang lahir harus terkena oleh air. Karena itulah hakikat mandi.

Dan Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam mencontohkan bahwasanya Beliau juga memulai mandi beliau dengan membasuh kepala dahulu. Disebutkan dalam hadits Aisyah radhiyallāhu ‘anha bahwasanya Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam,

ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ
Jadi setelah berwudhu, Beliau mengambil air kemudian memasukkan jari-jari Beliau ke ujung-ujung rambut. Jadi Beliau urut, Beliau sampaikan air yang Beliau pakai untuk mandi keseluruh kepala dahulu sampai ke ujung-ujung rambut, ke dasar-dasar rambut.

حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَثَيَاتِ
Kemudian ketika Beliau merasa bahwasanya air sudah sampai ke seluruh kepala, seluruh kepala sudah basah, maka yang Beliau lakukan adalah menyiram kepala Beliau dengan 3 siraman.

ثُمَّ أَفَاضَ الْمَاءَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ
Kemudian beliau menyalurkan air ke seluruh anggota tubuh Beliau. (Muttafaqun ‘alaih)
Ini contoh dari Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Jadi itulah hakikat mandi. Mandi itu artinya mengalirkan air ke seluruh anggota tubuh kita. Karenanya di sini Abu Syuja' Al-Ashfahani rahimahullāhu ta’ālā menjadikan rukun yang ketiga adalah mengalirkan atau membuat air sampai ke seluruh rambut dan kulit.

Dan disebutkan dalam sebagian hadits,

تَحْتَ كُلِّ شَعَرَةٍ جَنَابَةً
Di bawah setiap helai rambut itu ada janabahnya,(HR Ibnu Mājah)
Ada kondisi junubnya, ada hadats akbar di situ. Meskipun hadits ini dilemahkan oleh sebagian ulama.

Namun, hakikat mandi adalah menyampaikan seluruh air, mengalirkan air ke seluruh anggota tubuh kita, baik kepala ataupun yang lain itu harus kena air semuanya.
Jadi inilah tiga kewajiban mandi wajib.
  1. Niat.
  2. Membersihkan badan dari najis.
  3. Mengalirkan air ke seluruh rambut dan kulit.
Barangkali ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat. Wallāhu ta'ālā a'lam.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه وسلمواخر دعونا ان الحمدلله رب العالمين


•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.