F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-279: Bab 24 ~ Pembahasan Surah Al-Baqarah Ayat 44

Audio ke-279: Bab 24 ~ Pembahasan Surah Al-Baqarah Ayat 44
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-512
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 KAMIS, 19 Sya'ban 1445 H / 29 Februari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1zy2CxeEcA_A_xQk-Pl0WxY55li-YGNV9/view?usp=sharing

💽 Audio ke-279: Bab 24 Dahsyatnya Siksaan bagi Orang yang Memerintahkan Kebaikan dan Melarang Kemungkaran, tetapi Ucapannya Bertentangan dengan Perbuatannya ~ Pembahasan Surah Al-Baqarah Ayat 44

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Pada pertemuan sebelumnya, kita telah menyelesaikan bab tentang Amar Ma'ruf Nahi Mungkar. Tentang bagaimana seharusnya seorang muslim dalam kehidupan ini; bagaimana dia menjadi lentera yang menerangi, yang membersihkan tatkala ada orang-orang yang menyisakan kotoran-kotoran, yang memperbaiki yang salah. Dia ingin menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang diridhai Allah 'Azza wa Jalla, yang bersih, yang suci, yang semuanya merasakan kedamaian, ketentraman, dan keadilan.

Tapi kita tahu, bahwa manusia memiliki sisi negatif. Iya, tugas kita tatkala manusia mengikuti nafsunya, tatkala manusia meninggalkan perintah Allah, tatkala dia terkungkung dengan dosa-dosanya, kita tidak boleh membiarkannya. Kita harus saling bertawasi, saling memberikan wasiat dalam kebaikan dan dalam kesabaran.

Kemudian kita masuk ke bab yang selanjutnya, yaitu:

[ بَابُ تَغْلِيْظِ عُقُوْبَةِ مَنْ أَمَرَ بِمَعْرُوْفِ أَوْ نَهَى عَنْ مُنْكَرِ وَخَالَفَ قَوْلَهُ أَوْ قَوْلُهُ فِعْلَهُ ]

Bab tentang Hukuman Berat bagi Orang yang Menyerukan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.

Tapi kalau di terjemahannya disebutkan: "Tetapi dia sendiri tidak mengerjakannya." Di dalam bahasa Arabnya disebutkan: "Tapi ucapannya menyelisihi perbuatannya."

Jadi di bahasa Arabnya disebut,

وَخَالَفَ قَوْلُهُ فِعْلَهُ أَوْ قَوْلَهُ فِعْلُهُ
"Ucapannya menyelisihi perbuatan, atau perbuatannya menyelisihi ucapannya."
Berapa banyak di antara kita yang pandai berkata, pandai merangkai kata-kata, untuk memotivasi orang lain melakukan kebaikan, tapi dia sendiri meninggalkan kebaikannya.

Nah, silakan dibaca ayat-ayatnya.

{ أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ }
"Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?"(QS. Al-Baqarah: 44)
Barakallahu fiik.
Subhanallah. Ayat ini adalah teguran kepada orang-orang Yahudi yang Allah turunkan kepadanya Al-kitab yakni Taurat, yang mereka membacanya, mereka memahaminya, dan mereka menyuruh orang lain untuk melakukan kebaikan.

Apa kata Allah?

{ أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ }

Gimana, kalian kok bisa menyuruh orang lain berbuat kebaikan, lalu kalian lupa dengan diri kalian sendiri?

{ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ }

Kalian paham dengan apa yang ada dalam Al-kitab, dengan ancaman serta hukuman yang berat buat mereka yang hanya pandai berkata.

Kadang kala ada orang tua mengatakan kepada anaknya, Nak, jangan merokok! Tapi dia sendiri sibuk dengan rokoknya.

Di akhir ayat Allah mengatakan,

{ أَفَلَا تَعْقِلُونَ }

Apa kalian enggak berakal?! Enggak mikir kalian, enggak paham?! Ke mana akal kalian?

As-Syaikh bin Utsaimin rahimahullahu Ta'ala beliau mengatakan, contohnya adalah seorang yang menyuruh orang lain meninggalkan riba, tapi dia sendiri melakukan riba, namun dengan bungkus yang berbeda. Beliau mengatakan orang yang seperti ini adalah benar-benar orang yang tidak menggunakan akalnya. Dia berusaha untuk memanipulasi riba supaya enggak jadi riba. Kalau orang yang jelas-jelas melakukan riba, jelas.

Lalu beliau menukil ucapan Ayyub as-Sikhtiyani rahimahullahu Ta'ala,

أَنَّهُمْ يُخَادِعُوْنَ اللهُ

Itu orang-orang yang berusaha untuk menipu Allah

كَمَا يُخَادِعُوْنَ الصِّبْيَانُ

Sebagaimana orang dewasa biasanya menipu anak kecil.

Mereka melakukan tindakan-tindakan yang seakan-akan Allah enggak tahu. Andai kata mereka melakukan dosa itu dengan terang-terangan, itu masih lebih ringan daripada mereka berusaha untuk mensiasati bagaimana yang haram jadi halal.

Maka kita hendaklah berusaha untuk mengamalkan apa yang kita ucapkan. Kita kelak akan ditanya tentang ilmu yang kita pelajari. Walaupun antum enggak menyuruh orang lain, tapi tatkala kita tahu dengan satu perintah, satu kewajiban, maka kelak pada hari kiamat akan ditanya:
عَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ بِهِ؟

Tentang ilmunya dipakai buat apa?

Apakah hanya untuk bergaya? Yang di depan namanya ada "doktor", yang di depan namanya ada "profesor", lalu ternyata dia sendiri tidak mengamalkan apa yang dia telah pelajari. Dia paham, bahkan hafal haditsnya, bahwasanya kalau orang makan hendaklah makan dengan tangan kanannya, minum dengan tangan kanannya.

فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأَكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ

Karena syaitan itu makan dan minum pakai tangan kiri.

Ketika engkau seorang profesor, doktor, lalu engkau tidak mengamalkan itu.

Ahibbaty fillah.
Bukan berarti kita juga tidak mengajak orang lain berbuat kebaikan. Karena merasa, Ustadz, ana masih banyak dosa. Tinggalkan itu dosa, dan ajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Ajak dirimu sendiri untuk melakukan kebaikan! Karena menjadi syubhat bagi orang-orang yang paham agama, ketika disuruh beramar ma'ruf nahi mungkar, disuruh mengajak orang lain, Haduh.. ana sendiri belum benar.

Semua orang, Jamaah, enggak ada yang suci. Semua melakukan salah dan dosa. Tapi berusahalah kita untuk tidak menjadi orang yang pura-pura baik, sedangkan kita belum baik. Kita berusaha untuk memperbaiki diri kita; apa yang kita ajarkan kepada orang, bagaimana kita mengamalkannya.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.