F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-276: Bab 23 ~ Pembahasan Hadits Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu Anhu

Audio ke-276: Bab 23 ~ Pembahasan Hadits Abu Said Al-Khudri
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-509
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 16 Sya'ban 1445 H / 26 Februari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1yVvAXFEw4Gq5KJesduB_Jfce-lW7z8a8/view?usp=sharing

💽 Audio ke-276: Bab 23 Memerintahkan kepada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran ~ Pembahasan Hadits Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ : ❲ أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ ❳ . ❊ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيِّ ، وَقَالَ : ❲ حَدِيْثٌ حَسَنٌ ❳.
Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam Beliau bersabda, "Sebaik-baik jihad adalah nasihat yang baik di hadapan penguasa yang zalim." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengatakan ini hadits yang hasan)
Thayyib. Hadits yang kesebelas dari bab ini.

Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam bersabda,
❲ أَفْضَلُ الْجِهَادِ ❳
Jihad yang paling mulia.
Ini menandakan bahwa jihad bertingkat-tingkat.

Allah mengatakan,

{ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَٰرَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ }
"Apakah kalian mau Aku kasih tahu. (Kasih tahu apa?) Sebuah perniagaan yang menyelamatkan kalian dari azab yang pedih." (Apa?) (QS. As-Shaff: 10)
{ تُؤْمِنُونَ بِٱللهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللهِ بِأَمْوَٰلِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ }
"Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dengan harta dan jiwa kalian." (QS. As-Shaff: 11)
Ada seorang yang berjihad, dia akan mengorbankan hartanya dan nyawanya.

Di sini Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ أَفْضَلُ الْجِهَادِ ❳
Jihad yang paling mulia (adalah)

❲ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ ❳
yaitu menyampaikan kebenaran, kalimat yang berisi keadilan di hadapan penguasa yang zalim.
Kalau penguasanya adil, penguasanya baik, menyampaikan kebenaran itu mudah. Yang akan didapat adalah ucapan terima kasih, jazaakallahu khair atas nasihatnya. Tapi seperti Ubaidillah bin Ziyad, apa yang didapat oleh sahabat Nabi radhiyallahu 'anhu ketika memberikan nasihat? Yang didapat adalah celaan, dan sebagiannya dibunuh. Seorang tabi'in, Sa'id bin Zubair, bagaimana dia dibunuh oleh Hajjaj bin Yusuf.

Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menyatakan ini adalah ❲ أَفْضَلُ الْجِهَادِ ❳, karena risiko bisa keluar dalam kondisi hidup itu sedikit. Yang ada risiko mati, dibunuh dan disembelih. Dan sejarah telah mencatat, berapa banyak alim ulama yang datang menjumpai pemimpin, memberikan nasihat, dan dia tidak keluar kembali.

Maka kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,

❲ أَفْضَلُ الْجِهَادِ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرِ ❳

Di hadapan penguasa yang zalim, di sisi dia.

Kita berulang kali menyampaikan, ketika hendak menasihati seorang pemimpin, seorang penguasa, seorang yang memiliki pejabat, tolong bukan di hadapan masyarakat. Orang ngasih nasihat pemimpin di mimbar masjid shalat Jum'at. Apakah dikatakan engkau memberikan nasihat kepada pemimpin, atau engkau sedang memprovokasi rakyat agar membenci pemimpinnya, agar berontak kepada pemimpin?

Kalau tujuan mau memberikan nasihat, berangkat!
Ya capeklah Ustadz, jauh ketemu pemimpinnya.
Berusaha! Kalau niatmu ikhlas, lillahi Ta'ala, Allah akan memudahkan.
Kebanyakan kita berdalih Enggak mungkin, sulit! Na'am. Sulit menghadapi pemimpin yang zalim, tapi bisa, berhadapan dengan dia. Ucapkan! Kalau engkau nanti dipenjara, kalau engkau nanti dibunuh, engkau akan menjadi sayyidi syuhada (orang yang termulia dari antara orang-orang yang mati syahid), karena jihadnya adalah jihad yang paling mulia.

Ketika memiliki pemimpin yang zalim, apa yang harus kita lakukan? Kita tidak boleh mendiamkannya. Kita diperintahkan untuk memberikan nasihat. Kita tidak boleh mendiamkan kemungkaran terjadi merajalela, dia zalimi sana, zalimi sini. Kita wajib memberikan nasihat kepada mereka. Datang kepada mereka, menegurnya, walaupun risikonya kita mungkin akan mati. Ada bencana buat kita.

Dan ada cara lain. Engkau berdoa. Ingat! Kita tidak boleh membiarkan kezaliman, ketidakadilan. Kita merubahnya! Dengan cara? Datang kepada pemimpin, diluruskan, kasih nasihat. Kalau enggak mampu? Doa.
Tapi jangan sampai mengingkari sebuah kemungkaran yang dapat menimbulkan kemungkaran yang lebih dahsyat. Mungkin kita bisa berdoa. Hanya berdoa? Jangan meremehkan doa, jangan meremehkan doa! Dalam sehari, berapa kali engkau mendoakan pemimpin-pemimpin yang zalim yang kau lihat dia melakukan kesalahan?

Al-Imam Ahmad Fudhail bin 'Iyadh, mereka mengatakan,

لَوْ كَانَتْ لِي دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ

Kalau aku memiliki satu doa mustajabah,

لَجَعَلْتُهَا لِلإِمَامِ .
aku akan jadikan doa itu untuk imam, untuk pemimpin.
Karena kalau imamnya baik, pemimpinnya baik, negeri dan rakyat akan baik. Tapi kalau pemimpinnya berambisi untuk hidup kekal di dunia, berambisi untuk berkuasa dan berkuasa, untuk memiliki harta yang berlimpah ruah, negeri jadi rusak dan rakyat pun merana dan menderita.

Maka doakan pemimpin-pemimpin umat Islam agar mereka menjadi pemimpin yang saleh, yang baik, diberi hidayah.

Dan kalau kita lihat di sini, di hadits nomor 194, kemudian hadits 195, di mana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ditanya oleh seorang sahabat, jihad apa yang paling mulia? Lalu Beliau mengatakan,

❲ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرِ ❳

Orang-orang yang berada di sekitar penguasa, yang berada di sekitar pemimpin itu beragam. Ada di antara mereka yang dekat sama pemimpin, yang jadi menterinya, yang jadi stafnya, atau jadi orang-orang dekatnya, itu yang keinginannya adalah untuk memperkaya diri, untuk menyelamatkan jabatannya. Ada yang seperti itu. Sehingga ketika pemimpin melakukan tindakan mungkar, tindakan keji, ya dia sulit untuk memberikan nasihat.

Tapi ada staf-staf pemimpin, menteri-menteri, pejabat-pejabat yang ada di sekitarnya, subhanallah.
بِطَانَةٍ خَيْرٍ
Mereka yang senantiasa memberikan nasihat kebaikan.
Jadi kadang kala pemimpinnya ini melakukan kesalahan, tapi karena pejabat yang ada di sekelilingnya orang-orang baik, maka akan bisa diluruskan.

Yang jadi masalah, ketika pemimpinnya baik, tapi yang di sekitarnya adalah orang-orang yang zalim, maka dia tidak akan membisikkan kecuali kezaliman.
Maka ingat! Bila engkau ingin memberikan nasihat kepada pemimpin, datang, jumpai dia. Harus keluar uang, keluar uang. Risikonya mungkin kau enggak balik lagi. Tapi ucapkanlah dengan ucapan yang baik dan penuh dengan hikmah.
Bagaimana Nabi Musa 'Alaihissalam ketika dikirim untuk menjumpai Fira'un bersama Nabi Harun 'Alaihissalam. Apa kata Allah?

{ فَقُولَا لَهُ ۥ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ ۥ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ }
"Katakan kepada keduanya dengan perkataan yang lembut, dengan harapan keduanya jadi ingat, jadi takut sama Allah 'Azza wa Jalla."(QS. Thahaa: 44)
Selalu ada harapan!

Haduh.. enggak mungkin.. sudah benar pemimpinnya, enggak bisa dikasih nasihat. Kalau engkau orang yang pesimis, jangan berdakwah. Enggak perlu kasih tahu orang lain.

Bagaimana Allah mengutus Nabi Musa 'Alaihissalam kepada pemimpin yang zalim, tapi tetap Allah menanamkan di hati Nabi Musa 'Alaihissalam harapan, optimis, akan ada perubahan menjadi lebih baik. Walaupun pada akhirnya Fira'un tetap. Tapi tugas seorang pendakwah telah dilaksanakan, menyampaikan agama Allah 'Azza wa Jalla.

Jadi kalau bicara sukses dan tidak sukses, bukan sukses itu berarti orang itu jadi ikut kita. Sukses itu ketika engkau bisa melaksanakan tugasmu dengan sempurna, walaupun engkau mati di sana dengan terhormat. Itu tugas kita selesai. Dibilang sukses itu! Ada nabi yang terbunuh, na'am. Sukses enggak dakwah mereka? Sukses. Mereka telah melaksanakan tugas mereka dengan benar, walaupun mereka harus meninggal dunia.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.